IMPLEMENTASI KERJASAMA RRI YOGYAKARTA & FAK PSIKOLOGI
UP45
Fx. Wahyu Widiantoro
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Penyebaran berita palsu yang dilakukan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab atau yang sering disebut dengan istilah
Hoax berpotensi menimbulkan konflik
dalam masyarakat maupun rumah tangga. Pertanyaan mendasar atas fenomena hoax yang terjadi dan merebak beberapa
tahun terakhir ini di media sosial yaitu kenapa individu mudah percaya dan
meyukai berita palsu ? Asumsi yang mungkin mampu menjawab pertanyaan tersebut
yaitu karena berita palsu lebih mudah dicerna
dibanding untuk bersikap kritis dan menganalisis.
Manusia pada hakekatnya sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial. Individu sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan dasar
untuk berafiliasi, yaitu menjalin hubungan dengan orang lain. Upaya dalam
menjalin hubungan dengan orang lain, manusia melakukan komunikasi. Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan lambang yang mengandung arti,
baik berupa informasi, pemikiran, pengetahuan dan lainnya, dari komunikator ke
komunikan (Walgito, 2001).
Hardjana (2003) menyatakan bahwa pengertian
komunikasi dapat ditinjau dari dua sudut pandang. Sudut pandang pertama adalah
dari proses terjadinya komunikasi yang menyatakan bahwa, komunikasi adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh komunikator berupa penyampaian pesan melalui
media tertentu kepada komunikan, komunikan menerima pesan dan memahami pesan
sesuai dengan kemampuan serta menyampaikan tanggapan melalui media tertentu
kepada komunikator. Ditinjau dari sudut pandang pertukaran makna, komunikasi
diartikan sebagai proses penyampaian makna dalam bentuk gagasan atau informasi
dari komunikator ke komunikan melalui media tertentu. Media komunikasi
merupakan alat yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada
komunikan, dan alat yang digunakan oleh komunikan untuk menyampaikan umpan
balik atas pesan yang telah diterima dan dipahami oleh komunikan.
Berita hoax
merupakan salah satu bentuk komunkasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Pesan yang disampaikan oleh komunikator tidak sesuai dengan kenyataannya.
Tujuan dari berita hoax hanya
membentuk persepsi dan mempengaruhi orang lain untuk bertingkah laku sesuai
dengan tujuan komunikator. Umpan balik yang terjadi sesuai dengan kematangan psikologis
setiap individu sebagai komunikan dalam menyikapi berita tersebut.
Setiap hari individu melakukan komunikasi dengan
media yang ada sehingga selalu mendapatkan berita baru dan tidak mudah
mengevaluasi secara kritis semua kabar yang beredar. Berita yang tidak jelas
kebenarannya akan menimbulkan banyak persepsi sehingga cenderung memunculkan
suatu permasalahan. Sikap yang dianggap efektif dalam menghadapi informasi baru
yang beredar yaitu membuat setiap unsur dalam rumah tangga menumbuhkan sikap
kritis dan tidak mudah percaya terhadap pesan-pesan yang sedang marak.
Siaran yang berlangsung di studio RRI Yogyakarta
ini merupakan bentuk implementasi kerjasama antara RRI Yogyakarta dengan Fakultas
Psikologi UP45 Yogyakarta. bentuk implementasi itu adalah terselenggaranya
siaran pada setiap hari Rabu pukul 20.15-21.00. Materi siaran adalah tentang
psikologi, karena nama acaranya adalah Forum Dialog Psikologi. Siaran kali ini
berlangsung pada 1 Maret 2017. Punggawa yang bertugas adalah Fx. Wahyu
Widiantoro (dosen), dan dua mahasiswa yang berprestasi bagus yaitu Yudha Andri
dan Jati Pramono.
Referensi:
Hardjana, A. M.
(2003). Komunikasi intrapersonal dan komunikasi
interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.
Walgito, B.
2001. Psikologi sosial: Suatu pengantar. Yogyakarta: Andi Offset.
Suggested citation:
Widiantoro, F. W. (2017). Hoax yang ada di rumah tangga. RRI
Yogyakarta. 1 Maret 2017.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji