YAYAT HAYATUL HASANI: DEMI HARKAT ANAK PETANI
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Menjadi inisiator dalam masyarakat bisa dilakukan yakni dengan menjalankan social entrepreneurship. |
Sumber |
Utami, K.D. (2022). Yayat Hayatul Hasani: Demi harkat anak petani. Kompas. 10 September, hal. 16. |
Ringkasan |
§ Yayat Hayatul Hasani (Opet) datang ke desa Pasawahan Ciamis Jabar untuk mengedukasi petani. Dalam tugasnya ia banyak menjumpai anak-anak yang tidak bersekolah. Anak-anak tidak bersekolah karena tidak ada sekolah di desanya, jaraknya jauh, tidak ada dorongan dari orangtua, jalannya rusak parah. Anak-anak harus membantu orangtua di ladang. Akhirnya ia kemudian lebih fokus untuk mendidik anak-anak karena anak-anak adalah masa depan bangsa. |
Ringkasan (lanjutan) |
§ Kesulitan yang dihadapi adalah tidak ada sekolah bagi anak-anak itu. Cara Opet mengatasi kesulitan adalah (1) Mendorong masyarakat untuk membangun sekolah secara bergotong royong. (2) Menumpang sekolah di sebuah madrasah. (3) Membangun sekolah biasa plus ketrampilan dalam pertanian. Mereka belajar sambil praktik, mulai dari menanam sampai menjual produk. Meraka mendpat uang. Ini cara untuk melawan stigma bahwa sekolah itu hanya uang-buang uang saja. (4) Guru-guru mengajar suka rela (tidak digaji) (5) Siswa-siswa yang tidak mendapatkan ruang kelas diajar di luar ruangan. (6) Ketika pandemi covid, komunikasi melalui internet sangat sulit. Itu bisa diatasi dengan HT (handy talkie) yang dimiliki Opet dan relawan. (7) Anak-anak diajar pertanian, musik baris-berbaris, silat, drumband. (8) Untuk berhemat, anak dan istrinya diminta untuk puasa Senin Kamis, satu hari tidak makan nasi. § Hasil (1) Siswa-siswa itu kemudian ternyata pintar cari uang dengan ketrampilan yang dimiliknya. (2) Masyarakat segera merasakan dampaknya ketika anak-anaknya bertambah pandai, sehingga Opet tidak diijinkan untuk pindah dari Desa Pasawahan. Masyarakat sangat senang dengan kehadiran Opet. |
Permasalahan |
Anak-anak tidak mendapat kesempatan untuk bersekolah karena kemiskinan, keterisolasian daerah, dan tidak ada figur panutan dalam bidang pendidikan. Orangtua merasa bahwa sekolah tidak membawa manfaat. Idealnya, anak-anak mendapat kesempatan untuk bersekolah sehingga masa depannya menjadi lebih baik. |
Opini saya |
§ Keberadaan seorang inisiator yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk memperbaiki kondisi suatu masyarakat, adalah sangat luar biasa dansangat jarang terjadi. Pada hakekatnya inisiator itu adalah seorang pahlawan pemberdayaan masyarakat. § Cara seseorang menjadi inisiator adalah dengan melakukan social entrepreneurship. Itu adalah suatu kegiatan inovatif yang bertujuan untuk kemajuan suatu masyaakat. Itu membutuhkan tekad yang luar biasa dan pengorbanan yang sangat besar. § Hal-hal yang sudah saya lakukan agar saya dan keluarga bisa menjadi inisiator dalam masyarakat adalah tidak mudah patah semangat, berusaha untuk berpikir kreatif, tidak mengkritik hal-hal yang tidak lazim. |
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji