Richanatus Syarifah
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Foto : Istimewa |
Dalam
kehidupan masyarakat, ada lembaga organisasi yang terdiri dari remaja-remaja aktif
yang berkarya di dalamnya. Memajukan suatu wilayah membutuhkan remaja yang
bersedia memberikan waktunya untuk kemajuan desa. Tanpa adanya remaja yang
mengelola desa, sangat mustahil desa tersebut tercipta kedamaian, kerukunan dan
memiliki sosial yang tinggi. Organisasi remaja sangat memiliki peran penting. Karena
pada umumnya remajalah yang memiliki potensi yang memuncak. Mereka selalu
menginginkan hal terbaru, sekaligus menambah wawasan dalam berkarya.
Secara
fisik, remaja bisa dikatakan kuat, karena mereka dapat menjaga kondisi tubuhnya
melalui olahraga rutin ataupun hal lain yang berkaitan dengan fisik. Emosional
remaja sangat mudah untuk dikendalikan, karena mengalami perubahan, mulai
menghargai orang lain. Mental para remaja juga tak kalah dengan emosional mereka, kesemua itu saling berkaitan, antara
fisik, emosional dan mental. Tidak
mungkin ketiga komponen tersebut terpisah. Remaja senang melakukan aktifitas
hidupnya dengan cara berorganisasi, sehingga remaja mampu menggunakan waktu nya
dengan baik, tidak semata-mata hanya untuk bersenang-senang. Boleh
bersenang-senang untuk menghilangkan rasa penat di kepala, tetapi jangan sampai
keseringan, karena itu hanya akan membuat semakin bermalas-malasan..
Banyak
sekali perubahan yang dialami oleh seorang anak yang baru menginjak remaja. Menurut (Buhler 1930, dalam Sobur, 2001) menyatakan
bahwa fase remaja terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu : pra remaja dari usia
11/12 – 13/14, remaja awal dari usia 13/14 -17, dan remaja lanjut dari usia 17
- 20/21. Remaja yang biasanya terjun langsung ke masyarakat dan membantu
mengelola masyarakat adalah remaja lanjut. Biasanya remaja lanjut, dirinya
ingin selalu menjadi pusat perhatian, ia ingin menonjolkan dirinya. Ia idealis,
mempunyai cita-cita tinggi, bersemangat dan memiliki energi yang besar. Ia
berusaha memantapkan identitas diri, dan ingin mencapai ketidaktergantungan
emosional.
Itulah
peranan remaja, serta tugas-tugas dan hal-hal yang biasa dilakukan oleh remaja
lanjut, dari usia 17-20/21 tahun. Cara berpikirnya sangat kritis dan maju. Ia
ingin mendapatkan pengalaman yang bermakna dalam hidupnya.
Daftar
Pustaka:
Sobur, A.
(2001). Psikologi umum: Dalam lintasan
sejarah. Bandung: Penerbit PUSTAKA SETIA.
3 Comments
Mbak Richanatus, mengapa remaja ada tugas-tugas perkembangan? Kok seperti tugas-tugas di sekolah? Apakah bayi juga punya tugas-tugas perkembangan? Saya jadi ingi tahu nih. Ditunggu tulisan berikutnya ya. Kereeeen man tulisannya.
ReplyDeletemba syarifah, menarik juga ya bahasan mengenai peran remaja nya. saya sebagai remaja lanjut masih kurang aktif untuk dapat mengikuti kegiatan-kegiatan keorganisasian. ada sesuatu dari saya yang membuat saya kurang tertarik untuk melakukan aktivitas tersebut, berbeda dengan teori yang mba syarifah kemukakan tersebut. mungkin sayanya memang diri yang berbeda dengan umumnya. kira-kira kiat apa yang bisa saya lakukan untuk memicu hal tersebut ya?
ReplyDeleteterima kasih sebelumnya,
Mbak Syarifah, tugas perkembangan remaja yang rinci apa saja ya? Saya ingin tahu, karena keponakan saya juga sedang dalam usia remaja. Dia suka main komputer terus menerus, tetapi anehnya pelajarannya tidak tertinggal. Temannya banyak banget. Kok bisa ya?
ReplyDeleteTidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji