KEGIATAN PENGABDIAN DOSEN & MAHASISWA UP45
DI RADIO SONORA YOGYAKARTA
Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA
Fakultas Psikologi UP45
Yogyakarta
Pendidikan karakter pada anak dapat berbentuk kegiatan yang bertujuan positif untuk perkembangan kepribadian anak. Seperti halnya kegiatan ekstrakurikuler Catur yang dilaksanakan di sekolah - sekolah. Tujuannya agar anak memiliki kualitas pribadi yang baik dan sesuai dengan yang diinginkan masyarakat. Tema yang menarik ini dibahas dan disiarkan secara langsung hasil kerjasama UP45 dengan Radio Sonora 97.4 FM Yogyakarta (30/3).
Kemampuan yang dikembangkan dan nilai positif dalam pembentukan karakter yang diperoleh anak ketika belajar bermain Catur antara lain yaitu anak belajar untuk meningkatkan daya ingat, konsentrasi, kreatifitas dalam menyusun serta melakukan strategi dalam permainannya. Anak dituntut untuk belajar berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan penyelesain masalah agar dapat menjadi pemenang dalam sebuah permainan. Karakter yang akan terbentuk dari proses pembelajaran tersebut antara lain yaitu anak bersikap sportif dan menumbuhkan percaya diri.
“Catur merupakan olah raga yang cukup dikenal baik oleh masyarakat. Permainan Catur dapat melatih dan mengembangkan kemampuan kognisi dan afeksi dalam diri anak. Hal ini akan berpengaruh pada proses pendidikan karakter. Anak belajar untuk lebih mampu beradaptasi dalam suatu lingkungan”, jelas Bapak Drs. Indra Wahyudi, MSi., Dosen Psikologi UP45 sebagai salahsatu narasumber.
Berikut merupakan rangkuman interaktif pendengar radio dengan penulis dan narasumber lainnya saat acara berlangsung.
1) Bapak Rendra, di Banguntapan. Bagaimana bila anak saya tidak suka bermain Catur dan lebih suka olah raga bela diri?
Jawaban: Masa anak-anak merupakan masa tumbuh dan berkembang. Hendaknya mendapat kesempatan untuk mengembangkan aspek fisik dan psikologisnya. Olah raga bela diri bagi anak lebih sebagai upaya pengembangan aspek fisik. Catur dapat menjadi alternatif pengembangan aspek psikologis, khususnya kognisi yaitu kemampuan berpikir bagi anak.
2) Ibu Maria, di Palagan. Ada berapa jenis permainan catur yang ada? Catur yang terkenal berasal dari India dan China, apa bedanya? Bagaimana mengajarkan Catur pada anak?
Jawaban: Banyak ragam permainan yang seperti Catur. Cara mengajarkan Catur pada anak, tentu sesuai dengan tahap perkembangan pemahaman anak. Misal ketika anak usia 2 tahun, dapat diawali dengan identifikasi, atau mengenal bentuk bidak catur. Lebih mengenalkan nama-nama bidak, cara memainkan langkah dan aturan permainan. Pada tahap selanjutnya anak akan mengembangkan kemampuan strategi untuk memenagkan suatu permainan Catur.
3) Ibu Cindi, di Ngemplak. Catur biasanya digemari oleh anak laki-laki. Bagaimana bagi anak perempuan, apa manfaatnya? Apakah Catur juga mengajarkan sisi feminim?
Jawaban: Penting kita pahami bahwa dalam mendampingi tumbuh kembang anak, tidak membedakan ragam permainan berdasar jenis kelamin. Berikan kebebasan bagi anak untuk memilih permainan serta menumbuhkembangkan bakat dan minatnya. Misal dari permainan Catur, anak akan belajar dalam mengelola kesabaran, mengembangkan kemampuan berpikir dalam menyusun dan melakukan strategi dan sebagainya.
4) Mas Ahmad Prasetyo, di Jogja. Adakah alternatif permainan lain untuk pendidikan karakter selain Catur ?
Jawaban: Terdapat beragam permainan bagi anak untuk pendidikan karakter. Tentu dibutuhkan pendampingan yang tepat pula agar sebuah permainan dapat menjadi media dalam pendidikan karakter. Nilai-nilai karakter yang perlu diajarkan pada anak dalam sebuah permainan antara lain yaitu sportifitas, kejujuran, kedisiplinan serta pengembangan beragam potensi dalam diri anak.
5) Bapak Andri, di Jogja. Ada yang mengatakan bahwa “Catur megajarkan percaya diri bagi anak dalam menjalani hidup”. Bagaimana mengaplikasikan nilai tersebut dalam mendidik anak?
Jawaban: Permainan catur melatih kemampuan mengatur strategi berdasar langkah-langkah sesuai peraturannya. Hal ini mengajarkan kepada anak agar mampu berpikir dan merencanakan segala sesuatu dengan mawas diri. Harapannya di masa depan anak terbiasa melakukan seperti proses pembelajaran tersebut sehingga tidak salah melangkah, tidak salah mengambil sebuah keputusan dalam menjalani hidup.
Siaran ini terlaksana berkat kolaborasi beberapa dosen dan mahasiswa UP45 yakni:
§ Dosen Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA sebagai nara sumber utama
§ Dosen Drs. Indra Wahyudi, M.Si., nara sumber tamu.
§ Dosen Dr. Arundati Shinta sebagai kontibutor ide dan acara, serta publikasi.
§ Mahasiswa Tris Sabila Rahmah sebagai disainer poster.
Pendengar yang telah mengirim pertanyaan menarik dan beruntung mendapat hadiah berupa pulsa cellular yaitu pemilik nomor 085…73. Terima kasih kepada seluruh Sahabat Sonora 97.4 FM Yogyakarta.
Widiantoro, FW (30 Maret 2021)
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji