Fawaidus Salam
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Istimewa |
Sebagai
menusia sosial memiliki masalah mempunyai masalah dan ketika itu pula kita
menemukan suatu kaedilan atau sebaliknya yaitu ketidakadilan, tapi sebagian
besar semua orang sering menemukan ketidakadilan, dan itulah yang sering saya
temui di dalam penelitian saya, termasuk
saya, sebagai anak laki-laki ke empat dari lima bersaudara, saat itu kehidupan
saya jauh berbeda dibanding saudara-saudara saya lainnya, ketidakadilan sering
saya temukan di dalam keluarga kecil saya, tapi mungkin semua itu cuma perasaan
saya saja yang kurang dewasa.
Keluarga
bentuk dari pemerintahan unit terkecil. Rumah ibarat negara yang terdiri dari
pemimpin, wakil pemimpin dan rakyat. Masalah dalam pemerintahan kecil pasti
ada, baik masalah masalah tentang ketidakadilan, masalah perekonomian maupun
masalah yang lain. misalnya keluarga si X adalah keturunan dari keluarga yang termasuk
menengah ke bawah, hal itu sangat dirasakan salah satu anggota keluarganya, ia
mengalami kesulitan untuk belajar karena tidak ada dukungan dari pemimpinnya. Bagi
mereka keinginan bersekolah di sekolah favorit sebuah impian, tapi ketika melihat
dari segi ekonomi, keluarga tidak mendukung karena banyak alasan, salah satunya
karena anggota keluarga dan banyak penyebab lainnya.
Perasaan
tidak adil seperti pengalaman di atas menurut saya akhirnya hilang juga oleh
waktu. Bisa disebabkan karena pendewasaan, dimana ketika seseorang yang dewasa
mampu menerima. Jadi ketika kita
merasakan akan ketidak adilan kita harus menjalaninya dengan lapang dada atau
kesabaran dan ketabahan hati sehingga sampai akhirnya kita dapat menemukan
keadilan yang sebenarnya di dalam perjalanan hidup ini.
Pada
akhirnya, ketidakadilan dalam hidup dapat dirasakan. Karena dibalik masalah ada
hikmah. Semua cobaan dan masalah hidup yang kita jalani kebanyakan kita
berfikir adalah ketidakadilan yang sering kita temui, tapi semua hal itu hanya fikiran
negatif. Kita harus sadar bahwasannya semua itu datang dan telah di atur oleh Tuhan
Yang Maha Esa, dan dibalik ketidak adilan yang kita temui itu pada akhirnya
pasti menjadi suatu keadilan, karena kita
masih memiliki tuhan, dan “Tuhan itu maha adil”.