Arundatri Shinta
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Foto : Istimewa |
Memang sudah banyak
tulisan yang membahas tentang kiat-kiat praktis yang dapat ditempuh agar kita
berani berbicara bahasa Inggris. Kiat-kiat itu antara lain mengikuti kursus,
berkorespondensi dengan sahabat pena, mendengarkan musik, dan membaca novel,
yang semua itu dilakukan dalam bahasa Inggris. Bahkan ada juga yang memberikan
ide untuk berpacaran dengan orang asing (bule) yang tidak dapat berbicara
bahasa Indonesia.
Semua kiat tersebut bagus, hanya tantangannya adalah kita harus mempunyai nyali
cukup tinggi untuk bermuka tebal, mampu mengatasi rasa bosan (karena harus
sering melihat kamus), dan juga kita harus mempunyai sejumlah uang. Uang
digunakan antara lain untuk mengikuti kursus, membeli novel berbahasa Inggris,
dan mendapatkan penampilan yang keren agar ada bule mau menjadi teman kita.
Apa yang harus kita
lakukan bila kita tidak mempunyai dana cukup, tetapi ingin menguasai bahasa
Inggris dengan cepat? Kiat yang jarang dikemukakan dalam hal penguasaan bahasa
Inggris adalah menjadi guru relawan bahasa Inggris bagi anak-anak yang kurang
mampu atau anak-anak di panti asuhan. Kiat ini pada dasarnya berbeda dengan
kiat-kiat di atas. Menjadi guru relawan berarti kita memberikan sesuatu (ilmu)
secara suka rela, sedangkan mengikuti kursus berarti kita menerima sesuatu
(ilmu). Perbedaan mendasar itu penting untuk dibahas karena berdasarkan
kata-kata bijak, kalau kita menginginkan sesuatu maka kita harus memberikan
terlebih dahulu.
Mengapa target
mengajar bahasa Inggris itu sebaiknya anak-anak? Jawabannya sederhana saja
yaitu kita tidak mungkin ditertawakan oleh anak-anak apabila aksen bahasa
Inggris kita buruk atau pun kita salah dalam mengucapkan kata-kata asing. Topik-topik
yang diajarkan pun hendaknya sederhana saja sehingga kita pasti sudah
menguasainya, seperti cara-cara mengucapkan salam (good morning, good afternoon, dan sebagainya), serta warna (red, yellow, dan sebagainya). Jadi
sebenarnya menjadi guru suka relawan itu pada hakekatnya kita ‘membeli’ rasa
percaya diri dan ‘uangnya’ adalah tenaga dan pikiran yang kita sediakan untuk
anak-anak tersebut.
Mengapa harus ada
istilah ‘membeli’, serta ‘uang’ dalam belajar berbicara bahasa Inggris? Hal itu
karena pada dasarnya tidak ada yang gratis di dunia ini. Istilah yang sering
terdengar yaitu there is no free lunch.
Kita harus membayar (memberikan sesuatu terlebih dahulu) bila ingin mendapatkan
sesuatu. Semakin banyak yang kita berikan akan semakin berlimpah pula hasil
yang kita dapatkan. Anda percaya dengan kata-kata bijak itu? Rekomendasi saya,
jangan percaya dengan kata-kata bijak itu tetapi buktikan sendiri.
Penulis adalah suka
relawan pada English for Fun Community
di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji