IMPLEMENTASI
KERJASAMA ANTARA RRI & FAKULTAS PSIKOLOGI UP45
Fx. Wahyu Widiantoro
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Masa remaja ditandai oleh masa pubertas, yaitu
waktu seorang anak perempuan mampu mengalami konsepsi yakni menarche atau haid pertama,
dan adanya mimpi basah pada anak laki-laki dan jika dipandang dari aspek psikologis
dan sosialnya, masa remaja adalah suatu fenomena fisik. Pubertas merupakan
suatu bagian yang penting dari masa remaja. Kondisi yang lebih ditekankan
adalah proses biologis yang pada akhirnya mengarah kepada kemampuan bereproduksi.
Menurut Elizabeth B Hurlock (1980:185), bahwa
perubahan-perubahan pesat yang terjadi selama masa puber menimbulkan keraguan,
perasaan tidak mampu dan tidak aman dan mengakibatkan perilaku yang kurang
baik. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengantarkan
anak-anaknya ke masa dewasa. Ayah dan ibu menjadi sumber utama informasi
mengenai pengetahuan tentang pubertas kepada remaja secara benar dan terpercaya
(Harlock, 2005).
Peran orang tua dalam mendampingi anak pubertas
sangatlah penting. Adanya pendampingan orang tua terhadap remaja yang akan
mengalami berbagai kondisi selama masa puber diharapkan mampu memberi dukungan
secara nyata agar remaja mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi
pada pada masa puber sehingga remaja mencapai kepuasan terhadap diri dan
lingkungan.
Tulisan ini adalah materi siaran di RRI
Yogyakarta pada 22 Maret 2017. Punggawa siaran kali ini adalah dosen Fx. Wahyu
Widiantoro, S.Psi., MA, dan 2 mahasiswa cemerlang yaitu Wahyu Relisa Ningrum
dan Fatkul Aziz. Semoga kerjasama yang cantik ini terus berlangsung dengan
lancar.
Referensi:
Hurlock E. B. (1980). Psikologi perkembangan. (Alih Bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo).
Editor Ridwan Max Sijabat. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E.B. (2005). Perkembangan anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Suggested
citation:
Widiantoro, F. W. (2017). Peran Orang Tua Dalam Mendampingi
Anak Pubertas. RRI Yogyakarta. 22 Maret
2017.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji