Oleh Ratna Kanyaka Budi Utami
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Foto : Elisa |
Apa itu gangguan bipolar?
Gangguan bipolar atau bipolar disorder adalah
gangguan pada perasaan seseorang akibat masalah di dalam otak (Gumulya, 2013).
Gangguan bipolar sering disebut juga dengan istilah manic-depresi. Gangguan ini
merupakan kelainan pada otak manusia. Kelainan pada otak ini menyebabkan mood
seseorang tidak menentu dan berkurangnya kemampuan seseorang dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari.
Penderita bipolar
mengalami perubahan mood, perasaan, pikiran dan perilaku. Penderita mengalami
perubahan mood yang sangat dramatis. Mood cepat sekali berubah dalam waktu yang
singkat. Bipolar memiliki dua kutub, yaitu manic dan depresi. Seseorang yang
mengidap gangguan bipolar merasakan euphoria (mania) yang berlebihan dan
depresi yang berat (Afriyanti, 2013). Suasana hati penderita pada periode mania
akan mengalami kenaikan yang sangat ekstrim dan dapat menurun begitu saja dan
mudah tersinggung (dalam kamuskesehatan.com). Pada periode depresi, penderita
akan sering murung dan tertekan Periode mania dan depresi ini dapat berganti
dalam hitungan jam, hari, minggu bahkan bulan, tergantung dari masing-masing
pengidap.
Bipolar disorder sering
dialami oleh remaja yang beranjak dewasa atau dewasa muda . Beberapa orang
memiliki gejalanya ketika masih berusia anak-anak. Menurut Tarjum (2013) seseorang
yang paling beresiko mengalami gangguan bipolar adalah orang-orang yang anggota
keluarganya mengidap penyakit tersebut. Beberapa penderita mengalami bipolar disorder
selama bertahun-tahun hingga membutuhkan terapi. Bipolar disorder adalah
kelainan jangka panjang yang harus diperhatikan seumur hidup.
Gejala gangguan bipolar
dibagi menjadi empat, yaitu gejala-gejala dari mania (manic) depresi, hipomania
dan campuran (Afriyanti, 2013). Gejala gangguan bipolar pada periode mania
yaitu mudah gelisah, suasana hati sangat gembira, susah tidur, pikiran mudah
kacau, berperilaku secara impulsif, berbicara secara cepat tetapi tidak runtut,
mudah tersinggung dan emosi meledak-ledak tidak terkontrol. Lalu gejala
gangguan bipolar yang perlu diwaspadai pada periode depresi adalah mudah merasa
khawatir dalam jangka panjang, merasa lelah, kehilangan minat pada aktivitas yang
sebelumnya dinikmati, susah konsentrasi, memikirkan kematian /bunuh diri,
merubah kebiasaan pola tidur dan makan.
Tahap hipomania hampir
sama dengan mania. Perbedaannya, penderita pada tahap ini merasa lebih tenang
seolah kembali normal. Gejalanya adalah bersemangat dan penuh energi, selalu
tampak gembira, lebih aktif, optimis tetapi cepat marah. Penderita gangguan
bipolar pada tahap campuran mengalami gangguan yang terberat. Pada tahap ini
kondisi penderita mengalami beberapa gejala pada tahap mania dan depresi.
Penderita akan mudah putus asa, agresif, berpikiran negatif pada lingkungan
sekitar, dan cepat panik. Beberapa gejala ini terjadi berulang-ulang dalam
waktu yang cepat. Pada tahap ini, penderita paling banyak memiliki keinginan
untuk bunuh diri.
Proses penyembuhannya
lama. Penderita harus dirawat secara intensif dan mendapat terapi khusus. Menurut
dr. AAA Agung Kusumawardhani SpKJ (K) (dalam Nawawi, 2013) bila episode (tahap)
mania menonjol, penderita harus dirawat inap selama dua mingu dan setelah itu
harus rawat jalan. Pada fase depresi juga demikian. Dr. Tuti Wahmurti A.
Sapiie, SpKJ (K) (dalam Suryaningsih, 2013) mengemukakan bahwa penderita
bipolar disorder tidak untuk dijauhi, mereka harus diberi kenyamanan dan
kehangatan dari orang-orang sekitarnya. Penderita juga harus diberikan terapi.
Strategi terapi harus disesuaikan dengan kondisi penderita. Ada fase terapi
akut, terapi berkelanjutan, dan terapi pemeliharaan. Terapi dilakukan selama 6
bulan, lalu dilanjutkan dengan fase terapi pemeliharaan.
Daftar
pustaka
Afriyanti,
N. (2013). Bipolar disorder. Retrieved on November 8, 2013 from
http://psikologiabnormal.wikispaces.com/Bipolar+Disorder
Gumulya,
R. (2013). Apa itu bipolar disorder? Retrieved on November 8, 2013 from
http://www.femina.co.id/isu.wanita/kesehatan/apa.itu.bipolar.disorder/005/005/427
Kamuskesehatan.com retrieved on November 8, 2013 from
http://kamuskesehatan.com/arti/gangguan-bipolar/
Nawawi,
Q. (2013). Upaya alternatif atasi
kekambuhan gangguan bipolar. Retrieved on November 8, 2013 from
http://health.okezone.com/read/2013/11/01/482/890704/upaya-alternatif-atasi-kekambuhan-gangguan-bipolar
Suryaningsih,
I. (2013). Gangguan bipolar dapat
dikendalikan. Retrieved on November 8, 2013 from
Tarjum.
(2013). Gangguan bipolar, apa dan
bagaimana? . Retrieved on November 8, 2013 from
http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/10/14/gangguan-bipolar-apa-dan-bagaimana-600510.html
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji