Rauf
Wanda A.N.R
Teknik
Perminyakan
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Istimewa |
Energi berbahan fosil minyak bumi masih menjadi energi yang
utama dalam penggunaannya. Seiring berkembangnya energi alternatif seperti
gas alam, mulai
menarik banyak perhatian kalangan industri. Karakteristik dan sifat bahan fosil lebih ramah lingkungan dibandingkan
dengan energi lain,
seperti batubara dan nuklir serta cadangan (reserve) dari gas alam. Gas alam yang tersedia saat ini tentu
masih jauh melimpah dibandingkan dengan minyak bumi yang sudah sangat dominan,
tentunya gas alam menjadi kandidat utama yang dapat menggantikan posisi minyak
bumi.
Proses eksplorasi dan eksploitasi sudah dilakukan dalam
pencarian gas bumi. Pekerjaan kegiatan dimulai dari tahap awal sampai dengan
tahap akhir produksi gas bumi. Seiring dengan berproduksinya suatu reservoir
gas, tentu mengalami penurunan tekanan. Kehilangan tekanan pada sistem produksi
dapat terjadi pada berbagai posisi, dimulai dari reservoir hingga separator
yang digunakan untuk mengolah gas tersebut yang selanjutnya nanti akan siap
untuk dipasarkan.
Kehilangan tekanan menjadi hal yang mutlak pada media
berpori yang dapat terjadi karena kerusakan formasi (formation damage) dan
pengaruh petrofisik batuan. Pekerjaan setelah pengeboran dilakukan komplesi
untuk penyelesaian sebelum produksi dapat dilakukan. Pada komplesi, terjadi
kehilangan tekanan karena turbulensi dari aliran pada formasi, akibat damage atau kerusakan
pada formasi akibat over balance perforation. Kehilangan tekanan juga dapat
terjadi pada pipa produksi bawah permukaan (tubing) atau pipa di surface
(flowline). Kehilangan tekanan pada pipa ini diakibatkan oleh friksi dari
fluidanya. Selain
itu faktor yang sangat menentukan adalah nilai
dari faktor deviasi gas nya (z).
Dilakukan identifikasi perlu dilakukan optimasi produksi dengan
menggunakan analisa nodal. Analisa nodal sekarang ini sudah dapat diaplikasikan
dalam sebuah perangkat lunak. Dalam dunia migas dikenal dengan software Pipesim. Dengan
menggunakan berbagai macam metode perhitungan seperti penentuan nilai Pseudo – critical Pressure/Temperature dan
Pseudo-reduced pressure/Temperature,
penentuan dari deviasi gas (z), dan penentuan konstanta alirannya turbulen atau
laminer.
Hasil dari perhitungan tersebut setelah diketahui, akan
digunakan dalam well setting tergantung
dari jenis well completionnya.
Kemudian sensitivity yang digunakan adalah dari laju alir serta ukuran
chokenya. Guna mendapatkan
nilai yang lebih tepat, dilakukan beberapa kali pengujian pada beberapa nilai outlet pressurenya yang dapat di setting
pada choke manifold. Setelah beberapa
kali melakukan pengujian sensitivity ini,
maka akan didapatkan nilai dari IPR (Inflow
Performance Relationship) dan OPR (Outflow
Performance Relationship) titik potong dari keduaanya akan didapatkan laju
alir optimum.
Perhitungan optimasi produksi gas ini penting dilakukan
untuk mendapatkan nilai produksi sehingga dapat maksimal dalam memproduksikan
gas pada cadangan yang tersedia serta memperhitungkan nilai ekonomi yang akan
didapatkan karena sudah dapat diketahui nilai optimasi yang didapatkan.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji