Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Berbagai Macam Masalah yang Dihadapi Dalam Proses Produksi Sumur Migas



Rauf Wanda A.N.R
Teknik Perminyakan
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

istimewa
Proses produksi sumur migas dilapangan perlu stimulasi. Proses stimulasi sangat diperlukan untuk perawatan dan keberlangsungan produksi. Seiring perkembangan cukup pesat di bidang perminyakan khususnya di bidang kerja ulang sumur (workover) dan berbagai macam masalah yang dihadapi dalam proses produksi. Berdasarkan aplikasi pelaksanaannya di lapangan, proses stimulasi dilakukan dengan metode mekanikal dan metode kimiawi.
Stimulasi dengan cara mekanikal dilakukan dengan cara pemompaan dalam jumlah besar dengan tekanan tinggi untuk merekahkan formasi (fracturing). Sedangkan untuk metode kimiawi sendiri bertujuan untuk melarutkan atau meredam daerah lubang bor tanpa merekahkan formasi dengan memompakan chemical seperti Paraffin Solvent dan Surfactant.
Proses stimulasi dapat dibagi beberapa jenis, menurut problem yang dihadapi diantaranya seperti acidizing, chemical treatment, fracturing, clean up (wash up). Fungsi dari masing-masing penanganan tersebut berbeda saat penanganan problem yang dihadapi.

Mereduksi scale yang terbentuk di daerah zona perforasi dalam penangannya dilakukan Acidizing dengan memompakan asam (HCL). Sering  juga dalam formasi timbul endapan paraffin dan emulsi yang terbentuk antara minyak dan air, dimana minyak dan air ini dapat menghambat laju produksi, maka akan dilakukan chemical treatment. Dimana pekerjaan pemompaan chemical (surfactant) dilakukan untuk menangani problem yang terjadi.
Istwa
Menggunakan special tool yang diletakkan tepat di depan lubang perforasi untuk memaksimalkan pembersihan dari lubang sumur atau dikenal dengan clean up/wash dilakukan untuk mengatasi masalah atau problem yang timbul. Selain itu, sebelum produksi atau selama produksi dilakukan pastikan apabila formasi di dapat nilai permeabilitasnya rendah, sehingga produksi tidak sesuai dengan yang diharapkan, lakukan fracturing untuk meningkatkan konduktivitas antar batuan sehingga Hydrocarbon yang diproduksi nantinya dapat meningkat. Pekerjaan ini dilakukan dengan cara pemompaan treatment untuk merekahkan formasi dengan laju pemompaan melebihi fracture gradient dari formasi.
Langkah pencegahan baik untuk dilakukan dengan scale inhibitor, dimana pekerjaan dilaksanakan setelah main treatment selesai dilaksanakan, karena untuk mencegah kembalinya masalah di dalam lubang sumur. Problem produksi ini tentunya timbul selama berjalan, sebab itu harus dilakukan penanganan terhadap problem ataupun pencegahan yang harus dilakukan agar produksi dapat berjalan.

Post a Comment

0 Comments