Ditulis Oleh : Yanuar Siswo Nugroho
Iming-iming wisata
yang menyehatkan sekaligus mewah di luar negeri memang membuat Indonesia
menjadi pilihan kedua. Alasannya? Pasien dengan uang berlebih ingin mencoba
pengobatan di luar negeri yang katanya sangat ampuh dengan adanya teknik dan
peralatan pengobatan baru, lantas ujung-ujungnya juga sekalian berlibur.
Beberapa mengaku jika di luar negeri obat-obatan yang tersedia lebih lengkap
dan belum tersedia di Indonesia.
Diprediksikan
oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) gelombang pasien asal Indonesia yang
berobat ke luar negeri telah ‘menerbangkan’ devisa dengan jumlah tak
tanggung-tanggung, yaitu senilai 100 triliun rupiah. Menilik adanya investasi
yang begitu besarnya di bidang pariwista itu, ada baiknya kita mengembangkan
wisata kesehatan dan kebugaran melalui program Indonesian Wellness and Healthcare Tourism Movement (IWHT). Dengan
menyuguhkan kekayaan ciri khas yang alami nan holistik, dan menonjolkan
kearifan budaya lokal, kita sudah mendapatkan modal utama untuk menjalankan
program wisata yang menjanjikan. Tentu saja jangan menyepelekan ada tidaknya
sarana pelayanan kesehatan atau rumah sakitnya yang terakreditasi secara
nasional maupun internasional.
Program
serupa sudah dibangun terlebih dahulu oleh Korea Selatan. Di sana program
wisata ini merujuk pada layanan operasi plastik, yang terbukti menghasilkan
wujud rupa memuaskan. Di Yogyakarta sendiri kita sudah mempunyai semua
syarat-syarat itu. Rumah sakit dengan tipe A dengan akreditasi internasional,
juga faktor yang menarik wisatawan baik mancanegara atau nusantara menggenggam
destinasi wisatanya ke Yogyakarta. RSUP dr. Sardjito adalah salah satu rumah
sakit milik pemerintah yang akan mendapat akreditasi internasional dari Joint Commision Internasional dan Rumah
Sakit swasta ‘JIH’ yang merupakan rumah sakit berstandar internasional
berdasarkan ketentuan rumah sakit syariah yang didukung dengan teknologi tepat
guna sesuai standarnya.
Dengan gambaran di
atas, pengembangan dan peningkatan pariwisata kita sudah tertuju pada perbaikan
sistem layanan kesehatannya. Ini juga meliputi layanan prima terfokus pada
kebutuhan dan kepuasan pasien serta dukungan teknologi memadai demi membuktikan
bahwa Yogyakarta mampu menyamai langkah daerah atau negara-negara lain yang
sudah sejak lama mengusung konsep pariwisata ini. Antar lembaga pemerintah yang
terkait seperti dinas kesehatan, dinas pariwisata, dan dinas kebudayaan harus
bekerja sama menangani ini. Wisatawan akan tinggal lebih lama untuk melakukan
perawatan, maka penting bagi mereka untuk berada dalam lingkup yang baik
seperti hotel, resort, atau villa di mana mereka tinggal bukan hanya perawatan
tapi juga melakukan kegiatan lain yang berkaitan dengan kepariwisataan.
DAFTAR PUSTAKA
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji