Juni Wulan Ningsih
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Foto : Elisa |
Sari adalah siswa yang lemah dalam mata pelajaran
matematika. Dari semua mata pelajaran yang diajarkan disekolah, matematika
selalu memperoleh nilai yang paling rendah. Ini disebabkan karena dia kurang suka dengan pelajaran
berhitung, juga karena cara mengajar guru yang
tidak bisa ia pahami. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, perlu ada
suatu solusi agar Sari menjadi menyukai mata pelajaran matematika sehingga ada
peningkatan prestasi belajar dalam pelajaran tersebut.
Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, bisa
menggunakan teori belajar yang diusung oleh Skinner yaitu dengan memberikan reward (hadiah) dan
punishment (hukuman). Reward disini berupa Reinforcement positif sedang punishment merupakan Reinforcement negatif. Adanya reward yang diperoleh akan meningkatkan berulangnya
suatu respon yang dilakukan (Skinner,n.d dalam Walgito, 2010).
Dikaitkan dengan prestasi belajar sari yang lemah dalam
mata pelajaran matematika, maka orang tuanya harus memberikan sesuatu yang
membuat sari bersemangat dalam mempelajari matematika. Misalnya saja dengan
memberikan barang ataupun mengajak berlibur
ketempat yang ingin dikunjungi oleh sari. Tentu saja Sari harus memperoleh
nilai yang bagus dulu dalam mata pelajaran matematika, katakanlah memperoleh
nilai delapan. Dengan demikian ada
semangat dalam diri sari untuk mempelajari matematika, walaupun semangatnya
karena ingin memperoleh sesuatu yang ia inginkan.
Pemberian reward ini, dimaksudkan sebagai alat memotivasi
seseorang dalam meningkatkan kinerjanya atau membentuk suatu perilaku yang
diharapkan. Walau awalnya, motivasi melakukan perilaku itu karena ingin
memperoleh imbalan. Perilaku yang
dilakukan berulang – ulang akan membentuk suatu kebiasaan dalam diri individu.
Sehingga jika awalnya termotivasi karena ingin memperoleh imbalan, lalu perilaku
tersebut sudah menjadi kebiasaan baginya. Tanpa ada perintah yang diberikan kepadanya
untuk melakukan perilaku itupun, dia akan melaksanakannya dengan senang hati.
Penerapan teori belajar dengan memberikan reward (hadiah) ini diharapkan bisa
meningkatkan prestasi belajar siswa. Walaupun pada awalnya, motivasi si anak
untuk belajar tersebut dikarenakan ingin
memperoleh imbalan dari orang tua. Seperti yang dibahas dimuka tadi, suatu tindakan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi sebuah
kebiasaan dalam diri sang anak. Awalnya
anak belajar dengan perasaan terpaksa dan hanya ingin mendapatkan imbalan yang dijanjikan oleh orang tuanya,
akan tetapi lama kelamaan belajar akan menjadi sebuah kebutuhan untuknya.
Dengan demikian prestasi belajar anakpun bisa ditingkatkan.
Daftar
Pustaka:
Walgito,B. (2010). Pengantar
Psikologi Umum.Y ogyakarta : ANDI.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji