Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Life Skills For Teens



Dodi Hidayat
Fakultas Hukum / Ilmu Hukum
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

    
  Sebagai seorang generasi tua atau disebut dengan remaja, memang kita dituntut untuk memiliki keterampilan dalam hidup. Agar hidup di masa remaja selalu mempunyai nilai yang positif dan dapat di contoh oleh para generasi-generasi remaja berikutnya. Di zaman sekarang ini sistem keterampilan hidup dalam keremajaan memang kurang efisien, karena adanya ruang lingkup para remaja yang bersifat anarkis. Maka masih ada terjadinya tawuran antar remaja. Hal itu dikarenakan kurangnya angka keterampilan remaja dalam kesehariannya, karena fungsi keterampilan hidup untuk remaja adalah untuk membangkitkan kekreativan para remaja agar perkembangan karakter di masa muda dengan tekat yang bernilai positif. Keterampilan hidup sendiri artinya adalah suatu keberanian atau kemampuan seseorang dalam menghadapi atau menyelesaikan kesulitan dan masalah dalam kesehari-harian. Dan tujuan ketermpilan hidup untuk remaja sendiri supaya para remaja dapat melindungi dirinya dari berbagai ancaman dan risiko sehingga para remaja dapat hidup dengan baik dan dapat meraih cita-citanya.
 Keterampilan hidup untuk remaja berasal dari kemampuan atau sikap remaja untuk : 1.) Mengambil keputusan dengan baik maksutnya yaitu agar para remaja dapat mengetahui atau memilih perilaku dengan cara-cara tertentu supaya terhindar dari risiko atau bahaya yang mempengaruhi hidup dan kesehatan remaja. Contoh : memilih untuk tidak ikut-ikutan merokok seperti teman-teman lain dari pada harus sakit paru-paru kalau sudah tua. 2.) Memecahkan masalah dengan bijak dan benar artinya para remaja mencari tahu apa saja yang menyebabkan terjadinya suatu masalah dan bila sudah tahu, bisa menghindarinya. Contohnya : mencari tahu apa yang menyebabkan remaja dapat tercandu dengan NARKOBA dan minum-minuman keras dan setelah tahu bagaimana cara-cara menghindarinya terhadap NARKOBA dan minum-minuman keras tersebut. 3.) Berpikir kreatif remaja maksutnya keahlian untuk mencari atau memilih cara-cara yang paling berguna atau bermanfaat untuk menjaga dan melindungi diri. Contoh : remaja menolak ajakan teman untuk meminum minuman yang beralkohol atau minuman keras. 4.) Remaja dapat berkomunikasi dengan efektif artinya adalah keberanian atau kemampuan seorang remaja untuk mengatakan apa yang seorang remaja pikirkan, inginkan dan rasakan dengan cara yang tepat dan terus terang terhadap orang lain. Contohnya : remaja dapat bertanya mengenai terjadinya kehamilan kepada orang tua atau guru secara wajar. Remaja berani menolak dengan tegas dan terus terang bila ada orang yang mau memegang-memegang tubuhnya. 5.) Berpikir kritis maksutnya yaitu berpikir mengenal hal-hal yang mempengaruhi atau mendorong perilaku dan tindakan remaja, dan juga berpikir mengenai untung dan ruginya dari tindakan atau perbuatan yang seorang remaja pilih. Contoh : remaja dapat berpikir kerugian apa saja yang bisa terjadi pada dirinya bila remaja menggunakan obat-obatan berbahaya. 6.) Membina hubungan artinya adalah menjaga dan mengusahakan agar hubungan dengan keluarga, teman dan orang-orang selalu positif dan menyenagkan. Contohnya : remaja bisa memilih untuk bergaul dengan teman-teman yang tidak membahayakan. 7.) Menyadari diri pada remaja maksutnya yaitu keahlian remaja untuk mengenali kelebihan dan kekurangan, kebutuhan dan kemauan serta sifat-sifat diri sendiri dalam remaja. Contoh : remaja memikirkan cita-citanya dan tahu apa saja yang bisa dilakukannya untuk mencapai cita-cita itu. Remaja tahu kapan dia senang atau sedih dan dapat menjaga agar kesenangan atau kesedihannya tidak berlebihan dan membuatnya sakit. 8.) Bersimpati artinya adalah berusaha mengerti perasaan dan pikiran orang lain. Simpati dapat  membantu remaja mengerti dan menerima orang lain yang berbeda dengan dirinya. Dengan begitu hubungan remaja dengan remaja yang lain menjadi lebih baik dan menyenangkan. Contohnya : mengerti penderitaan orang yang mengalami keterbelakangan mental. Karena mengerti maka memperhatikan dan tidak mengucilkan teman yang mengalami keterbelakangan mental. 9.) Mengatasi stress adalah sadar dan tahu bahwa remaja sedang merasa tertekan atau stress, mencari penyebabnya, kemudian mengurangi stress itu dengan cara yang tepat. Stress yang berlebihan kita tidak bisa berbuat apa-apa yang seharusnya kita lakukan. Selain itu stress berlebihan bisa membuat kita sakit. Contoh : dari pada tertekan terus menerus karena ulangan di sekolah hasilnya buruk, lebih baik cari cara belajar lain yang lebih menyenangkan. 10.) Dan yang terakhir adalah remaja dapat mengendalikan emosi artinya yaitu mengendalikan perasaan-perasaan yang ada di dalam diri remaja seperti rasa marah, sedih, benci dan lainnya. Yang mempengaruhi perilaku remaja. Karena kenal maka remaja dapat mengendalikan perasaan tersebut. Kalau perasaan-perasaan itu dibiarkan terus menerus maka kesehatan remaja dapat terganggu. Contohnya : dari pada marah dan mengurung diri, lebih baik olah raga sampai lelah lalu tidur.
      Kebanyakan orang tua berharap anak mereka pintar secara akademik, padahal kreativitas tidak kalah penting. remaja yang kreatif bisa memandang masalah dari berbagai arah sehingga lebih mudah menemukan solusinya, karena itulah kreativitas termasuk dalam keterampilan hidup. Remaja yang kreatif umumnya tidak ragu untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya. Mereka juga berpikiran lebih maju dan penuh perhitungan. sehingga berani bertanggung jawab pada apa yang dilakukan. Hal ini baik untuk perkembangan karakter remaja di masa mendatang. Pada dasarnya setiap remaja terlahir kreatif, namun dengan kadar yang berbeda. Proses belajar yang dilakukannya akan menentukan berkembang tidaknya kreativitas tersebut. Menurut psikolog Rini Hildayani, kreativitas berhubungan dengan kemampuan remaja berinteraksi.
Remaja yang kreatif pada umumnya mampu mengelola emosi dengan baik sehingga remaja bisa mengekspresikan apa yang dipikirkan dan dirasakan dengan baik. Bila tidak mampu menyampaikan nya secara lisan remaja akan mengekspresikannya dengan cara lain, misalnya berseni, bernyanyi, atau cara lain yang mungkin tidak terpikirkan. Mengoptimalkan kreativitas remaja bisa dilakukan sejak kecil. Bentuknya dapat bermacam-macam tergantung pada usianya. Tetapi pada anak yang masih dalam usia bermain, bebaskanlah anak untuk bermain. Meski saat ini banyak tersedia tempat-tempat kursus untuk mengasah kreativitas anak, akan tetapi orangtualah yang berperan lebih besar. Anak-anak menghabiskan banyak waktu dengan orangtuanya, terutama di tahun-tahun pertama kehidupannya. Kreativitas bisa diasah dengan kegiatan-kegiatan sederhana, seperti membacakan cerita, menonton kartun bersama untuk kemudian menceritakan kembali jalan ceritanya, bermain musik, atau membuat prakarya bersama. Orangtua juga bisa memberi dukungan pada proses kreatif anak dengan memberikan pujian. Jangan langsung memberikan penilaian negatif jika hasil karya anak tampak aneh, atau memaksa anak menuruti satu bentuk tertentu. Penghargaan dari orangtua akan membuat anak merasa nyaman sehingga anak dapat menggali imajinasinya lebih dalam lagi hingga waktunya remaja tidak perlu menggawali berketerampilan untuk hidup mandiri.

Daftar Pustaka :
http://health.kompas.com/read/2013/07/29/1500019/Kreativitas.Termasuk.dalam.Keterampilan.Hidup

Post a Comment

0 Comments