By : Aristanti Oktavia Dewi
Teknik Perminyakan/ Universitas Proklamasi 45
1.1. Peralatan Gas Lift
Peralatan gas lift dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu peralatan
di atas permukaan dan peralatan di bawah permukaan, dimana peralatan-peralatan
tersebut saling berhubungan dalam kelancaran proses gas lift. Peralatan-peralatan
tersebut dijelaskan seperti dibawah ini :
1.1.1 Peralatan di Atas Permukaan
Peralatan di atas permukaan adalah peralatan instalasi gas lift
mencakup :
1.
Well Head
Well head sebenarnya bukan alat khusus bagi gas
lift saja tetapi juga merupakan salah satu alat yang digunakan pada metode
sumur sembur alam, dimana dalam periode masa produksi, alat ini berfungsi untuk
menggantungkan tubing atau casing disamping itu well head merupakan tempat dudukan
x-mass tree.
2.
X-mass
Tree
Gas diinjeksikan ke dalam annulus sesudah melalui motor yang
berfungsi mengatur jumlah gas yang masuk ke dalam sumur dan tekanan gas injeksi
dijaga agar konstan.
3.
Stasiun
Kompressor
Alat ini berfungsi untuk menaikan tekanan gas
injeksi sesuai dengan keperluan. Di dalam stasiun kompressor ini terdapat
beberapa buah kompressor yang dihubungkan dengan manifold. Dari stasiun
kompressor ini, gas bertekanan tinggi dikirim ke sumur-sumur gas lift melalui stasiun distribusi.
4.
Stasiun
Distribusi
Dalam menyalurkan gas injeksi dari kompressor ke sumur terdapat
beberapa cara, antara lain :
a. Sistem
Distribusi Langsung
Di dalam stasiun ini terdapat system manifold yang menuju ke
sumur-sumur secara langsung, system ini kurang effisien karena mempunyai
beberapa kelemahan, anatra lain :
1. Penggunaan
stasiun pusat compressor yang tidak rasionil karena kebutuhan gas yang tidak
sama untuk setiap sumur.
2. Pemakaian
pipa transport gas yang panjang sehingga tidak ekonomis.
b. Sistem
Distribusi dengan Pipa Induk
Sistem ini lebih ekonomis karena panjang pipa dapat diperkecil,
tetapi adanya hubungan langsung antara satu sumur dengan sumur lainnya, jika
salah satu sumur sedang diinjeksikan gas maka sumur lain sumur lain bisa
terpengaruh.
c. Sistem
Distribusi dengan Stasiun Distribusi
Sistem ini sangat rasional dan banyak dipakai,
gas dibawa dari pusat compressor ke stasiun distribusi kemudian dibagi ke
sumur-sumur dengan menggunakan pipa.
5.
Peralatan
Kontrol
Peralatan control yang digunakan dalam operasi gas lift adalah :
a. Choke
control dan regulator
Choke control adalah alat yang berfungsi untuk mengatur jumlah gas
yang diinjeksikan, sehingga dalam waktu tertentu (saat valve terbuka) gas
tersebut dapat mencapai suatu harga tekanan yang dibutuhkan. Choke control ini
dilengkapi pula dengan regulator yang berfungsi untuk membatasi gas injeksi
yang dibutuhkan. Bila gas injeksi cukup maka regulator akan menutup. Choke
control dan regulator hanya khusus dipergunakan untuk intermittent gas lift.
b. Time
cycle control
Alat ini berfungsi untuk mengontrol aliran gas injeksi dalam
intermittent gas lift untuk interval waktu tertentu. Time cycle control dapat
diatur sesuai dengan yang diinginkan.
1.1.2 Peralatan di Bawah Permukaan
Peralatan di bawah permukaan dari metode gas lift
tidak berbeda jauh dengan peralatan pada sumur sembur alam, hanya pada gas lift
ditambah dengan valve gas lift. Secara umum pemakaian katup gas lift berfungsi:
1. Untuk
mengosongkan sumur dari fluida workover
atau kill fluid supaya injeksi gas
dapat mencapai titik optimum di dalam sumur.
2. Mengatur
aliran injeksi gas ke dalam tubing baik proses unloading maupun proses pengangkatan fluida.
Industri gas lift telah mengkategorikan katup gas lift tergantung
pada mana yang paling sensitive berpengaruh terhadap proses membuka katup
(valve), apakah tekanan casing (Ps) yang disebabkan oleh kolom gas injeksi
dalam casing atau tekanan tubing (Pt) yang ditentukan oleh kolom fluida dalam
tubing. Sensitivitas ini ditentukan oleh konstruksi mekanik dari katup gas
lift. Tekanan yang bekerja pada bagian yang paling luas dari katup (valves)
merupakan tekanan yang paling dominan berpengaruh pada valve tersebut.
Ada 4
(empat) macam katup gas lift, yaitu :
1. Casing pressure operated valve,
biasanya disebut pressure valve
Valve jenis ini 50-100% sensitive terhadap tekanan casing pada
posisi tertutup dan 100% sensitive terhadap tekanan casing pada posisi terbuka.
Membutuhkan penambahan tekanan casing untuk membuka valve dan pengurangan
tekanan casing untuk menutup valve.
Gambar 1.1 Casing Operated Valve 2)
2. Throttling pressure valve
Valve ini disebut juga proportional
valve atau continuous flow valve.
Valve ini sama dengan pressure valve
pada posisi tertutup, akan tetapi pada posisi terbuka valve ini sensitive
terhadap tekanan tubing. Valve ini membutuhkan penambahan tekanan casing untuk
membuka dan pengurangan tekanan tubing atau tekanan casing untuk menutup. Gambar 1.2. di bawah
ini merupakan gambar Continuous Flow Valve.
Gambar 1.2. Continuous Flow Valve1)
3. Fluid operated valve
Katup ini konstruksinya hampir sama dengan casing pressure operated valve, tetapi tekanan tubing bekerja pada
permukaan bagian valve yang lebih luas, sedangkan tekanan casing bekerja pada
permukaan yang lebih kecil.Gambar 1.3. dibawah
ini memperlihatkan
sketsa untuk jenis valve Fluid Operated
Valve.
Gambar 1.3. Fluid Operated Valve1)
4. Combination valve
Valve ini juga disebut fluid open-pressure closed valve. Valve
ini membutuhkan penambahan tekanan fluida untuk
membuka dan pengurangan tekanan casing atau tekanan tubing untuk menutup
Referensi:
1. Brown, K.E., “The Technology of Artificial Lift Methods”,
Volume 2A, PennWell Publishing Company, Tulsa, Oklahoma, 1980.
2. Brown, K.E., “The Technology of Artificial Lift Methods”,
Volume 4, PennWell Publishing Company, Tulsa, Oklahoma, 1984.
3.
Dewi, Aristanti O., “Seminar Evaluasi dan Optimasi
Produksi Menggunakan Metode Continuous
Gas Lift”, Universitas Proklamasi 45, Yogyakarta, 2016.
4.
Mandala, Wirawan W., “Metode Pengangkatan Buatan (Gas Lift)”, -, Yogyakarta, -.
5.
Purwaka,
Edi., “Gas Lift”, Universitas
Proklamasi 45, Yogyakarta, 2011.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji