Elisa
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Candi Bokok (Foto : Elisa) |
Penemuan candi-candi di
Yogyakarta asset terbesar. Coba sekarang kita memposisikan kita sebagai
analisator sejarah. Kita mencoba mengaji letak candi. Kita mulai dengan candi
yang paling selatan, ada bangunan candi Banyu tibo. Candi ini hanya terdiri
satu candi. Tepatnya, susunan paling lengkap mulai dari dasar sampai ujung.
Tetapi kanan kirinya juga masih banyak batu-batuan yang masih dalam proses
penelitian.
Kita ketimur dari candi
Banyu tiba. Kurang lebih satu kilometeran lebih. Di sana akan kita temukan
candi barong. Tidak jauh dari candi barong. Kita ketimur 500 meter, di sana
akan kita temui candi ijo. Candi barong dan candi ijo adalah, tempat berada di
bukit. Sedangkan candi banyu tibo berada di bawah bukit dan terletak di tengah
perkebunan tebu.
Kita ke utara, kurang
lebih 500 meter dari candi banyu tibo. Kita akan menemukan candi ratu boko.
Candi ratu boko bukan seperti candi-candi yang ada di banyu tibo. Melainkan
hanya semacam benteng-benteng saja. Konon, candi ratu boko adalah pusat
pertemuan raja-raja. Di sana juga ada kolam taman sari, konon kolam itu adalah
kolam tempat pemandian raja dan putri. Jika kita membasuh muka di sana jadi
awet muda.
Dari taman sari, kita
mendaki sedikit ke selatan. Kita akan menemukan sebuah gua. Di dalam gua di
sebutkan dalam papan panduan terdiri dari goa lanag dan wadon. Goa wadon karena
ada alat kelamin wanita, yang di lengkapi dengan lingga. Yang berarti kelamin
laki yang merupakan satu t dewa siwa dalam agama hindu. Semua itu bersatu.
Dengan adanya semua ini bertujuan atau mengakibatkan terjadinya kesuburan di
sekeliling candi ratu boko. Gua ini juga di duga sebagai bersemedi.
Kita ke utara dari candi
ratu boko. Kita temukan candi prambanan. Di sana banyak candi-candi. Di
dekatnya beberapa meter dari candi prambanan juga akan kita temuai candi yang
bermacam-macam namanya. Untuk candi prambanan, aku yakin banyak yang sudah
mengetahuinya. Kita lanjut lagi ke utara, sedikit serong ke timur. Maka kita
akan temukan candi Plaosan.
Jika kita menghubungkan
letak candi-candi tersebut. Mereka masih berada di satu garis miring yang searah.
Mulai dari candi Banyu tibo, ketimur akan bertemu dengan candi barong dan ijo.
Kita garis satu garis ke utara, kita temukan candi Ratu Boko dan candi
Prambanan. Kita garis lagi ke arah Timur, kita temukan candi plaosan. Kemudian
kita tarik sampai di candi baru yang tengah di garap di UII. Kemungkinan,
candi-candi ini mesih mempunyai hubungan yang saling terikat satu sama lain.
Sejarah tidak akan hilang.
Tanpa sejarah, kita tidak mungkin ada di sini. Semua bermula dari sejarah.
Melindungi dan menjaga peninggalan bukanlah hal perkara mudah. Indonesia
mungkin bisa di katakan sebagai samudra legenda. Mengapa demikian?. Itu karena
banyak ditemukan candi-candi.
Belum lama, kita telah di
kejutkan oleh penemuan Candi yang terletak di UII. Candi itu terkubur selama
beberapa ratus tahun silam. Candi yang berada di UII adalah bukti sejarah. Dan
sejarawan akan menganalisa hasil penelitian. Dari penelitian itu akan munculah
sebuah cerita legenda jaman dulu.
Berbahagialah kita yang
tinggal di pulau jawa. Banyaknya candi adalah kebanggaan yang pantas kita
banggakan. Sebuah candi tidak mungkin berdiri hanya berada di satu tempat.
Melainkan beberapa tempat yang berdekatan. Contahnya seperti perkampungan.
Setiap meternya di bangun beberapa rumah. Begitu pula dengan candi.
2 Comments
Tulisan mbak ELisa kurang teliti ya. Yang dibahas kan Candi Banyu Tibo, tetapi fotonya Candi Boko. Bagaimana nih? Di mana letak Candi Banyu Tibo? Dekat Prambanan atau Borobudur? Candi Banyu Tibo itu untuk sembahyangnya agama Hindu atau Budha ya? Saya pikir informasi ini menarik, karena belum pernah ada yang membahasnya.
ReplyDeleteNampaknya murid-murid SD-SMU di Yogya wajib kunjung candi, dan kemudian buat laporan. Asyik juga lho melihat-lihat candi dan mengetahui sejarahnya. Beberapa waktu yang lalu saya berkunjung ke makam raja-raja di Imogiri dan di sana ada pohon silsilah. Ternyata, saya termasuk keturunannya Ken Dedes.Wah hebat banget saya ini ha ha
ReplyDeleteTidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji