Ikromil Fawaid
Teknik Perminyakan.
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Foto : Elisa |
‘’Ku
genggam ridhaMU, di
saat hati mulai haus akan keadilan. Ku
raih kasih sayangMU di kala hati rapuh tak bermandikan aroma syurga. Bahtera kehidupan tak lagi
tenang dalam merayap bahkan telah berkeping karena meratap. Wahai jiwa yang asa..!!!
terpaksa ku ulurkah lidahku demi kadamaian. Terpaksa ku haturkan jeritanku
demi kesejahteraan. Ingin
rasanya ku ubah dunia meski kaki tak kuat melangkah tapi hati masih bisa untuk
bertanya. Sudahkah
pelabuhan hidup kita di layari oleh sebuah keadilan?.
Adil adalah tidak memihak sebelah antara yang satu dengan
yang lainnya, dan bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. Adil dalam bahasa arab berati
jujur. Dikatakan adil bisa melaksanakan sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya
tanpa mengurangi pekerjaan. Adil di dalam Al qur’an di sebut dengan qist (Qs al hujurat 49:9) yang artinya tidak memihak kecuali pada yang
benar. Kalau di dalam lingkungan keluarga adil adalah berlakunya adil seorang
pemimpin yang ada di keluarga tersebut baik dari segi kebutuhan hidup dan kasih
sayang. Adil dari segi kebutuhan hidup, misalnya kebutuhan sandang, pangan,
dll. kebutuhan hidup dalam keluarga sangat dibutuhkan karena jika kebutuhan
keluarga tersebut tidak terpenuhi maka akan sering mengalami percekcokan.
Contohnya sekarang banyak keluarga yang berantakan hanya karena kurangnya
kebutuhan yang harus di penuhi oleh sang suami, sedangkan suaminya hanya memikirkan
kepuasan dirinya saja. Itu merupakan contoh konkrit yang di timbulkan dari
sesorang pemimpin yang kurang adil dalam memberi kebutuhan bagi keluarganya
karena di samping adil pada dirinya sendiri suami itu harus bisa adil pada
keluarga itu juga.
Selain melihat keadilan dari segi kebutuhan
hidup seperti di atas, keadilan dapat dari segi kasih sayang. Segi
kasih sayang dalam keluarga yaitu tidak hanya memberikan kasih sayangnya pada
satu orang saja, apabila
dalam keluarga tersebut tidak hanya hidup berdua. Kasih sayang memang sangat dibutuhkan
karena tanpa adanya kasih sayang seseorang bisa bersikap tidak adil, saling bermusuhan.
Bukankah dalam
alqur’an juga di jelaskan (Qs Al Maidah 5:8)
bahwa kebencian terhadap suatu golongan, atau pun individu, janganlah menjadi
pendorong untuk
bertindak tidak adil. Dalam lingkungan keluarga kita harus saling menyayangi
apabila kita menginginkan keluarga yang sakinah
mawaddah wa rahmah. Maka perlu ditegaskan dan ditegakkan bahwa dalam
memilih pemimpin harus memilih pemimpin yang adil apalagi dalam lingkungan
keluarga. Bukankah kita menginginkan keluarga yang dapat mengantarkan kita ke
surga. Sebuah contoh nabi Muhammad SAW beliau bisa membawa keluarganya menuju
puncak surga karena adanya keadilan kasih sayang yang di berikan beliau kepada
istri-istrinya, sehingga
istrinya juga senang untuk
menjalankan apa yang telah di perintahkan beliau kepada mereka. Oleh karena itu
terbentuklah keluarga yang
saling memberi kasih sayangnya dan saling mengerti.
Tetapi pada
kenyataaanya, Sekarang
banyak orang yang menikahi perempuan lebih dari satu orang tapi yang ada dalam
dirinya hanya untuk mencari kepuasan semata dan tidak menafkahinya. Pemimpin
yang adil merupakan salah satu seseorang yang dirindukan syurga. Menurut saya
apabila seseorang memilih menikah dengan banyak istri, maka di harapkan dia
mampu mempertimbangkan keputusannya dengan baik sesuai dengan tuntutan zaman
sekarang. Khusunya dalam hal pengurusan rumah tangga dan birokrasi seperti akta
kelahiran dan lain sebagainya.