BANK SAMPAH DAN BANJIR DI YOGYAKARTA
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Bank sampah? Apakah tidak
keliru istilah itu? Suatu bank tentu berhubungan dengan uang, tidak dengan
sampah. Bank sampah memang istilah baru. Bank
Sampah merupakan kegiatan warga yang bertujuan untuk membentuk perilaku
peduli pada sampah yang dihasilkan. Pada umumnya, warga sering tidak peduli
dengan sampah yang dihasilkannya. Mereka membuang sampah sembarangan, karena
menganggap sampah itu tidak berguna. Perilaku serampangan lainnya adalah
membakar sampah, sehingga tinggal abunya saja.
Perilaku peduli
pada sampah ini sangat relevan dengan banjir yang ada di Yogyakarta. Bila warga
tidak membuang sampah di sungai-sungai tetapi menyetorkan di Bank Sampah, maka banjir tidak akan
terjadi. Kesadaran inilah yang ingin dibangun oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH)
yang ada di kota tersebut. Di Yogyakarta, BLH itu di bawah koordinasi
Pemerintah Kota Yogyakarta. Lokasinya adalah di jalan Bimasakti No. 1
Yogyakarta 55221, telp / fax (0274) 515876, email lingkungan@jogjakota.go.id. BLH ini kemudian
menginisiasi terbentuknya Bank Sampah yang ada di berbagai lokasi di
Yogyakarta. Contoh Bank Sampah yang
sudah bekerjasama dengan Fakultas
Psikologi UP45 adalah Bank Sampah
di RW 11 Kauman Yogyakarta. Bank Sampah
itu lokasinya sangat strategis yaitu di dekat Alun-alun Utara Keraton
Yogyakarta.
Bagaimana cara
kerja Bank Sampah itu? Bila dalam
suatu komunitas telah berdiri bank sampah, maka warga bisa menyetorkan
sampah-sampahnya kepada bank tersebut. Sebagai imbalannya, warga mendapat uang.
Agar uang itu tidak segera habis, maka setiap penyetor sampah akan mendapatkan
buku tabungan. Dalam buku tabungan tersebut, tertulis nilai rupiah dari sampah
yang disetorkan pada saat itu. Tulisan dalam buku tabungan itu hampir sama
dengan buku tabungan biasa, yaitu ada tanggal penyetoran, mutasi yaitu masuk
dan keluar, saldo, dan paraf petugas. Mutasi masuk adalah nilai rupiah sampah
yang disetorkan pada hari itu. Mutasi keluar adalah banyaknya uang yang diambil
dari Bank Sampah.
Perbedaan buku
tabungan Bank Sampah dengan buku
tabungan pada bank konvensional adalah tidak tertulis adanya bunga dan ongkos
administrasi. Ongkos administrasi sebenarnya sudah otomatis terhitung melalui penentuan
harga sampah. Jadi dalam hal ini kunci utama penentuan sampah adalah petugas
harus hafal jenis dan harga sampah setiap kilogramnya. Semakin ia hafal, maka
proses penimbangan dan pengisian buku tabungan akan semakin cepat.
Kemana perginya
sampah yang sudah terkumpulkan itu? BLH biasanya sudah menentukan siapa saja
pengepul atau orang-orang yang akan mengambil tumpukan sampah hasil setoran
warga pada hari itu. Pengepul-pengepul dari seluruh Bank Sampah di Yogyakarta itulah yang kemudian akan mengolahnya
dalam skala yang lebih besar. Mereka mungkin saja menjual kepada industri rumah
tangga atau pihak-pihak lain yang membutuhkan dalam skala besar.
Siapa saja petugas Bank Sampah itu? Para petugas Bank Sampah adalah warga yang tinggal
di suatu daerah dan yang peduli dengan lingkungan hidup tempat mereka tinggal.
Mereka telah mendapat pelatihan dari BLH tentang harga-harga sampah, cara
menimbang, dan cara mengelola Bank
Sampah. Di Kauman, para petugas Bank
Sampah itu adalah para ibu rumah tangga biasa. Mereka biasanya bekerja di
Bank Sampah pada hari Jumat dari pukul 08.00-10.00. Waktu buka Bank Sampah terbatas, karena mereka
juga disibukkan dengan urusan rumah tangga masing-masing. Mereka bekerja dengan
suka rela. Jadi sebenarnya petugas Bank
Sampah itu termasuk pahlawan lingkungan hidup. Mereka layak diapresiasi. Padanan
istilah yang tepat untuk Bank Sampah adalah memuliakan sampah. Dengan mengelola
sampah secara bijak, maka kualitas hidup kita juga semakin meningkat.
Tema Bank Sampah dan banjir di Yogyakarta
adalah tema diskusi yang ke-33 dalam program PEKA (Peduli Keluarga) di Radio EMC. Radio EMC dan Fakultas Psikologi
UP45 telah menjalin kerjasama yang dimulai pada Februari 2016, dan akan
berakhir pada Februari 2017. Bila dinilai memuaskan, maka kerjasama ini akan
terus berkelanjutan. Tema siaran adalah tentang permasalahan yang dihadapi
keluarga. Orang-orang yang bertanggung jawab melaksanakan kerjasama ini adalah FX. Wahyu Widiantoro dan saya. Beliau
adalah dosen Fakultas Psikologi UP45.
Apa yang istimewa dari
siaran pada hari Selasa 22 Maret 2016 ini? Hal yang istimewa adalah adanya
quiz. Pengelola quiz sekaligus nara sumber siaran adalah Ibu Norita, bagian marketing UP45. Hadiah quiz berupa tas cantik untuk mengganti tas plastik
dari toko / supermarket. Pemenang quiz kali ini adalah bapak Hadi, yang tinggal
di Karangwaru Yogyakarta. Semoga Bapak Hadi juga menjadi salah satu pahlawan lingkungan
hidup di Yogyakarta.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji