HARI PERTAMA SEKOLAH DAN PERHATIAN
ORANGTUA
Fx. Wahyu Widiantoro
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Hari
pertama masuk sekolah merupakan hari yang dinantikan sekaligus hari yang
merisaukan bagi keluarga yang memiliki putra maupun putri pada usia sekolah.
Berbagai persiapan pun dilakukan oleh anak terlebih orang tua yang menginginkan
agar anaknya dapat menjalani pendidikan di sekolah sebagai bekal masa depan seperti
yang diharapkan. Perhatian orangtua sangat dibutuhkan bagi anak
untuk membentuk kebiasaan serta mencapai keberhasilan dalam proses belajar.
Perhatian orangtua terhadap anak di hari pertama
masuk sekolah pada tahun ini mendapat dukungan sepenuhnya oleh Bapak Anies Baswedan
selaku Mendikbud. Gerakan Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah yang digagas
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui surat edaran
Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan Nomor 4 Tahun 2016 adalah gerakan yang tepat
untuk menanamkan saling pengetian antara anak, orang tua dan pihak sekolah. Mendikbud
Anies Baswedan mengajak orangtua mengantar anaknya di hari pertama sekolah
dengan harapan komunikasi orangtua dan guru dimulai sejak dini menjadi gerbang
membentuk tim pendidik yang solid (Jakarta, Kompas.com, 2016).
Dukungan secara nyata yang diberikan orang tua
kepada anak secara umum berfungsi untuk memberikan perasaan diterima,
diperhatikan, disayangi, dihargai dan dicintai. Adanya perasaan aman maka anak
akan merasa bahagia dan tenang karena ia merasa ada orang lain yang dapat
diandalkan bantuannya bila mendapat kesulitan dalam mengikuti pelajaran di
sekolah. Perhatian orangtua pada anak di hari pertama sekolah berfungsi sebagai
reward dan dapat mengarahkan serta
mendorong seorang anak untuk berprestasi. Pentingnya dungan keluarga dalam proses
belajar bagi anak juga dijelaskan oleh Ahmadi (2004, h. 85), bahwa keluarga
merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama.
Keberhasilan seorang anak untuk mewujudkan cita-cita
tentu tidak terlepas dari cara orangtua dalam mendidik anak, hubungan orangtua
dan anak serta bagaimana membimbing untuk selalu menjadi figur inspirasi sehingga
mampu memotivasi anak untuk berprestasi tinggi pada usia sekolah dan yang
terpenting yaitu anak mampu berkembang sebagai pribadi yang sehat.
Siaran di Radio EMC ini dapat terlaksana karena adanya kerjasama dengan Fakultas Psikologi UP45 semenjak Februari 2016 dan akan berakhir pada Februari 2017. Siaran kali ini sudah terlaksana dengan lancar pada 19 Juli 2016, dan sudah memasuki minggu ke-44. Siaran kali ini dilakukan oleh Wahyu Wiidantoro, dibantu dengan 2 mahasiswa Psikologi UP45 cemerlang yaitu Wahyu Relisa Ningrum dan Nurul Hidayah. Semoga mahasiswa-mahasiswa lainnya juga ikut berpartisipasi dalam acara yang menarik ini.
Referensi:
Ahmadi, dkk. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nailufar, N.N. (2016). Menteri Anies Sindir Orang yang Sempat
Larang Antar Anak ke Sekolah. News. (Editor:
A. S. Syatiri). Jakarta, Kompas.com. Retrieved on July 17, 2016.
Suggested citation:
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji