Singgih Purwanto
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Peserta IAYP istirahat di atas bebatuan Sri Gethuk (Foto : Elisa) |
Sekali
dayung dua pulau terlampaui. Pribahasa itu cocok untuk menggambarkan perjalanan
kami. Kegiatan ini termasuk salah satu program kegiatan IAYP (International Award for Young People)
yang kebetulan penulis ikuti. Tepatnya ada lima orang peserta IAYP yang
berpetualang ke Air Terjun Sri Gethuk, Dia adalah Rauf, Elisa, Anya, Nurul, Cepi
dan tentu saja saya, Singgih.
Kelima orang ini memiliki
ketakutan-ketakutan sendiri dalam Adventure yang kami lakukan saat ini. Salah
satu ketakutan itu adalah ketakuktan yang Penulis alami, bahasa kerennya di
sebut sebagai fobia. Fobia (gangguan anxietas fobik) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena (Wikipedia, 2013). Rasa takut yang dimaksud dalam hal ini bermacam-macam, beberapa
jenis ataupun istilah fobia diantaranya adalah hidrophobia (ketakutan akan air), dan hyperphobia (ketakutan akan
ketinggian). Kedua contoh fobia tersebut merupakan fobia yang penulis alami. Dalam
kesempatan ini penulis akan bercerita mengenai usaha penulis untuk
menghilangkan fobia tersebut. Usaha penulis untuk menghilangkan fobia adalah
dengan melakukan perjalanan ke tempat yang masih asing bagi penulis dan di
tempat tersebut terdapat suatu tantangan untuk fobia penulis.
Singgih Melawan Ketakutan pada Air (Foto : Elisa) |
Pada
umumnya setiap orang memiliki kemampuan untuk menghadapi rasa takut. Akan tetapi, bila seseorang terus menerus
dihadapkan pada subjek fobia, maka hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang
disebabkan oleh ketidakmampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan
perasaan takutnya (Wikipedia,
2013). Bukankah suatu masalah yang besar jika fiksasi itu terus
mengendap dalam diri seseorang. Dasar itulah yang menjadi alasan penulis
melakukan pengembaraan untuk menghapus fobia.
Setiap
kegiatan, apapun itu tentunya ada rencana dan persiapan. Adapun persiapan yang
penulis lakukan adalah menservis kendaraan bermotor, karena perjalanan
menggunakan sepeda motor. Penyervisan tersebut dilakukan untuk memastikan
kondisi motor mampu melewati medan yang bisa dipastikan akan cukup sulit.
Persiapan tidak hanya berhenti pada kondisi kendaraan, namun juga
perlengkapannya seperti helm, SIM, dan STNK. Perlengkapan pelindung diri juga
dipersiapkan dalam hal ini adalah jaket, sepatu sport, baju ganti, jas hujan,
kompas, pelampung, perlengkapan P3K, dan yang tidak kalah penting adalah bekal
makan dan air minum.
Petualangan
kali ini penulis dan teman-teman memilih Kaliurang dan air terjun “Sri gethuk”
sebagai lokasi untuk berpetualang. Kenapa tempat tersebut yang penulis pilih?
Dalam hal ini penulis berasumsi bahwa kedua tempat tersebut asing bagi penulis,
selain itu tempat-tempat tersebut berupa pegunungan yang berbukit-bukit yang
menantang adrenalin. Tidak kalah menantang adalah di Sri Gethuk terdapat air
terjun, di hulu air terjun tersebut terbentang sungai Oyo dengan kedalaman 3
meter. Kali oyo ini biasa dimanfaatkan untuk berenang para pengunjung air
terjun Sri Gethuk. pemandian inilah yang ketakutan penulis yang harus dilawan.
Perjalanan
ini penulis lakukan dalam dua hari yang berkelanjutan. Dimana hari tersebut
adalah hari Minggu 24 Maret 2013 dan berlanjut Senin 25 Maret 2013, pukul 06.00
– 16.00. Kenapa hari tersebut? Hari tersebut penulis pilih karena itu hasil
dari musyawarah dari semua yang mengikuti, dimana musyawarah tersebut diadakan
untuk menentukan hari yang paling berpotensi untuk kami melakukannya. Sebaik-baiknya
musyawarah tersebut masih ada juga hal yang harus dikorbankan. Termasuk penulis
merelakan tidak mengikuti pelajaran pada hari senin tersebut. Namun dalam hal
ini penulis menjadikan ini sebagai penambah motivasi untuk menghilangkan fobia
penulis. Agar apabila ada kesempatan petualang lagi penulis tidak takut lagi.
Bukan
sayur jika tanpa garam, bukan juga petualangan jika tanpa kesan ataupun hasil.
Kedua tempat yang penulis kunjungi telah memberikan kesan yang sangat berarti.
Kesan yang paling mendalam adalah pada air terjun Sri gethuk. Air terjun
setinggi 20 meter ini terletak di Kabupaten Gunung kidul. Tepatnya di Dusun
Menggoran Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunung Kidul,Yogyakarta (http://www.snowlife-elisa.blogspot.com/2013/01/sri-gethuk-sebagai-madona-wisata.html)
Sri
gethuk telah mengobati rasa takut penulis akan air dan ketinggian. Hal ini
telah penulis buktikan dengan terjun dan berenang dalam kedalaman air kurang
lebih 3 meter, tentunya ini dilakukan dengan pelampung dan pengawasan
instruktur. Sungguh sesuatu yang tidak penulis bayangkan bahwa penulis mampu
melakukan hal itu. Dan itu menjadi suatu pengalaman dan hasil yang memuaskan.
Daftar pustaka:
Wikipedia.(2013). Fobia. Retrieved on Aprl 2, From http://id.wikipedia.org/wiki/Fobia
http://www.snowlife-elisa.blogspot.com/2013/01/sri-gethuk-sebagai-madona-wisata.html
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji