OSPEK YANG HUMANIS DAN BERMANFAAT:
HINDARI KECENDERUNGAN BULLYING MAHASISWA BARU
Fx. Wahyu Widiantoro
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) merupakan
kegiatan awal bagi setiap peserta didik yang bertujuan memperkenalkan mahasiswa
baru pada lingkungan kampus. Ospek diharapkan mampu membentuk karakter
mahasiswa yang jelas berbeda ketika menjalani pendidikan sebagai pelajar. Banyak
hal baru yang harus dipahami agar mampu beradaptasi dengan baik yaitu
lingkungan kampus, sistem akademik, fasilitas, tata tertib serta kebersamaan dengan
teman-teman baru yang nantinya akan membantu disaat dibutuhkan.
Ospek menjadi nampak negatif karena oknum-oknum
tertentu yang menyalah artikan sebagai ajang balas dendam terhadap perlakuan senior terdahulu. Semakin
memprihatinkan di dunia pendidikan karena berbagai media juga memberitakan
tentang kekerasan juga terjadi pada Masa Orientasi Siswa (MOS) di tingkat pelajar
di sekolah barunya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Anies Baswedan
mengambil sikap tegas terhadap beragam peristiwa tersebut. Bapak Anies menghimbau masyarakat melapor
bila menemukan tindak kekerasan atau perpeloncoan (Putra, 2016). Segala bentuk
perpeloncoan tidak dibenarkan. Kata Ospek dihapus dan diganti dengan pengenalan
lingkungna sekolah (Puspitasari, 2016).
Secara retoris Ospek dan MOS bertujuan baik yang
merupakan salah satu bentuk program kampus dan sekolah untuk mahasiswa dan siswa
baru guna mempersiapkan diri memasuki lingkungan belajar yang baru. Beragam
kegiatan yang bisa dilakukan dengan lebih humanis dan bermanfaat serta
menghindari kecenderungan bullying pada mahasiswa baru antara lain yaitu kegiatan
yang mengutamakan eratnya hubungan senior-junior, bukan membentak-bentak junior
namun hendaknya melayani membantu junior beradaptasi dengan lingkungan kampus. Kegiatan
lebih efektif, efisien seperti melakukan kerja sosial, membersihkan toilet umum
merupakan kegiatan yang menyenangkan dan mampu menjalin keakrapan melalui
permainan-permainan, sehingga mahasiswa baru mendapatkan pengarahan akademis
secara umum dan pengenalan fasilitas kampus, diskusi tentang isu-isu penting
sehingga lebih siap menghadapi kuliah.
Siaran ini merupakan hasil kerjasama antara
Fakultas Psikologi UP45 dengan RRI Yogyakarta. Siaran ini terlaksana pada Rabu,
3 Agustus 2016. Kerjasama yang baik ini sudah berlangsung pada minggu ke-161.
Kerjasama ini dimulai pada Agustus 2012 dan akan berakhir pada Agustus 2017. Siaran
kali ini dilaksanakan oleh dosen Psikologi UP45 yaitu Wahyu Widiantoro, dengan
dibantu oleh dua mahasiswa Psikologi yang cemerlang yaitu Tri Welas Asih dan
Nurul Hidayah. Kedua mahasiswa tersebut sudah mempunyai banyak publikasi dan
juga sudah sering menjadi nara sumber di RRI.
Referensi:
Puspitasari, M. A. (2016). Biarkan perpeloncoan,
Mendikbud ancam pecat Kepala Sekolah. News.
Tempo.com. Minggu, 19 Juni 2016.
22:44 WIB.
Putra, L. M. (2016). Menemukan perpeloncoan dan kekerasan
di sekolah, lapor ke nomor Ini. (Editor: Krisiandi). News.Nasional.Kompas.com.
Selasa, 12 Juli 2016, 06:02 WIB.
Suggested citation:
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji