Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

BERBURU PUNDI-PUNDI BEASISWA DI KALANGAN MAHASISWA



PENERIMA BEASISWA DI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA TAHUN 2013-2015


Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Pembicaraan yang selalu hangat di kalangan mahasiswa adalah beasiswa. Beasiswa adalah bantuan keuangan untuk tujuan meringankan biaya pendidikan. Beasiswa bisa datang dari pemerintah, organisasi swasta, atau dari seseorang. Beasiswa bisa berbentuk uang, namun juga bisa berbentuk lain misalnya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, bebas uang SPP, bebas uang praktikum, kesempatan untuk meneliti secara gratis, dan sebagainya. Mendapatkan beasiswa adalah suatu peristiwa yang sangat membanggakan dan sangat berharga, sehingga beasiswa selalu diperebutkan oleh banyak orang. Begitu berharganya beasiswa, sehingga banyak berdiri berbagai lembaga yang bisa melatih seseorang untuk lolos ujian penerimaan beasiswa. Lembaga itu biasanya kursus bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.

Persoalan yang berhubungan dengan beasiswa adalah orang / mahasiswa sering tidak mengetahui informasi penawaran beasiswa. Persoalan kedua adalah mahasiswa sering merasa tidak percaya diri pada kemampuannya, sehingga mahasiswa sering melewatkan kesempatan meraih beasiswa. Hal ini terutama beasiswa untuk studi lanjut, yang mensyaratkan adanya penguasaan bahasa asing terutama bahasa Inggris.


Keterbukaan informasi pada era global sekarang ini, tentu saja membuat informasi tentang beasiswa banyak terdapat pada media sosial. Begitu banyaknya informasi yang ada, sehingga mahasiswa mungkin saja merasa terlalu ‘kenyang’ sehingga melewatkan begitu saja informasi berharga. Sebagai salah satu anggota dari generasi Y, seharusnya mahasiswa terus waspada dengan informasi berharga ini namun dengan catatan mahasiswa memang butuh beasiswa. Bila mahasiswa merasa tidak butuh dengan beasiswa atau merasa kalah lebih dahulu sebelum mencoba melamar beasiswa, maka informasi apa pun tentang beasiswa pasti terlewatkan.

Untuk memancing rasa butuh (bukan ingin) untuk meraih beasiswa, maka beberapa hal bisa dilakukan:

  1. Para pengelola beasiswa memastikan bahwa informasi tentang beasiswa sudah dipublikasikan secara daring. Hal ini penting untuk ditekankan, karena mungkin saja pejabat pengelola beasiswa masih termasuk anggota generasi X, yang mungkin saja agak gagap teknologi sehingga informasi tentang beasiswa cukup ditempel di majalah dinding organisasi atau dikirim via kurir / pos pada universitas-universitas besar. Universitas kecil dan tidak ternama pasti terlewatkan. Situasi seperti ini sangat sering terjadi pada lembaga pemerintah. Kalau pun informasi besiswa itu sudah dipublikasikan secara daring, maka publikasi itu waktunya sangat berdekatan dengan ditutupnya pendaftaran beasiswa. Dampaknya bisa ditebak yaitu peserta seleksi hanya sedikit saja.

  1. Para pengelola beasiswa harus banyak bergaul di dunia nyata dan berinteraksi sosial dengan para mahasiswa. Hal ini karena para mahasiswa sering tidak tahu bila ada informasi tentang beasiswa. Kalau pun mahasiswa mengetahui, maka mereka sering tidak yakin akan kemampuannya dan takut untuk melamar. Adanya interaksi sosial secara tatap muka akan menambah keyakinan mahasiswa untuk melamar beasiswa. Hal yang paling penting adalah melamar beasiswa dan memenuhi semua persyaratannya. Perkara beasiswa itu berhasil atau tidak berhasil, bukan menjadi topik utama pembahasan. Hal inilah yang sering terjadi yaitu mahasiswa sudah menolak / merasa takut terlebih dahulu sebelum melamar. Ibaratnya kalah sebelum berperang.

  1. Para mahasiswa yang mempunyai keinginan untuk meraih beasiswa hendaknya memasuki komunitas pemburu beasiswa. Komunitas seperti itu banyak tersebar di dunia maya. Ketik saja di google “Komunitas Pemburu Beasiswa”. Seringnya berinteraksi dengan orang-orang yang mempunyai minat sama, akan membuat mahasiswa merasa butuh beasiswa (tidak sekedar ingin). Perubahan dari rasa ingin menjadi butuh beasiswa, adalah suatu perubahan besar yang positif. Dalam komunitas itu akan dipublikasikan informasi berharga seperti:

Ø  Alamat-alamat besiswa
Ø  Tips-tips mencari beasiswa
Ø  Tips-tips menjawab wawancara pada saat seleksi beasiswa.
Ø  Cara menulis motivation letter yang mengesankan, dan sebagainya.

Hal paling penting untuk para pemburu beasiswa adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Persiapan standar itu antara lain:

Ø  Nilai TOEFL minimal 500 atau IELTS minimal 6.0
Ø  Indeks Prestasi minimal 3,0
Ø  Publikasi ilmiah baik secara daring maupun hard copy.
Ø  Mempunyai kegiatan positif yang prestasinya menonjol
Ø  Usahakan waktu studi tidak lebih dari 4 tahun untuk S1.
Ø  Sering bergaul dengan dosen / teman yang sudah pernah merebut beasiswa.
Ø  Menabung. Hal ini penting paling tidak untuk biaya transportasi ketika mengikuti seleksi wawancara.
Ø  Tidak merokok dan jaga kesehatan. Ini penting karena pemberi beasiswa tidak suka dengan mahasiswa yang tinggi probabilitasnya untuk tidak sehat.

Bagaimana keadaan beasiswa di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta semenjak tahun 2013 sampai dengan tahun 2016? Selama ini nampaknya penerima beasiswa itu belum pernah dipublikasikan. Publikasi ini penting bagi para mahasiswa semster awal untuk menjalin relasi sosial dengan penerima beasiswa. Berinteraksi sosial dengan orang sukses adalah salah satu kunci kesuksesan pula, karena kesuksesan itu adalah seperti virus yang cepat menular.

Penerima Beasiswa Dikpora Dari Pemerintah – tahun 2013- 2015.

  1. Raden Pandji Cepi Lesmana
  2. Sri Nugroho Ruchianto
  3. Dhian Kartikawati
  4. Ruri Rusmiatun
  5. Yanuaris Anton Godtama
  6. Luluk Anggoro Saputro
  7. Tri Widi Lestari
  8. Rauf Wanda A.N.R
  9. Dodi Hidayat
  10. Ami Utari
  11. Thoriq Aziz Habibi
  12. Rinda Yuliani.


Penerima Beasiswa Emulsi & Emulsi Khusus Dari Yayasan Proklamasi – tahun 2013-2015, khusus untuk Fakultas Psikologi UP45.

  1. Hafizhatun Azka Raharjo
  2. Syahrul Ahmad
  3. Nurul Khotimah
  4. Nunuk Priyati
  5. Aldy Febrianto
  6. R. Joko Pambudiyono
  7. Naurmi Rojab Destiya
  8. Ana Prihatini
  9. Umi Fatimah
  10. Yohanis Fernando Savsavubun
  11. Arkitan.


Penerima Beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dan BBP (Bantuan Biaya Pendidikan) dari pemerintah, khusus Fakultas Psikologi UP45, tahun 2015. Penerima ini didasarkan pada SK Rektor No. 025/SK.Rek/UP/III/2015.

  1. Juni Wulan Ningsih
  2. Singgih Purwanto
  3. Sri Mulyaningsih
  4. Nunuk Priyati
  5. Yusna Hanung Purwandari.

Penerima Beasiswa Karyawan dari Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, khusus Fakultas Psikologi UP45, tahun 2015. Penerima ini didasarkan pada SK Rektor No. 090/SK.Rek/UP/X/2015.

  1. Shofi Malhani
Sebagian besar dari penerima beasiswa tersebut, sekarang sudah lulus. Mereka sudah tersebar ke seluruh nusantara. Mereka sudah menerima keberuntungan dari Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Mereka terpilih dari sekian ratus mahasiswa lainnya yang harus merogoh dalam-dalam kantungnya untuk membayar SPP. Jadi menerima beasiswa ini bukan kebetulan. Oleh karena itu, mahasiswa penerima beasiswa ini hendaknya menularkan kebaikan kepada mahasiswa lainnya yang kurang beruntung. Semoga harapan ini terlaksana.

Post a Comment

0 Comments