IMPLEMENTASI
KERJASAMA DENGAN RRI
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Peringkat kemampuan membaca anak-anak Indonesia tergolong
rendah, bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Rata-rata kemampuan
membaca anak-anak Indonesia berdasarkan evaluasi dari PISA (Programme for
International Student Assessment) adalah 397 pada tahun 2015. Nilai itu naik
dari 396 pada tahun 2012. Nilai tersebut sangat jauh bila dibandingkan dengan negara-negara
maju seperti Singapura (535), dan negara-negara Eropa yang rata-rata nilainya
di atas 500 (OECD, 2016).
PISA ini diinisiasi oleh OECD (Organization for Economic
Cooperation and Development), untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara
di seluruh dunia. Secara berkala (setiap 3 tahun), organisasi tersebut memilih
siswa berusia 15 tahun secara random dan mereka diminta untuk mengikuti tes
dari 3 kompetensi mendasar yaitu membaca, matematika dan sains. PISA mengukur
apa yang diketahui siswa dan apa yang dapat diaplikasikan siswa (Biro
Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
Rendahnya kemampuan anak-anak sekolah dalam membaca, berarti
rendah pula kemampuan membaca pada mahasiswa. Hal ini karena kemampuan membaca
berkaitan dengan kebiasaan membaca secara rutin. Kebiasaan tersebut tidak bisa
dilakukan secara instan. Kebiasaan buruk pada masa sekolah menengah akan terus
dibawa ketika mereka memasuki pendidikan tinggi. Kemampuan membaca rendah akan
berakibat rendah pula kemampuan dalam menganalisis suatu masalah. Secara makro,
rendah pula kemampuan kognisi suatu bangsa.
Mengapa kemampuan membaca mahasiswa rendah? Penyebab pertama
sudah dibahas, yaitu rendahnya kemampuan membaca siswa-siswa sekolah. Mereka
terbiasa membaca buku-buku pelajaran atau catatan pelajaran hanya ketika akan
ulangan / ujian saja. Kebiasaan ini terbiasa ketika mereka menjadi mahasiswa.
Mengubah kebiasaan adalah sangat sulit, meskipun mungkin dilakukan.
Penyebab kedua rendahnya kemampuan membaca di kalangan
mahasiswa adalah karena rendah pula kemampuan membaca dan menulis di kalangan
dosen. Dosen dalam memberikan materi kuliah cenderung sama. Hal ini sama
seperti memutar kaset saja. Dosen belum bisa memberikan contoh, karena merasa
tidak perlu / tidak penting.
Penyebab ketiga rendahnya kemampuan membaca para mahasiswa
adalah karena mereka lebih senang menulis status di media sosial. Mereka rajin
memberikan komentar-komentar, dan sayangnya komentar tersebut cenderung
negatif. Mahasiswa juga rentan terpapar dengan berita-berita tidak benar (hoax), sehingga perilakunya menajdi
negatif. Sangat jarang orang menggunakan media sosial secara positif.
Apa saja yang bisa dilakukan orangtua untuk mendoorng
anak-anaknya agar senang membaca? Kebiasaan membaca ini hendaknya dimulai dari
kecil, yaitu dengan membaca buku dongeng bersama-sama. Membaca dongeng bisa
dilakukan sesaat sebelum anak tidur.
Kegiatan yang telah berlangsung secara lancar di Prodi
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta adalah Literasi Psikologi. Dalam
kegiatan tersebut, mahasiswa diminta membaca guntingan-guntingan koran sselama
15 menit pertama pada setiap perkuliahan. Acara membaca cepat itu juga diikuti
dengan menganalisis isi berita, baik dari sisi positif maupun negatifnya.
Strategi ini menaikkan kemampuan analisis mahasiswa dalam menghadapi
permasalahan sosial.
Kegiatan siaran di RRI ini merupakan kerjasama antara
Fakultas Psikologi UP45 dengan RRI Yogyakarta. Nama acara ini adalah Forum
Dialog Psikologi. Acara ini sudah berlangsung lama secara kontinyu, yaitu
setiap hari Rabu malam pukul 20.00-21.00. Sudah banyak mahasiswa Psikologi UP45
yang terlibat dalam kegiatan ini. Siaran kali ini berlangsung pada 24 Mei 2017,
dan mendapat banyak tanggapan dari pendengar baik telepon langsung maupun
melalui sms.
Daftar pustaka:
Biro
Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(2016). Peringkat dan capaian PISA Indonesia mengalami pengkatan. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dan-capaian-pisa-indonesia-mengalami-peningkatan
OECD.
(2016). PISA results in focus. https://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf
Suggested citation:
Shinta, A. (2017). Kebiasaan membaca di kalangan mahasiswa: Implementasi
kerjasama dengan RRI. Siaran RRI
Yogyakarta, 24 Mei.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji