Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Mendidik Anak


Nunuk Priyati
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

            Setiap anak memiliki sifat yang berbeda - beda. Ada anak yang rajin belajar, adapula anak yang malas dalam belajar.  Sebagai orangtua terkadang merasa jengkel ketika anaknya malas. Mendidik anak agar menjadi sesuai harapan merupakan tantangan tersendiri bagi orangtua. Dizaman sekarang masih banyak orangtua mengeluh, bahkan  dapat dikatakan gagal dalam mendidik anak. Mereka masih bimbang, langkah apa yang harus mereka ambil dalam mendidik anak mereka.
            Menurut Plato, jika ingin mendidik anak maka kita harus menyesuaikan dengan sifat – sifat anak tersebut. Adapun sifat – sifat ini dikelompokkan menjadi : pikiran, perasaan, dan nafsu. Aristoteles juga mengatakan, bahwa periode perkembangan anak akan membawa sifat – sifat tertentu untuk masing – masing periode. Disini penulis memberikan contoh anak sesuai dengan perkembangannya, yaitu mendidik anak sesuai dengan tahapannya, anak 0-2 tahun sudah mengenal benda.
            Adapun jeis pendidikan yang terima seorang anak ada dua macam. Pertama disebut dengan pendidikan informal, yaitu didapat dari belajar yang secara relative kurang atau tanpa disadari, yang berlangsung bebas menyertai kehidupan sehari – hari. Yang kedua disebut dengan pendidikan formal, yaitu didapat dari yang mempergunakan program terencana, biasanya disebut pendidikan sekolah (Zahro, 2013).
            Kedudukan orangtua dalam mendidik anak sangatlah penting, baik itu dalam pembelajaran berbentuk informal maupun dalam pembelajaran  berbentuk formal. Perhatian dan kasih sayang orangtua menjadi salah satu faktor pendorong keberhasilan dalam mendidik anak. Adapula disaat – saat tertentu, orangtua perlu memberikan penghargaan atas keberhasilan yang telah diraih sang anak.

Daftar Pustaka :

Zahro, M. 2013. Handout Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Universitas Proklamasi 45.

Post a Comment

0 Comments