Ahmad Yani
Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Istimewa |
Di
era tahun 2012 ada istilah yang sangat populer yang sering diungkapkan oleh kebanyakan remaja yakni istilah
‘’galau’’, entah siapa yang mulai dan entah kapan semuanya di mulai secara
tiba-tiba. Galau menjadi sangat eksis dalam kehidupan kita sehari hari, dan semua
orang mengerti apa itu galau, mulai kaum
awan sampai kaum cendikiawan, seolah-olah
galau menjadi bagian dari hidup kita.
Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia istilah galau diartikan sebagai perasaan yang tak
karuan, bimbang, resah. Namun esensi dari galau tersebut sering kita kaitkan
dengan masalah remaja dalam menjalin hubungan dengan pasanganya. Secara garis
besar manusia pasti mengalami beberapa masalah dalam kehidupanya, namun bukan berarti masalah
tersebut mesti menjadi penghalang untuk perkembangan hidupnya.
Setiap
masalah yang kita terima akan menjadikan kita menjadi manusia yang tangguh,
smart dan menjadikan pikiran kita lebih dewasa, maka dari itu jangan hindari
masalah tapi hadapilah masalah dengan kemampuan kita untuk menyelesaikanya. Semakin besar masalah yang diderita oleh
seseorang, semakin tangguh pula sikap dan kepribadianya. Ada kata bijak
mengatakan ‘’hidup ini belajar bagaimana agar kita bisa menari di tengah hujan
bukan menghindari air hujan’’ dari ungkapan tersebut memberikan cerminan betapa
hidup ini memang penuh dengan masalah, pilihan-pilihan dan setiap pilihan serta
tindakan yang kita ambil akan menghasilkan dampak yang berpengaruh terhadap
jiwa kita sendiri. Seseorang yang belum bisa menentukan pilihan dalam hidupanya
dia akan sangat kesulitan dalam menentukan jalur hidup, karena dia masih
memerlukan orang lain untuk mengembangkan potensi kedewasaanya.
Dalam
ilmu psikologi dijelaskan setiap manusia mempunyai potensi untuk menganalisis
perkembangan hidupnya, namun yang menjadi topik permasalahan adalah ketika
seseorang tidak mempunyai dorongan dalam menjalani hidup yang lebih baik. Seseorang
yang pesimis akibat suatu kesalahan yang diperbuat dengan jangka waktu yang lama
dalam kesalahan tersebut tanpa ada motivasi untuk membenahi-nya. Tidak jarang
juga kita jumpai seseorang yang lebih memilih mengakhiri hidupnya hanya demi
untuk menyelesaikan konflik batin yang dideritanya, hal seperti inilah yang
menjadi tolak ukur perkembangan potensi berpikir suatu individu, kecenderungan semacam ini di akibatkan karena
pandangan mengenai hidup ini tak semudah membalikkan telapak tangan. karena
dalam hidup esensinya kita memiliki hak namun kita juga mempunyai kewajiban.
Secara garis besar adanya masalah yang dihadapi bukan untuk harus diratapi,
namun kita harus mampu mencari solusi yang
paling tepat sehingga jalur yang kita lalui menjadi lebih baik.
Kita
bercermin pada sejarah orang-orang yang sudah mencapai titik kesuksesan dalam
hidupnya, keseluruhan dari mereka merupakan orang yang sering salah dan di
hadapkan dengan masalah-masalah yang mempersulit pendakian kariernya. Namun dengan
adanya masalah-masalah tersebut mereka bisa menjadi labih disiplin dalam
bertindak karena seseorang yang mengerti
adanya masalah bukan untuk mencegah keberhasilanya justru masalah-masalah
tersebut yang akan semakin membuat perkembangan kita menjadi lebih baik, tentu
sangat tidak mudah menumbuhkan hal seperti itu, karena pemahaman setiap
individu mengenai bagaimana menanggapi sebuah masalah sangat bergantung
terhadap potensi akal yang dimilikinya.
Maka
dari itu marilah kita mulai membangun kualitas hidup kita dari masalah-masalah
yang kita hadapi, kita jadikan suatu masalah yang ada dalam hidup ini sebagai
sebuah batu yang akan membesarkan langkah kita, selalu berfikir positif dan
memilih tindakan dengan pertimbangan yang tepat.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji