Nurul Istiyani
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Kegiatan IAYP (International
Awards for Young People) ini adalah kegiatan yang harus dilakukan secara rutin
oleh para peserta IAYP. Kegiatan yang dilakukan ini merupakan kegiatan yang
sudah dilakukan oleh para peserta. Kegiatan ini sebenarnya bukan kegiatan yang
baru bagi para anggota iayp, hanya saja kegiatan ini sebelum mengikuti kegiatan
IAYP tidak dilakukan secara teratur. Kegiatan IAYP yang sedang saya lakukan ada
tiga macam kegiatan.
Kegiatan yang
pertama adalah kegiatan rekreasi fisik dengan melakukan lari seminggu sekali.
Lari ini setiap minggunya harus ada progressnya. Lari yang saya lakukan setiap
minggunya ada peningkatan sejauh 200 meter. Lari ini biasanya saya lakukan di
Sorowajan tepatnya di Fitness SS, namun apabila ada kendala waktu, bisa saya
lakukan di lapangan dekat rumah saya dengan melaporkan ke instruktur di fitness
SS. Kegiatan pertama IAYP ini memberikan efek yang cukup bagus bagi saya.
Adanya lari ini saya harus membiasakan bangun pagi untuk lari di hari
tertentu. Lari di pagi hari ini membuat
badan menjadi segar dan sehat. Dalam melakukan kegiatan lari ini saya ada
berbagai kendala yakni waktu yang kemarin sempat terbentur dengan jadwal kerja
parttime yang sedang saya lakukan sekarang ini. Namun setelah sebulan berusaha
beradaptasi dan diberi masukan juga sama leader saya akhirnya sekarang bisa
berjalan denagn lancar lagi.
Kegiatan kedua IAYP
yang saya lakukan adalah kegiatan sosial. Kegiatan sosial ini awalnya saya
lakukan dengan membantu mengetikkan skripsi yang sudah ada di Perpustakaan lalu
di buat jurnal. Kegiatan sosial ini hanya saya lakukan sekitar 5 kali yang
berturut-turut. Kegiatan ini tidak bisa saya lakukan secara teratur karena
kendala waktu. Waktu saya terbentur denangn kuliah dan kerja parttime. Akhirnya
saya tidak bisa mengumpulkan hasil
ketikan dan jurnal tersebut tepat waktu. Dari kendala tersebut saya akhirnya
beralih kegiatan sosialnya dengan membersihkan masjid di kampung saya selama
seminggu sekali selama satu jam. Awal akan melakukan kegiatan bersih-bersih
dimasjid ini harus mencari ijin. Pencarian ijin saya mulai dari ta’mir masjid,
namun dia tidak berani memberi keputusan harus ke ketua RT dan RW setempat, dan
akhirnya dari RT dan RW di setujui dan dilanjutkan dengan laporan ke ta’mir
masjid dan sekarang semua sudah setuju. Kegiatan sosial IAYP ini sudah
terlaksana sekarang.
Kegiatan IAYP yang
terakhir adalah kegiatan ketrampilan, kegiatan ketrampilan ini belum saya
lakukan sekarang karena masih bingung mengambil ketrampilan apa dan melihat
anggaran buat mengikuti les-les ketrampilan yang belum ada dananya sekarang.
Selama mengikuti
kegiatan IAYP ini banyak hal yang terjadi pada diri saya. Hal-hal tersebut mulai
dari hal yang menyengkan dan hal yang menyebalkan. Kejadian yang menyenangkan
yang saya dapatkan di dalam kegiatan IAYP, saya mempunyai tambahan teman dari
berbagai fakultas dan universitas. Adanya kegiatan IAYP ini dengan berkumpul
seminggu dua kali dengan leader saya membuat saya bisa bergaul dengan
teman-teman dan leader saya, yang hal ini sebelumnya susah untuk saya lakukan.
Hal kedua yang merupakan berkah bagi saya dengan adnaya kegiatan IAYP, saya
menjadi akrab dan akhirnya mendapatkan proyek pembuatan jurnal yang hasil dari
hal tersebut bisa saya belikan netbook yang selama ini saya dambakan. Keinginan
membeli netbook ini dulu saya pikir hanya mimpi saja, namun denagn adanya
kegiatan IAYP dan bisa berkumpul dengan banyak relasi akhirnya saya bisa mendapatkan
netbook barang impian saya.
Kegiatan IAYP yang
awalnya cukup membuat saya tidak nyaman adalah kegiatan yang harus rutin
dilakukan. Kegiatan ini menjadi kendala bagi saya pada awalnya. Setiap seminggu
sekali harus melakukan kegiatan tersebut dan melaporkan, apabila belum
dilaporkan waktu pertemuan denagn leader pasti ditanyakan dansaya sudah bingung
untuk mencari alasan. Bahwasanya hal tersebut memang salah saya, namun saya
belum bisa mengakuinya pada saat itu. Saya harus bersedia menerima masukan-masukan
dari leader saya yang kadang masukan tersebut terasa sakit di hati saya.
Sebenarnya masukan yang diberikan oleh leader tersebut demi kebaikan saya juga,
namun saya merasa dihantui oleh leader saya yang harus mengejar-ngejar saya
untuk melakukan kegiatan tersebut. Hal ini terjadi selama 2 bulan pertama saat
melakukan kegiatan ini. Selama dua bulan pertama saya merasa paranoid dengan
leader saya dan merasa terpaksa melakukan kegiatan ini karena selain kuliah
saya harus mencari uang untuk membayar kuliah saya. Kegiatan IAYP yang awlanya saya merasa tidak nyaman karena
kegiatn ini tidak bisa dilakukan secara jamak dan harus rajin melapor kepada
leader melalui email. Padahal pada saat itu saya belum mempunyai modem sehingga
kalau mau melaporkan kegiatan IAYP harus pergi ke warnet.
Berbagai kegiatan
IAYP yang sudah saya lakukan dan sekarang masih berjalan ini banyak memberikan
manfaat bagi saya antara lain, kegiatan ini cukup merubah diri saya untuk
menjadi lebih berkembang, berkompetensi, melatih kepedulian, kedisiplinan serta
tanggung jawab pada diri saya. Nilai-nilai itu tertanam dalam diri saya sejak
saya melakukan kegiatan IAYP> oleh karena kegiatan IAYP ini sangatlah
bermanfaat terutama bagi para pemuda generus bangsa. Para pemuda disarankan mengikuti
kegiatan ini agar mempunyai kegiatan yang bermanfaat dan dapat memanfaatkan
waktu mereka denagn mengasah ketrampilan serta menumbuhkan rasa kepedulian
terhadap lingkungan sekitar.
Catatan:
Tulisan ini dipersiapkan untuk Lomba
Menulis yang diadakan oleh IAYP (International Award for Young People) –
Indonesia, 27 Februari 2013.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji