HUBUNGAN SOSIAL ANTARA DOSEN SENIOR DAN JUNIOR
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Interaksi sosial
yang saling mendukung antar dosen adalah hasil dari kerja keras, bukan karena
hasil pergaulan sosial normatif semata. Hal ini karena interaksi sosial yang
mendukung sebenarnya tidak lepas dari pasang surutnya emosi. Kadang kala ketika
emosi sedang pasang maka interaksi yang ada adalah penuh hujat dan amarah.
Ketika emosi sedang surut, maka hubungan sosial menjadi cair.
Persoalannya, emosi
bukan suatu benda yang dengan mudahnya dibolak-balik dari rasa marah menjadi
kalem. Ada rasa dendam ketika kolega dosen pada masa lalu menyakiti kita. Ini
terjadi karena emosi terkandung dalam kepribadian. Ada dosen dengan kepribadian
menenangkan keadaan, namun ada juga dosen yang mempunyai kepribadian heboh
serta penuh dengan kecemasan menghadapi segala situasi. Kepribadian dosen yang
berwarna-warni inilah yang menjadikan suatu program studi menjadi seperti taman
bunga. Hasil pengelolaan ’taman bunga’ akan menjadi semarak atau tidak sangat
bergantung pada usaha dari tukang kebun, dan juga jenis tanamannya. Ada tanaman
yang bunganya sangat kecil serta tidak menarik, namun ada tanaman dengan bunga
yang besar serta berwarna cerah.
Hal ini menunjukkan
bahwa bertemunya tukang kebun (pimpinan) yang piawai dalam mengelola anak buah
serta tanaman yang dikelola (dosen) mempunyai bunga yang besar serta menarik
(potensi diri yang besar), maka taman bunganya akan cemerlang. Ketika tukang
kebunnya pemalas dan sering memberi alasan pembenar untuk menutupi kemalasannya,
namun tanaman yang ada di depannya punya potensi besar, maka kebunnya menjadi
kurang cemerlang.
Salah satu usaha
tukang kebun (pimpinan) untuk mengelola tanaman (dosen) di prodi Psikologi UP45
adalah memberikan pernyataan-pernyataan positif pada lingkungan sosial mengenai
prestasi dosen. Hal ini telah dilakukan pada acara visitasi Prodi S1 Psikologi
UAD (Universitas Ahmad Dahlan) Yogyakarta, pada 7 Agustus 2017. Dosen yang
didampingi untuk diperkenalkan prestasinya pada asesor akreditasi yaitu Dewi Handayani
Harahap, S.Psi., M.Psi., yang telah menjadi alumni berprestasi Fakultas
Psikologi UAD. Prestasi alumni yang cemerlang tentu saja akan menaikkan nilai
akreditasi Psikologi UAD. Selain itu, kerjasama antara Psikologi UP45 dengan
Psikologi UAD akan semakin erat.
Apa saja yang dilakukan
pimpinan Psikologi UAD untuk ’mempersiapkan’ user alumni dan alumni UAD dalam menghadapi visitasi akreditasi
tersebut? Pertemuan dipimpin oleh Kepala BPM (Badan Penjaminan Mutu) yaitu Ibu Utik Bidayati, SE, MM. Asesor yang datang adalah Prof. Dr. Suryanto dan Dr. Dra. Setiasih, M.Kes. Topik pertanyaan adalah:
- Pemahaman tentang visi dan misi Prodi Psikologi UAD adalah turunan dari visi misi fakultas dan universitas. Istilah dalam borang akreditasi adalah Irisan branding visi antara universitas, fakultas, dan prodi.
- Evaluasi dari user terkait kualitas alumni. Asesor menanyakan tentang kiprah alumni di UP45, kiprah itu relevan atau tidak dengan visi misi UAD, kemampuan apa saja yang menonjol, kemampuan yang kurang berkembang. Pertanyaan-pertanyaan itu mencerminkan hal-hal sebagai berikut: integritas (etika dan moral), keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme), bahasa Inggris, penggunaan teknologi informasi (IT), komunikasi, kerjasama tim, dan pengembangan diri. Semua aspek itu ditampilkan dalam grafik histogram ”Prosentase Penilaian Kompetensi Alumni oleh Pengguna”.
- Sosialisasi Visi misi Psikologi UAD ada di mana saja?
(a).
Poster / banner di ruang kuliah, ruang dosen, laboratorium psikologi
(b).
Kuliah perdana, perkuliahan, kegiatan kemahasiswaan lainnya
(c).
Dicantumkan dalam buku panduan, buku laboratorium
(d).
Website, blogsite
(e).
Brosur yang disebarkan di SMA / tempat pendaftara.
- Pelaksanaan tracer study
(a).
Waktu pelaksanaan, rutin / tidak
(b).
Keberadaan jaringan alumni, media sosialnya apa saja, akun alumni
(c).
Petugas yang mengelola alumni, SK Rektor.
(d).
Penyediaan formulir almuni di tata usaha
(e).
Manfaat alumni, sumbangan alumni
(f).
Masa tunggu alumni
(g).
Peran alumni dalam revisi kurikulum. Kurikulum yang dipersoalkan adalah kemampuan alumni dalam bidang Bahasa Inggris dan kemampuan menulis. Bahasa Inggris harus lebih ditekankan dalam berbagai bidang, dan pelatihan menulis harus lebih intensif.
(h).
Peran alumni dalam tri dharma perguruan tinggi dosen.
Adanya undangan
dari Psikologi UAD ini juga sangat berguna untuk persiapan visitasi bagi
Psikologi UP45. Semoga kebaikan, keunggulan, dan mukjizat yang terjadi di
Psikologi UAD juga menular di Psikologi UP45.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji