Juni Wulan Ningsih
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Kesehatan Mental
adalah keadaan jiwa seseorang yang membuatnya
mampu memecahkan problema-problema hidup yang dihadapinya dan terhindarnya dari
gangguan kejiwaan yang berdasarkan keimanan dan ketaqwaan untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat (Hafizh,2012). Menurut Allport (dalam Hidayat
& Herdi, 2013) seseorang bisa dikatakan sehat mentalnya apabila memiliki
tujuh kriteria sebagai berikut:
Perluasan Perasaan Diri
Seseorang dikatakan sehat mentalnya, apabila ia mampu
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, dan mulai mengembangkan perhatian
diluar dirinya dengan menjadi partisipan yang langsung dan penuh. Misalnya saja
seseorang mulai mengikuti berbagai organisasi sebagai media aktualisasi diri
juga memberikan perhatian penuh terhadap keberlangsungan organisasi tersebut.
Hubungan yang hangat dengan orang lain
Berupa cara seseorang
memperlihatkan rasa cinta atau empatinya
baik kepada keluarga maupun teman –
temannya. Adapun jenis hubungan yang
hangat dengan orang lain bisa berupa hubungan kekeluargaan, persahabatan, dan
hubungan spesial dengan lawan jenis. Dimana dalam hubungan tersebut terdapat rasa empati yang tinggi antar
anggotanya.
Keamanan Emosional
Orang yang sehat
mentalnya harus mampu menerima segala yang ada pada dirinya, bukan hanya
kelebihannya saja tetapi juga
segala kelemahan yang ia miliki.
Diharapkan dari kelemahannya tersebut
tidak membuatnya minder ataupun
pesimis, justru dijadikan sebuah cambuk semangat untuk memperbaiki dirinya.
Selain itu kelemahan dan kelebihannya bisa dijadikan sebagai alat kontrol diri
dalam meraih keberhasilan.
Realistis
Orang yang sehat akan
selalu menyikapi kehidupan ini secara obyektif dan tidak menghubung – hubungkan
keadaan sesuai keinginannya. Bahkan saat hal buruk menimpanya, ia tidak akan
menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi padanya, walaupun secara tidak
langsung penyebab kesusahannya adalah orang lain. Ia akan tetap berfikiran
positif dan menganggap apa yang terjadi
dalam hidupnya adalah yang terbaik
baginya.
Kepemilikan Keahlian dan
penyelesaian tugas
Kesehatan mental
seseorang diukur dari keberhasilannya dalam menyelesaikan semua pekerjaannya,
karena keberhasilan dalam satu atau lebih bidang yang digeluti menjadi tolok
ukur kemajuan dari bakat dan ketrampilan
yang dimiliki. Semakin banyak pekerjaan yang dapat ia selesaikan, maka semakain banyak pula
ketrampilan yang dikuasai, dengan begitu semakin sehat pula mental orang itu.
Pengenalan diri sendiri
Orang yang sehat
mampu memahami seperti apa dirinya juga mampu menganalisa kelebihan maupun
kekurangan yang dimiliki. Seseorang yang mempunyai pengenalan diri yang baik
akan lebih mudah dalam meraih keberhasilan karena dia tahu potensi maupun bakat
terpendam yang ada pada dirinya, dan bisa mengembangkan potensi tersebut. Juga
tidak akan memaksakan diri melebihi kemampuan yang ia bisa.
Filsafat yang menyatukan
Orang yang sehat
cenderung mempunyai kemauan untuk hidup berdampingan dengan orang lain. Dalam
berinteraksi dengan orang lain, biasanya ada sebuah motif yang melandasi suatu
hubungan tersebut. Dengan adanya motif atau dorongan tersebut akan semakin mempererat tali
silturahmi yang terjalin.
Efek dari globalisasi bisa menyebabkan
masalah yang serius terhadap kesehatan mental seseorang. Padahal hubungan antara kesehatan psikis
(mental) dan fisik saling mempengaruhi
satu sama lain, dimana jika psikisnya sakit akan berakibat juga terhadap
fisiknya (Goldberg,1984 dalam Notosoedirjo,M & Latipun,2001). Untuk itu, agar kesehatan mental seseorang tetap
terjaga dan terhindar dari gangguan
mental (dalam Anonim,2013) ada beberapa cara yang bisa dilkukan, yakni
1.
Menjaga keseimbangan
pikiran, yakni dengan selalu berfikiran positif. Dengan berfikir positif maka
aura yang terpancar adalah aura kebaikan dengan begitu bisa meminimalisir
gangguan mental yang mungkin menimpa.
2. Jaga
kesehatan tubuh dengan berolahraga, karena selain baik untuk kesehatan tubuh
olahraga juga bisa menetralkan perasaan gelisah, cemas dan mendatangkan
perasaan senang.
3. Relaksasi
dan refreshing, untuk sejenak memanjakan
atau merilekskan fikiran dengan bepergian kesuatu tempat ataupun melakukan hal
– hal yang menyenangkan. Ini dimaksudkan agar
fikiran bisa sedikit rileks dan berkurang ketegangannya.
4.
Mengekspresikan segala perasaan yang dimiliki, karena rasa tertekan
akan mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang baik fisik maupun mental. Misal
kita tidak bisa membicarakan ataupun mengungkapkannya, gunakan alternatif lain sebagai
media penyaluran ekspresi, contoh
menulis puisi, menggambar dan lain sebagainnya.
Mengingat
kesehatan psikis (mental) dan fisik saling mempengaruhi satu sama lain, dan
terlebih lagi jika mental seseorang terganggu akan menimbulkan masalah yang serius.
Maka perlu suatu usaha untuk menjaga kesehatan mental seseorang agar terhindar
dari gangguan mental.
Daftar Pustaka:
Anonim.(2013). Menjaga Kesehatan Mental. Retrieved On November 27, 2013
from:
http://www.dnaberita.com/berita-85983--menjaga-kesehatan-mental.html
Hafizh.(2012).Pengertian Kesehatan Mental. Retrieved On November 27, 2013
from:
http://www.referensimakalah.com/2012/12/pengertian-kesehatan-mental.html
Hidayat,R.D;Herdi.(2013).Bimbingan
Konseling Kesehatan Mental diSekolah.Bandung: Remaja Rosda Karya.
Notosoedirjo,M
& Latipun.(2001).Kesehatan Mental,Konsep & Penerapan.Malang:UMM Press
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji