Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Superego Mengekang Orang dari Perilaku Menyimpang



Juni Wulan Ningsih
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Konsep manusia dalam psikoanalisis memandang manusia sebagai makhluk yang digerakan oleh keinginan – keinginan terpendam (Rakhmat, 1996). Tokoh dari psikoanalisis ini sendiri adalah Sigmund Freud. Freud memberikan perhatian lebih pada totalitas kepribadian manusia (Asch, 1959 dalam Rakhmat, 1996).
Dimana terdapat tiga sub sistem dalam kepribadian manusia yang mempengaruhi perilakunya. Sub sistem yang pertama yaitu Id, merupakan bagian kepribadian yang menyimpan dorongan biologis manusia dan pusat instrinsik (Rakhmat, 1996).
Adanya id ini ingin memuaskan kebutuhan tersier atau kebutuhan yang bersifat kesenangan semata,tanpa mempertimbangkan baik atau buruk, melanggar moral atau hak orang lain atau tidak dan sering kali bersifat egois. Sebagai contoh Andi tertarik dengan jam tangan yang dikenakan oleh Tono, kemudian timbulah keinginan dalam hatinya untuk memiliki jam tersebut. Untuk mewujudkan keinginannya, andi berniat ingin mencuri jam tangan Tono. Adanya niat ingin mencuri ini merupakan dorongan dari adanya id dalam diri seseorang, akan tetapi id sendiri tidak bisa memuaskan kebutuhannya sendiri.
Untuk merealisasikan id ini diperlukan sub sistem yang kedua yaitu ego. Dimana keberadaan ego merupakan penghubung antara tuntutan id dengan realisasi di dunia luar (Rakhmat, 1996). Ego ini juga lebih bersifat realistis, artinya ego mampu mempertimbangkan nilai – nilai moral dan melihat kenyataan yang ada. Peranan ego dalam contoh kasus andi ini berupa pemberian peringatan oleh ego bahwa mencuri adalah perilaku yang tidak baik. Akan tetapi jika tetap dituruti maka akan menimbulkan perasaan bersalah. Selain itu juga akan menyebabkan andi berurusan dengan pihak yang berwajib jika ketahuan mencuri jam Tono. Ego akan membuat andi menimbang – nimbang lagi apakah ia tetap akan melanjutkan niatnya untuk mencuri jam itu, ataukah mencari alternatif lain agar tetap bisa memiliki jam yang serupa dengan jam milik tono.
Disaat kebimbangan mulai melanda, disitulah diperlukan sub sistem ketiga yang berupa superego. Superego merupakan pengatur dari kepribadian dan mengarah kepada hati nurani yang merupakan internalisasi dari norma – norma sosial atau kultural masyarakatnya (Rakhmat, 1996). Superego akan membuat ego mempertimbangkan keinginan id yang bersifat menyimpang dan menekannya ke alam bawah sadar. Sehingga seseorang bisa terhindar dari perilaku yang menyimpang dari moral, khususnya nilai – nilai dimasyarakat dan merugikan orang lain. Adanya superego akan memberikan dorongan ke andi agar tidak mencuri sehingga dia mengurungkan niatnya untuk memiliki jam tangan kepunyaan tono. Superego juga akan memunculkan alternatif lain agar keinginan andi untuk memiliki jam tangan tersebut tetap terpenuhi yaitu dengan cara membeli sendiri jam tangan yang serupa dengan kepunyaan tono.

Menurut  penulis, pandangan Freud dipengaruhi oleh filsafat Descartes yang membagi manusia menjadi dua macam zat yang berbeda secara hakiki. Kedua zat tersebut adalah ras cogitans (yang dapat berfikir) dan ras extensa (zat yang mempunyai luas) (Gerungan, 1987 dalam Sobur, 2003). Dimana ras cogitans milik descartes sesuai dengan teori superegonya freud, yang lebih mengutamakan kehidupan rohani, bersifat bebas dan tidak terikat oleh hukum – hukum alam serta tidak mementingkan material atau kesengan semata. Zat yang kedua dalam pandangan descartes yaitu ras extensa, teori ini merupakan kebalikan dari ras cogitans yang mementingkan rohaniah. Ras extensa justru hanya menginginkan kesengan saja, sifatnya tidak bebas, mementingkan materi dan dikuasai oleh hukum –  hukum alam (Gerungan, 1987 dalam Sobur, 2003). Pandangan kedua descartes ini sama persis dengan id milik freud, yang keberadaannya hanya untuk memenuhi kebutuhan kesengana saja.
Adanya keinginan – keinginan terpendam dalam diri seseorang kadang bisa membuatnya berperilaku menyimpang. Sehingga dengan adanya superego akan membuatnya mengurungkan niat untuk berbuat menyimpang dan merugikan orang lain.

Daftar Pustaka:
Rakhmat.(1996).PSIKOLOGI KOMUNIKASI.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Sobur.(2003).Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah.Bandung : CV. Pustaka Setia

Post a Comment

0 Comments