KONSELING PSIKOLOGI DAN SKRIPSI SEBAGAI OBAT MANJUR BAGI
MAHASISWA YANG LAMBAT MENYELESAIKAN SKRIPSI
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Lulus sarjana dengan tepat waktu adalah dambaan seluruh
mahasiswa dan dosen. Hal ini karena mahasiswa yang mampu lulus tepat waktu,
berarti Program Studinya mendapat nilai yang baik. Bahkan sekarang, dalam dunia
global, kelulusan sarjana dapat dipercepat. Waktu untuk menyelesaikan studi S1
diperkirakan antara 3,5 – 4 tahun. Kini sudah terbit berbagai peraturan bahwa
masa studi S1 yang lebih dari 7 tahun, maka mahasiswa harus putus kuliah (drop
out). Peraturan yang mendukung adalah Surat Edaran Menristekdikti No.
01/M/SE/V/2015 tentang Evaluasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Bila
mahasiswa putus kuliah, berarti ia tidak diijinkan untuk menempuh jurusan yang
sama pada universitas lainnya. Bila ia masih ingin melanjutkan studinya, maka
ia harus pindah jurusan dan pindah universitas. Hal ini karena data mahasiswa
itu sudah terdaftar secara daring dengan Dikti.
Persoalan dengan masa studi adalah mahasiswa sering terlalu
lama menyelesaikan tugas akhir / skripsinya. Waktu maksimal yang tertulis di
kurikulum untuk menyelesaikan skripsi adalah 1-2 semester. Mahasiswa yang
terlalu lama berkutat dengan skripsi kemungkinannya ia tidak mampu mengelola
jadwal belajarnya, kesulitan mencari literatur pendukung, kesulitan ekonomi,
atau mungkin ia mempunyai hambatan emosi dengan dosen pembimbingnya. Hambatan-hambatan
itu memperberat langkah mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhirnya.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam menyelesaikan skripsi
itu, maka SCD (Student Character Development) dan Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta meluncurkan program Kelas Literasi. Tujuan
pembentukan Kelas Literasi ada tiga yaitu:
Ø Untuk
membantu mahasiswa yang merasa kesulitan menyelesaikan tugas akhirnya atau
berbagai tugas perkuliahan yang berupa pembuatan essay. Bentuk bantuan adalah dosen
mengoreksi tata kalimat bahasa Indonesia.
Ø Untuk
membantu mahasiswa dalam mencari jurnal, literatur, dan juga proses penggunaan
program statistik SPSS. Bentuk bantuan adalah dosen membantu mencarikan
jurnal-jurnal yang relevan dengan topik tulisan, menterjemahkan jurnal-jurnal
tersebut, dan membantu menghitungkan data analisis statistik.
Ø Untuk
membantu mahasiswa dalam mengatasi hambatan emosi ketika menyusun skripsi. Konseling
psikologi ini penting karena mahasiswa sangat sering mengalami hambatan
psikologis ketika berhadapan dengan dosen pembimbing skripsi, mewawancarai
responden, mengurus perijinan penelitian dengan pejabat di kantor Walikota / Dinas
terkait, dan mengurus perijinan di lokasi penelitian. Mahasiswa sering kurang
memahami strategi untuk merebut hati para pejabat tersebut.
Bantuan yang diberikan Kelas Literasi ini berbeda dengan
bantuan konsultasi skripsi / tesis / disertasi yang banyak tersedia di
masyarakat. Pada Kelas Literasi ini dosen sama sekali tidak menerima bayaran.
Selain itu, mahasiswa juga tidak diwajibkan untuk datang menghadiri Kelas
Literasi secara teratur. Kelas ini adalah seperti kelas konseling, namun topik
konselingnya adalah penelitian / tugas menulis mahasiswa. Jadi bentuk
pertemuannya adalah personal, bukan klasikal.
Salah satu mahasiswa yang berkesempatan menikmati Kelas
Literasi adalah Isodorus Freitas, atau biasa dipanggil
Dido. Ia adalah mahasiswa Prodi Psikologi yang mengalami berbagai hambatan
dalam menyelesaikan skripsinya. Judul skripsinya sangat menarik dan cenderung
kontroversial yaitu Studi Eksploratif Tentang Konsep Diri Pada Lelaki Biseksual.
Salinan dari skripsi itu juga sudah terpampang gagah di Perpustakaan Daerah
DIY.
Beruntunglah,
setelah bergulat dengan berbagai permasalahannya, Dido akhirnya mampu
menyelesaikan skripsinya. Ia diwisuda pada 30 April 2016. Orangtuanya yang
tinggal di Flores sangat bangga, dan mereka hadir pada hari wisuda yang sudah
lama dinanti-nantikan itu. Dido mulai menempuh studi di prodi Psikologi UP45
pada September 2005/2006. Berarti lama studinya adalah lebih dari 7 tahun. Ia
terancam putus sekolah. Tidak ada yang namanya kebetulan. Begitu juga dengan
kehadiran Dido pada Kelas Literasi di UP45. Semoga keberadaan Kelas Literasi di
UP45 terus berlangsung untuk mempercepat kelulusan para mahasiswanya.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji