Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Cerita Sepetang



Nunuk Priyati
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Foto : Elisa
Cerita sepetang
Cinta begitu saja tumbuh dihatiku
Dimana kala itu bunga sedang layu
Dan kau mulai menyiramnya
Dengan sepatah sanjunganmu

Di sore pukul sepuluh waktu kau merayuku
Masihku mengingat manis senyummu
Lembut tata tutur katamu
Tak pernahku ragu
Tapi dua puluh empat jam setelah itu
Suasana hatiku hancur lebur olehmu
Aku terluka, tersayat bahkan
Terasa perih begitu dalam
Hatiku seperti terkena pedang
Yang sengaja kau cabikkan

Menit itu,
Cinta yang selama ini ku miliki
Tak berdaya membendung amarah
Kecewa ini sudah diujung ketidakwarasan
Dalam hitungan detik saja
Sayangku seketika lebur
Dengan benci dan dendam emosi

Tataplah . . .
Tatap dengan hati nuranimu
Tatap sorot mata dengan jilatan apiku
Aku telah marah padamu
Seorang pria penipu !

Disaat aku mulai belajar tentang rasa
Ternyata, kau anggap itu tak makna
Bagimu, itu semua permainan
Yang mudah saja kau tinggal
Dimanakah hati nuranimu !
Kamanakah rasa kemanusiaanmu
Mengapa kini hanya sikap kehewananmu
Yang Nampak masih melekat