Juni
Wulan Ningsih
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Foto : Elisa |
Bermain games seperti pesan berantai sangat mengasyikan. Cara
bermainnya pun juga sederhana yakni
pemain terdiri dari empat atau lima orang, berdiri agak berjauhan sebagai
jarak bagi masing-masing
pemain. Pemain
pertama dibisikan klue, kata, atau kalimat oleh pemandu lalu pemain pertama
berjalan ke arah
pemain ke dua dan membisikan kata yang ia dengar tadi. Pemain kedua setelah
mendengar kata dari pemain pertama kemudian berjalah dan membisikan kata
tersebut kepada pemain ketiga, begitu seterusnya sampai pada pemain kelima atau pemain
terakhir. Tugas pemain terakhir adalah melaporkan kata yang ia terima kepada
pemandu, pemandu lalu menyesuaikan kata yang ia berikan kepada pemain pertama
dengan hasil laporan dari pemain terakhir. Laporan tersebut dapat kita ketahui
adakah penambahan atau pengurangan dalam klue atau kalimat tersebut, perbedaan antara
satu individu dengan individu yang lain berkenaan dengan hasil dari klue atu
kalimat tadi disebut dengan
persepsi, yaitu
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya
sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated (Walgito, 2010). Manfaat dari permainan ini adalah melatih kecepatan dalam
berfikir, melatih konsentrasi juga konsistensi dalam pengucapan kalimat. terpenting dari permainan ini adalah
tentang cara seseorang memanage memori atau ingatan yang baru saja ia terima
lalu memanggilnya kembali dalam waktu yang relatif sebentar.
Pengertian memori adalah
cara-cara yang dengannya seseorang mempertahankan dan menarik pengalaman-pengalaman dari masa lalu
untuk digunakan saat ini (Sternberg, 2008 dalam psychologymania, 2012). Berdasarkan antara
jarak waktu pemasukan stimulus dengan pemanggilan kembali, memori dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
a)
Short-term
memory, apabila jarak antara masuknya stimulus ke dalam memori dengan waktu dipanggilnya
kembali berkisar antara 20 – 30 detik
b)
Long-term
memory, apabila jarak keduanya lebih dari 30 detik (Morgan, dkk.,1984 dalam Walgito, 2010 )
c)
Sensory
Memory, jarak antara waktu pemasukan
stimulus dengan pemanggilan kembali
lebih penndek lagi yakni kira – kira 1 detik (Hergenhahn dan Olson, 1997 dalam Walgito, 2010 )
Mengatur tentang memory ada pada otak depan (forebrain)
yaitu pada hippokampus yang terdapat pada sistem limbik. Seseorang yang
mengalami kerusakan pada hippokampusnya, tidak mampu mengingat dalam waktu yang
tidak lebih dari beberapa detik. Dalam Walgito (2010) terdapat tiga tahapan
dalam ingatan yaitu:
Fungsi Memasukan
(Learning)
Stimulus
atau rangsangan yang dimasukan kedalam ingatan berupa hal – hal yang ia
dapatkan dari pengalaman baik pengalaman yang disengaja ataupun tidak juga dapat berupa hasil dari
penginderaan, baik penglihatan maupun pendengaran. Kemampuan seseorang dalam
memasukan materi tidak sama, ada yang lambat ada pula yang cepat.
Fungsi Menyimpan
(Storage)
Setelah ada stimulus yang masuk dalam
ingatan, maka fungsi kedua adalah menyimpan data tersebut,agar suatu saat nanti
bila dibutuhkan, data tersebut bisa dipanggil kembali. Tetapi tidak semua data
yang dimasukan bisa diingat dengan baik, ada hal – hal yang terlupakan (dalam
hal ini mengalami kelupaan) juga ada yang
berubah (tidak
seperti awal pertama dimasukan dalam memori) dikarenakan terbatasnya daya ingat
seseorang.
Fungsi Menimbulkan Kembali (Recognize)
Ada
dua tahapan dalam menimbulkan kembali yaitu mengingat kembali (to recall) dan
mengenal kembali (to recognize).
Kegiatan mengenal kembali lebih baik dari pada mengingat kembali, karena
pada mengenal kembali dibantu dengan adanya suatu obyek yang bisa membuat ingatannya timbul lagi. Hal ini juga sesuai
dengan hasil eksperimen yang diadakan oleh Burt dan Dobel (Woodworth, 1951 dalam Walgito, 2010) yang menyatakan bahwa
mengenal kembali menunjukan hasil yang
lebih baik apabila dibandingkan dengan mengingat kembali.
Pada dasarnya ingatan manusia itu terbatas, kadang-kadang tidak dapat mengingat
secara tepat seperti sedia kalanya, bahkan ada yang tidak ingat sama sekali
atau menjadi bagian yang terlupakan. Untuk itu, perlu suatu latihan untuk
mengasah ketajaman memori,salah satunya bisa menggunakan permainan sederhana
seperti pesan berantai, mengisi teka teki silang juga permainan-permainan asah otak lainnya.
Daftar
Pustaka:
Psychologymania. (2012). Pengertian Ingatan. Retrieved
On November 07, 2013 from:
Walgito,B.(2010).Pengantar
Psikologi Umum.Yogyakarta : ANDI
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji