Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Hub Psikologi untuk Seorang Dosen


Nunuk Priyati
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45

             Saya memiliki seorang dosen yang sering datang telat ke kampus. Sehingga hampir setiap pelajaran mata kuliahnya, saya dan teman – teman lain terpaksa harus menunggu hampir setengah jam. Keterlambatan dosen yang terjadi secara terus – menerus tanpa alasan yang tepat membuat kami sebagai mahasiswa merasa dirugikan. Bahkan sebagian dari kami lebih memilih untuk pergi bermain keluar lingkungan Universitas dari pada menunggu dosen yang belum pasti datang dan hal ini membuat keadaan kelas sering kosong. Keadaan kelas yang sering kosong menciptakan rasa malas pada diri saya. Pada saat – saat tertentu, ketika rasa malas pada diri saya memuncak, saya sering kali memutuskan untuk membolos kuliah dan juga mengajak teman – teman mahasiswa sekelas saya. Tet5api sebagai seorang mahasiswa, akhirnya saya menyadari bahwa perilaku membolos kuliah yang selama ini saya lakuakan adalah suatu hal yang tidak baik dan hanya semakin merugikan diri saya sendiri. Hal ini menunjukkan teori dari (Fisher, 1982 : 24 – 25 dalam Shinta, 2013, dalam Purwanto 2013), baqhwa E = F (P) adalah persamaan dimana lingkungan yang dipersepsikan oleh seseorang merupakan fungsi dari variabel individu. Dengan kata lain, berdasarkan ilustrasi diatas perilaku dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan.
            Kemudian pada suatu pertemuan mata kuliah dosen yang sering telat itu, saya dan teman – teman yang lain mengajukan sebuah kesepakatan. Dimana dosen dan mahasiswa diperbolehkan telat setengah jam.Dan jika dosen telat melibihi setengah jam, dianggap kosong atau tidak ada matakuliah. Begitu juga dengan mahasiswa, jika telat melebihi setengah ja dianggap membolos kuliah. Kesepakatan inipun disepakati dosen dan seluruh mahasiswa. Dan kegiatan belajar – mengajar dikelas kitapun berjalan dengan baik dengan adanya kesepakatan tersebut.
            Hal diatas menunjuk padam teori (Fisher, 1982 : 24 – 25 dalam Shinta, 2013, Purwanto, 2013), bahwa B = F (P,E) yang artinya perilaku mahasiswa dipengaruhi oleh personal dosen, khususnya dalam membuat jam belajar – mengajar di kelas.
Berdasarkan persamaan diatas, dimana B adalah behavior (Perilaku Individu), P = Personal (Variabel Individu), E =Environment (Variabel luar individu dan lingkungan), Sedangkan (F) disini adalah fungsi. Dengan demikian, perilaku individu sangat dipengaruhi oleh variabel individu dan juga variabel lingkungan yang dimana variabel P dan E saling mempengaruhi.

Daftar Pustaka :

Purwanto, S. (2013). Manusia dalam Lingkungan Sosialnya. Redrievet from : http : // lintaskampusUP45.blogspot.com/2013/03/manusia – dalam – lingkungan – sosialnya. html

Post a Comment

0 Comments