PENTINGNYA PAUD TERHADAP KESIAPAN ANAK BERSEKOLAH
Fx. Wahyu Widiantoro
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Kesiapan bersekolah pada diri setiap anak belum
tentu sama dengan anak yang lainnya meskipun usianya sama. Salah satu upaya
agar anak memiliki kesiapan bersekolah yaitu dengan adanya Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD). Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk mengembangkan
seluruh aspek kecerdasan bagi anak usia dini agar pertumbuhan dan perkembangan
anak tercapai secara optimal sebagai kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
Biechler dan Snowman (dalam Padmonodewo, 2000)
yang dimaksudkan anak usia dini adalah mereka yang berusia antara 4-6 tahun.
Mereka biasanya mengikuti program dini dan kindergarten. Sedangkan di Indonesia,
umumnya mereka mengikuti program tempat penitipan anak (3 bulan – 5 tahun) dan
Kelompok Bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya mereka
mengikuti program Taman Kanak- kanak.
Hurlock (1980), menyatakan bahwa rentang masa
kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda; awal dan akhir. Periode
awal berlangsung dari umur 2-6 tahun, sedang periode akhir masa kanak berkisar
antara 6 tahun sampai tiba saatnya anak matang secara seksual, dengan demikian
awal masa kanak-kanak dimulai sebagai penutup masa bayi; usia ketika
ketergantungan secara praktis sudah dilewati, diganti dengan tumbuhnya
kemandirian dan berakhir di sekitar usia sekolah dasar.
Permasalahan yang sering terjadi yaitu tidak
semua anak dapat melewati proses perkembangan dengan baik. Masalah-masalah
tingkah laku dalam proses perkembangan ini dapat timbul tidak hanya tertuju
pada perkembangan emosi dan sosial saja namun perkembangan yang lain seperti
perkembangan fisik, intelektual; kognitif dan bahasa. Berbagai masalah
perkembangan yang termanifestasi pada tingkah laku anak-anak di masa awal masa
sekolah pada umumnya yaitu agresivitas, pemalu, takut yang berlebihan,
kecemasan, sulit konsentrasi, kesulitan berkomunikasi, menarik diri, enuresis, encopresis,
berbohong, bergantung dan menangis berlebihan.
Arthur (1998) menjelaskan bahwa ciri khas periode
anak usia dini sebagai masa bermain, hampir seluruh kegiatan pada usia pra sekolah
melibatkan unsur bermain. Sejalan dengan ciri khas periode anak usia dini maka
pembelajaran yang dilakukan di PAUD berupa kegiatan bermain untuk menstimulasi anak
agar pertumbuhan fisik, emosi, kognitif dan sosial dapat berkembang secara optimal.
Materi tentang pengaruh PAUD terhadap kesiapan
anak bersekolah ini adalah materi pada siaran di Radio EMC Yogyakarta. Siaran
ini dapat berlangsung karena ada kerjasama antara Fakultas Psikologi UP45
dengan Radio EMC, dengan nama program yaitu PEKA (Peduli Keluarga). Siaran kali
ini dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2016. Koordinator program adalah dosen
Psikologi UP45 yaitu Wahyu Widiantoro. Pendamping acara ini adalah Ibu Atik,
seorang praktisi PAUD. Selain ibu Atik, pendamping berikutnya adalah Tri Welas
Asih, mahasiswa cemerlang dari Fakultas Psikologi UP45. Pada siaran tersebut,
sangat banyak opini pendengar yang meramaikan program PEKA. Para dosen
Psikologi UP45 sangat bersyukur bahwa acara ini dapat memberi inspirasi kepada
masyarakat Yogyakarta.
Referensi:
Arthur, L., Beecer, B., Dockett, S., Farmer, S., &
Death, E., (1998). Programming and planning
in early childhood settings. Sydney: Harcourt Brace.
Hurlock. (1980). Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga.
Patmonodewo, S. (2000). Pendidikan anak prasekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Suggested citation:
Widiantoro, F. W. (2016). Pentingnya
PAUD terhadap kesiapan bersekolah, Radio
EMC Yogyakarta. 23 Agustus 2016.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji