Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Arundati Shinta
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Foto : Istimewa
Apa narkoba itu? Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Istilah lain dari narkoba yaitu napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Wikipedia, 2013). Narkoba atau napza adalah senyawa kimiawi yang menimbulkan kecanduan bagi orang-orang yang mengkonsumsinya. Pada mulanya, narkoba digunakan untuk membius pasien-pasien yang akan dioperasi. Jadi narkoba digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang sudah tidak tertahankan lagi. Penggunaannya pun juga berdasarkan pengawasan dokter. Narkoba (khususnya daun ganja) dahulu juga digunakan untuk bahan sayur. Sebagai contoh, masakan Aceh ada yang menggunakan daun ganja. Kini, narkoba tidak hanya untuk keperluan medis tetapi juga untuk bersenang-senang sambil melupakan kesedihan. Cara penggunaannya yaitu dengan dihirup, suntikan, dimakan, dan dihisap. Jadi sebenarnya narkoba sekarang ini telah banyak disalahgunakan.
 Narkotika bisa berasal dari tanaman, namun juga bisa berasal dari bahan-bahan sintetis. Contoh narkotika dari tanaman yaitu papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja. Contoh psikotropika antara lain sedatin (pil BK), rohypnol, magadon, valium, mandrax, amfetamine, fensiklidin, metakualon, shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide), dan sebagainya. Alkohol juga termasuk bahan-bahan kimia yang membuat orang ketagihan karena mengandung ethyl etanol. Contoh bahan-bahan alkohol yang efeknya sama dengan narkoba ialah lem/perekat, aceton, ether, dan sebagainya.
 Apa bahayanya narkoba? Narkoba membuat seseorang mengalami halusinasi, kehilangan kesadaran, euforia (senang berlebihan), rasa kantuk, lesu, penglihatan kabur, mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, menyebabkan konstipasi, insomnia, mimpi buruk, dan ketagihan. Perilaku orang-orang yang biasa mengkonsumsi narkoba menjadi tidak bisa dikendalikan.
Berapa banyak orang yang terkena narkoba? Menurut data UNODC (United Nations Office on Drugs and Crimes), pemakai narkoba ilegal sekitar 270 juta orang, dengan perputaran uang sekitar US 330 miliar per tahun. Di Indonesia, data dari Granat (Gerakan Anti Narkotika) dan Yayasan Kelima (Kesatuan Peduli Masyarakat) menunjukkan pecandu narkoba mencapai 5 juta orang / 2012. Jumlah itu cenderung naik dari tahun ke tahun (Sutrisno, 2013).
Apa saja penyebab orang menyalahgunakan narkoba? Ada dua faktor yang mempengaruhi seseorang menyalahgunakan narkoba. Faktor internal yaitu kepribadian yang tidak tangguh, kecemasan, depresi, dan kurangnya religiusitas. Faktor eksternal yaitu mudahnya pembelian narkoba, kondisi keluarga dan lingkungan yang serba permisif, dan lemahnya hukum (Haryanto, 2012). Tidak semua faktor itu menyebabkan seseorang terkena narkoba, namun semakin banyak elemen faktor itu maka semakin seseorang rentan terkena narkoba. Remaja yang pada umumnya masih labil kematangan kepribadiannya, cenderung mudah terbawa arus teman-temannya.

Cara mencegah supaya kita dan orang-orang terkasih tidak terkena narkoba antara lain:
1.    Orangtua memaksa dirinya menjadi model yang baik. Hentikan hal-hal yang membuat kecanduan seperti rokok, minum alkohol, dan minum kafein. Usaha-usaha orangtua itu akan mendorong anak (sebagai pengamat perlaku orangtua) untuk menjauhi hal-hal yang bersifat candu tersebut.
2.    Orangtua hendaknya waspada tentang penggunaan waktu luang anak. Selidikilah siapa saja teman anak, kemana saja mereka bepergian, naik apa saja ketika mereka pergi, apa saja tujuannya. Buatlah relasi teman dengan anak, sehingga orangtua dan anak dapat bepergian bersama. Misalnya bepergian bersama untuk melakukan hobi. Pada intinya orangtua hendaknya dapat membuat anak menjadi sibuk. Terlalu banyaknya waktu luang, akan membuat anak kebingungan dan mencari teman seadanya. Orangtua perlu sekali-kali menggeledah properti anak, sebab mungkin saja anak menyimpan hal-hal ganjil. Sering-seringlah orangtua memuji anak tentang prestasi atau perilaku baik yang lain, karena hal ini akan semakiin mendekatkan anak pada orangtua.
3.    Orangtua, guru, dan tokoh masyarakat hendaknya bekerjasama dalam mencegah keterlibatan anak dalam narkoba. Contoh beberapa artis ternama yang baru saja tertangkap mengkonsumsi narkoba menunjukkan adanya kepedulian masyarakat terhadap hal-ahal yang tidak menyenangkan.
4.    Libatkan anak dalam olah raga yang menguras energi, seperti sepakbola, bela diri, dan olah raga lainnya. Masukkan anak dalam sekolah atau klub olah raga. Lakukanlah dengan rutin kegiatan-kegiatan yang menguras energi tersebut. Kegiatan-kegiatan olah raga tersebut biasanya melaksanakan pertandingan atau perlombaan. Doronglah anak untuk mengikutinya. Dampaknya anak sudah tidak punya energi lagi untuk mengerjakan hal-hal yang di luar pengetahuan orangtua, setelah anak selesai melakukan kegiatan olah raga tersebut. Selain itu orangtua perlu terlibat aktif dengan klub atau sekolah olah raga itu. Hal ini karena pada umumnya sekolah olah raga itu minim dana, sehingga jarang mengikuti pertandingan. Padahal anak sangat ingin tampil di depan orang banyak, untuk mendapat pengakuan bahwa dirinya mampu dan berprestasi. Keterlibatan aktif para orangtua akan memperbanyak frekuensi pertandingan, sehingga hasrat anak untuk tampil di muka umum menjadi lebih lancar.
5.    Janganlah terlalu menggantungkan diri pada kemampuan pemerintah dalam mengatasi narkoba, karena sekarang ini justru peredaran narkoba di Indonesia dikendalikan di penjara (KR, 2013).

Apakah ada jaminan, seandainya semua strategi itu dijalankan maka kita dan orang-orang terkasih akan selamat dari serangan narkoba? Jawabannya sangat tidak memuaskan, yaitu kita masih belum tentu selamat meskipun semua strategi yang ada sudah dijalankan dengan maksimal. Hal ini karena hakekat hidup itu memang serba tidak pasti. Bagaimana pun, ketidakpastian itu merupakan tantangan dan untuk itulah memang kita harus tetap waspada terhadap segala sesuatu yang ada di sekeliling kita. Istilah orang Jawa adalah eling lan waspodo.


Daftar pustaka

Haryanto (2012). Pengertian narkoba. Retrieved on January 30, 2013, from:
KR. (2013). Pengendali utama jaringan internasional di Malaysia: Lagi, sindikat narkoba dibongkar. Kedaulatan Rakyat, 29 Januari, halaman 1 dan 7.
Sutrisno, N. (2013). Analisis melawan narkoba. Kedaulatan Rakyat, 30 Janauri, halaman 1 & 7.
Wikipedia. (27 Januari 2013). Narkoba. Retrieved on January 30, 2013 from:
http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba

Catatan:
  • Tulisan ini pernah dipresentasikan pada acara Jelita (Jendela Informasi Wanita) di RRI Yogyakarta pada 30 Januari 2013.

Post a Comment

8 Comments

  1. Saya pikir, remaja perlu dibentengi dengan pendidikan karakter (character building), agar mereka dapat kuat menghadapi narkoba. Saya dengar di UP45 sekarang ada program IAYP? Saya cari informasi, ternyata IAYP bagus untuk pembentukan karakter, self-regulation istilah kerennya. Apakah mahasiswa UP45 banyak yang ikut IAYP? Boleh dong dibagi informasinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul, di UP45 ada program pembentukan karakter khusus untuk generasi muda. Program itu disebut IAYP (International Award for Young People). Pusat dari organisasi IAYP ada di Inggris. Informasi selanjutnya mohon di klik www.up45.ac.id. Dalam situs Universitas Proklamasi tersebut nanti ada link IAYP, klik dan Anda akan melihat berbagai informasi yang berkaitan dengan IAYP di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Cara lain untuk mengenal IAYP yaitu datang saja pada kelas menulis setiap hari Kamis jam 8-10 di Universitas Proklmasi 45. Kelas itu terbuka untuk semua orang, tidak hanya mahasiswa kami saja. Ok, see you at our writing class.

      Delete
  2. Ih, ngeri juga ya kena narkoba. Amit-amit deh. Bu Shinta, punya cara-cara yang ces pleng untuk membangkitkan motivasi supaya tidak salah pergaulan di kalangan anak-anak muda? Saya ingin tahu. Ditunggu tulisan berikutnya ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Arundati Shinta25 March 2013 at 15:32

      Dear Deta, ikuti saja tulisan-tulisan saya di kup45iana. Cara mencarinya, klik saja www.up45.ac.id, kemudian di dalam situs tersebut ada link kup45iana, link iayp, link lecturer perfomance, link konsultasi karir, link konsultasi psikologi. Ayo berpartisipasi untuk kehidupan yang lebih baik. Kebanyakan tulisan saya tentang iayp, tentang ajakan pada generasi muda agar lebih pro aktif dalam memrancang masa depannya. Trims berat untuk komentarnya ya Deta.

      Delete
  3. Semoga saya dan keturunan saya tidak terkena narkoba. Ngeri deh narkoba itu. Apalagi sekarang banyak anak-anak SD sudah tahu tentang narkoba, dan mulai mencobanya. Mau jadi apa ya generasi muda kita?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Arundati Shinta10 April 2013 at 15:38

      Dear Yayank, inilah kenyataan yang ada di sekeliling kita. Sangat banyak warga masyarakat yang kecandua narkoba. Tugas kitalah untuk mencegah supaya hal itu tidak terjadi pada anggota keluarga kita. Kalau orang Jawa bilang kita harus eling lan waspodo. Trims ya Yayank, atas komentarmu.

      Delete
  4. Bravo bu Shinta, saya alumni Psikologi UP45 tahun 2004. Saya selalu mengikuti tulisan Ibu yang oke banget. Kereeen deh.

    ReplyDelete
  5. Saya ikut prihatin anak-anak muda sekarang hobi merokok. Merokok adalah selangkah menuju narkoba. Tetangga saya banyak yang merokok, bahkan anak-anak SD pun ada yang mencandu rokok. Memprihatinkan. Bagaimana bu Shinta, problem sosial nih?

    ReplyDelete

Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji