Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PECAH TELUR LAGI: 3½TAHUN MENJADI SARJANA PSIKOLOGI



WISUDA FAK. PSIKOLOGI UP45 YANG SPEKTAKULER

Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Univesitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Wisuda pada 20 Mei 2017 telah meninggalkan kenang-kenangan yang sangat membekas. Diantara 72 wisudawan UP45, ada 6 mahasiswa Fakultas Psikologi UP45 yang telah menyelesaikan masa studinya dalam jangka waktu 31/2 tahun. Peristiwa ini adalah untuk yang kedua kalinya. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 2012/2013, yang mana ada 12 mahasiswa yang juga lulus dalam waktu 31/2 tahun. Dari 12 mahasiswa itu, ada 2 mahasiswa yang meraih predikat cum laude, atau indeks prestasinya lebih dari 3,5. Pada wisuda 20 Mei 2017 tersebut, sebanyak 5 dari 6 mahasiswa (83%) yang menyandang predikat cum laude. Wisuda tersebut dilaksanakan di Hotel Mercure, Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta.

Keistimewaan kedua dari wisuda 20 Mei ini adalah lulusnya 2 mahasiswa yang berasal dari program P2K (Program Kuliah Karyawan) UP45. Mereka adalah Yudha Andri dan Susanti. P2K ini merupakan hasil kerjasama antara PT Kreasi Pranata Terpadu Bogor dengan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Kerjasama itu dimulai pada Juni 2013 dan berakhir pada Juni 2018. Yudha Andri dan Susanti itu adalah mahasiswa angkatan pertama dari program P2K tersebut. Hal ini berarti program tersebut sudah membuahkan hasil pertama yang sangat manis.


Mengelola mahasiswa P2K adalah sangat sulit dan membutuhkan energi yang luar biasa. Hal ini karena mahasiswa P2K mempunyai karakteristik unik yang harus diakomodasi oleh Prodi Psikologi UP45. Karakteristik mereka adalah tidak mempunyai waktu luang untuk mengikuti kuliah dengan jadwal pagi sampai dengan siang hari. Mereka hanya bersedia kuliah pada sore sampai dengan malam hari. Kuliah pada hari Minggu pagi, mereka juga bersedia. Karakteristik kedua adalah mereka sudah lelah bekerja pada pagi-siang harinya. Jadi ketika mengkuti kuliah pada malam hari, maka mereka hanya mempunyai energi cadangan yang sedikit. Kuliah pada hari Minggu pagi juga menghabiskan energi mereka, karena Minggu adalah hari libur dari pekerjaan. Jadi bisa dibayangkan betapa kuatnya motivasi mahasiswa karyawan ini untuk menuntut ilmu, dan masa studinya kurang dari 4 tahun. Rasa-rasanya memberi acungan 4 jempol masih kurang.

Pertanyaan yang sering dilontarkan pada pengelola Prodi Psikologi UP45 adalah apa saja kunci kesuksesannya yang telah menyebabkan mahasiswanya lulus kurang dari 4 tahun. Kalau melihat sepak terjang para dosen, agaknya tidak ada jurus-jurus khusus yang menyebabkan mereka bisa lulus cepat. Para dosen memang sudah bekerja sesuai dengan tugas dan kewajibannya. Hal ini nampak terutama pada para dosen pembimbing skripsi yang rajin mengoreksi skripsi mahasiswa. Kinerja mereka memang jempolan.


Tips lainnya yang menyebabkan mahasiswa cepat lulus adalah ada beberapa dosen yang agaknya punya ‘penyakit mania’ dalam bidang menulis. Dampaknya adalah hampir semua tugas yang diberikan dosen tersebut selalu berhubungan dengan ketrampilan menulis. Segala tips untuk memudahkan mahasiswa menulis, membuat paraphrase, mencari referensi dengan cepat, memahami teks-teks bahasa asing dengan mudah dan cepat, dan membuat daftar referensi sesuai dengan standar APA (American Psychological Association) telah diajarkan. Para dosen yang ‘gila’ menulis itu tidak hanya mengajarkan tetapi juga menyunting setiap kalimat pada tugas-tugas yang disusun mahasiswa. Dampaknya mahasiswa menjadi amat sangat stress. Maklum, yang diajarkan (ditularkan) adalah semacam kegilaan sehingga mahasiswa menjadi sangat tertekan batinnya. Dampak setelah lulus adalah mereka mengalami semacam euphoria atau kegembiraan luar biasa karena telah lepas dari jeratan tugas yang mencekik leher.

Tips berikutnya untuk membuat mahasiswa khususnya mahasiswa karyawan senang mengikuti kuliah di Prodi Psikologi UP45 adalah memastikan bahwa dosen datang tepat pada waktunya. Hal ini terutama dilakukan untuk kuliah pada hari Minggu pagi. Memberi kuliah pada hari Minggu pagi adalah tugas yang melelahkan. Dosen menjadi tidak bisa berisitrahat. Oleh karena itu sangat sering kuliah pada hari Minggu pagi kosong melompong, padahal mahasiswa karyawan sudah bersusah payah mendatangi kampus. Pastilah mereka kecewa.

Situasi hari Minggu yang kosong kuliahnya itu tidak boleh dibiarkan begitu saja. Cara untuk mengatasi adalah Kaprodi Psikologi menelepon dosen setiap Sabtu malam untuk konfirmasi kehadirannya. Strategi ini juga dilakukan di Universitas Airlangga Surabaya, demi pelayanan mahasiswa yang memuaskan. Strategi ini efektif, sehingga jarang ada kuliah yang kosong pada hari Minggu pagi. Kalau pun dosen terpaksa mengosongkan kuliah, maka ia akan mengumumkan dan Kaprodi Psikologi langsung menyebarkan pada mahasiswa. Mahasiswa menjadi berkurang rasa kecewanya. Dampak yang tidak terduga yaitu Kaprodi Psikologi menjadi sasaran kejengkelan para dosen yang mengajar hari Minggu. Mereka kesal, seolah-olah dosen tidak dipercaya komitmennya untuk mengajar. Segala sesuatu memang berisiko. Melakukan konfirmasi salah (dosen marah), tidak melakukan konfirmasi juga salah (mahasiswa kecewa). Yah, menduduki kursi sebagai Kaprodi memang harus berbesar hati.

Selain faktor eksternal (kinerja dosen dalam membimbing mahasiswa, fasilitas di UP45, dan dukungan dari keluarga), faktor internal mahasiswa juga ikut berperan memperpendek masa studi itu. Enam mahasiswa yang diwisuda tersebut sehari-hari memang pandai, rajn dan tekun menulis sehingga skripsi mereka cepat selesai. Selain itu, mereka mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk menghemat uang SPP. Agaknya besarnya uang SPP telah berperan menjadi semacam ‘ikan hiu’ yang selalu mengancam mereka. Analoginya, mereka ingin lepas dari gigitan ikan hiu itu, sehingga bisa berenang dengan cepat mencapai garis finish.

Para mahasiswa yang telah lulus dengan super cepat itu, telah memetik hasil yang membanggakan. Prestasi itu akan dikenangnya seumur hidup. Kelak mungkin mereka juga akan mendorong anak dan cucunya untuk lulus sarjana dengan super cepat. Siapa saja 6 mahasiswa cemerlang tersebut? Berikut adalah tabel identitas mereka.




Tabel Identitas Lulusan Fakultas Psikologi UP45
Wisuda 20 Mei 2017

No
Nama
Masa studi
Lama pengerjaan skripsi
Judul skripsi
1
Juni Wulan Ningsih
20 Agustus 2013 sd
31 Maret 2017
= 3 ½ tahun
November 2016 sd 31 Maret 2017 = 6 bulan
Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kreativitas Pada Siswa Sekolah Menengah Seni Rupa Kasihan Bantul.
2
Yudha Andri Riyanto
09 Sept. 2013 sd
21 April 2017
= 3 ½ tahun
November 2016 sd 21 April 2017
= 6 bulan
Peningkatan Aspek Sosial Emosi dan Kognitif Pada Anak Usia Dini Dengan Metode Alat Permainan Edukatif Berbahan Limbah.
3
R. Joko Prambudi
yono
22 Agus. 2013 sd
20 April 2017
= 3 ½ tahun
November 2016 sd 20 April 2017 = 6 bulan
Studi Kasus Tentang Perilaku Self Injury Pada Remaja di Gereja X Yogyakarta
4
Susanti
09 Sept. 2013 sd
31 Maret  2017
= 3 ½ tahun
November 2016 sd 31 Maret 2017 = 6 bulan
Hubungan Persepsi Positif dan Harapan Konsumen Dengan Kepuasan Pelayanan Pada Konsumen Pembeli Tirai di Goodrich Gallery Yogyakarta
5
Umi Fatimah
26 Agus. 2013 sd
21 April 2017
= 3 ½ tahun
November 2016 sd 21 April 2017 = 6 bulan
Mengembangkan Aspek Kecerdasan Emosional Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Usia Dini
6
Nunuk Priyati
05 Agus. 2013 sd
20 April 2017
= 3 ½ tahun
November 2016 sd 20 April 2017  = 6 bulan
Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Kebahagiaan Pada Lansia Yang Tinggal di Panti Tresna Werdha Yogyakarta


Untuk keperluan akreditasi, ada data tambahan yang harus dilaporkan. Data tersebut antara lain: IP terendah, IP tertinggi, IP rata-rata, Rata-rata pengerjaan skripsi, dan Rata-rata masa studi. Dari data-data tersebut, data sementara yang telah tersedia yaitu rata-rata pengerjaan skripsi yaitu 6 bulan, dan rata-rata masa studi adalah 3 ½ tahun. Data tentang IP belum bisa tersedia dan dilaporkan dalam artikel ini karena ada kendala teknis.

Sebagai akhir dari tulisan ini, harapan akan selalu dilambungkan setinggi mungkin. Semoga para wisudawan itu tetap peduli pada hal-hal yang merugikan lingkungan seperti sampah bertebaran di mana-mana, hujatan-hujatan hoax di media sosial, kemalasan membaca dan menulis, kebiasaan menyalahkan pihak luar dan enggan introspeksi, belajar dengan sistem kebut semalam, suka menunda-nunda tugas, dan masih banyak perilaku negatif lainnya. Ingatlah, kesuksesan para wisudawan ini bukan kebetulan atau nasib baik semata. Ada sekian banyak faktor yang mendukung para wisudawan, termasuk kemurahan alam. Akhir kata, semoga para wisudawan itu menjadi orang yang berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia, serta tetap mendukung Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Selamat berkarya.


Post a Comment

0 Comments