Singgih Purwanto
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Rasa bakso mak nyus!!! (Foto : Elisa) |
Penjualan
Laris, adalah kata yang selalu diimpikan setiap pedagang. Mewujudkan impian itu
tentunya harus ada usaha – usaha yang harus dilakukan. Lalu usaha apakah yang
bisa dilakukan untuk mewujudkannya?. Salah satunya adalah dengan memenuhi
kebutuhan psikologis. Menurut maslow, kebutuhan psikologis manusia terdiri dari
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dimiliki atau dicintai,
kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri (walgito, 2005).
Menjajakan
kuliner seperti halnya bakso merupakan suatu langkah untuk memenuhi kebutuhan
fisiologis yaitu makan. Namun, dalam hal ini bagaimana cara membuat bakso
menjadi lebih laris dengan menerapkan teori kebutuhan maslow. Pertama dari
kebutuhan fisiologis, penempatan posisi penjualan pada tempat yang sejuk dan
jauh dari tempat yang berbau menyengat (jauh dari tempat pembuangan sampah,
comberan, dan sebagainya). Langkah ini untuk memenuhi kebutuhan fisiologis pembeli.
Kebutuhan
psikologis yang harus dipenuhi untuk menarik pembeli adalah kebutuhan rasa
aman. Memenuhi rasa aman bisa diterapkan beberapa hal antara lain, menyediakan
tempat parkir, membuat bakso tanpa zat pengawet, dan membuat spanduk tulisan, misalnya,
“ bakso bebas formalin”. Cara-cara ini membantu meyakinkan konsumen untuk
merasa lebih aman.
Menarik
pelanggan agar tidak kabur penting. Salah satunya dengan memenuhi permintaan
pelanggan. Cara lain agar pelanggan tidak kabur menerapkan dengan cara bersikap
ramah terhadap pembeli, atau cara yang lebih sederhana yang dapat dilakukan
adalah dengan menanyakan kepada pembeli “mau pedas atau tidak ...”. Hal sekecil
itu ternyata bisa membuat pembeli merasa dicintai.
Kebutuhan
akan penghargaan adalah kebutuhan yang juga harus dipenuhi. Dalam hal ini,
seorang pedagang memberikan ucapan terimakasih kepada pelanggannya. Ucapan
terimakasih membuat pelanggan merasa dihargai dan merasa dibutuhkan. Kebutuhan
psikologis yang terakhir menurut maslow adalah aktualisasi diri. Dalam kasus
ini, kebutuhan aktualisasi dari pelanggan dapat dipenuhi dengan cara memberikan
kesempatan kepada pelanggan untuk menyapaikan kritik dan saran ataupun
keluhannya. Antara lain, dengan menyediakan kertas kritik dan saran.
Tulisan
ini adalah sebuah contoh penerapan teori kebutuhan maslow untuk strategi
penjualan. Penerapan teori kebutuhan maslow, diharapkan dapat membantu
penjualan menjadi lebih laris.
Daftar
pustaka:
Walgito, Bimo. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Edisi
5.Yogyakarta: CV Andi Offset.
2 Comments
Makan bakso ni yeee, dan saya tidak ditraktir. Baksonya enak karena makannya pakai kaki diangkat di kursi (jegang).
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji