Nurul
Istiyani
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Foto : Elisa |
Gender dan jenis kelamin adalah dua hal yang
berbeda. Gender lebih mengarah ke sifat (psikologis). Sedangkan, jenis kelamin
lebih mengarah ke fisik (biologis). Gender dibedakan menjadi dua yaitu feminim
dan maskulin. Jenis kelamin dibedakan
menjadi laki-laki dan perempuan berdasarkan ciri-ciri fisiknya. Ketidaksadaran kolektif masyarakat
sering menganggap jenis kelamin dengan
gender adalah hal yang sama. Sehingga, mereka beranggapan bahwa seseorang yang
maskulin itu haruslah seorang laki-laki dan feminim lebih identik dengan
perempuan. Apabila laki-laki bertingkah laku feminim maka dianggap sesuatu yang
tidak biasa. Namun, keadaan juga membenarkan bahwa perempuan yang kuat dan
maskulin tidak disalahkan. Perbedaan ini terjadi karena pandangan stereotip
gender.
Seiring
berjalannya waktu selain ada stereotip gender juga ada dysphoria gender. Dhysporia Gender ini bisa disebut juga
dengan peran transeksual. Dyporia Gender adalah pengidentifikasian peran gender yang
berkebalikan dari lawan jenisnya. Dysphoria gender bisa dialami oleh anak-anak maupun orang yang
dewasa. Meskipun dipandang tidak normal dikalangan masyarakat, tapi hal ini
bukanlah suatu penyakit mental.
Gejala-gejala Dhysporia Gender pun dibedakan dari masa perkembangannya. Gejala-gejala Dhysporia
Gender yang terjadi di masa anak-anak antara lain: berfantasi bahwa mereka
dapat menjadi kelamin lawan jenisnya, pada masa remaja adanya tekanan pada seksual sekundernya, mengisolasikan diri,
mempunyai keinginan yang kuat dalam permainan stereotip gender, memanggil diri
sendiri dengan nama yang biasa digunakan oleh lawan jenisnya. Gejala- gejala Dhysporia Gender pada masa dewasa antara
lain: keinginan untuk bergaul dengan sama pada grup jenis kelamin lawannya, merasa
bersalah atas seksualitas yang dimilikinya, tidak merasa nyaman dengan seks
biologis yang dimilikinya.
Gejala-gejala
di atas merupakan gejala-gejala umum Dhysporia
Gender berdasarkan masa perkembangannya. Berikut ini adalah gejala-gejala Dhysporia Gender secara khusus atau khas.
Gejala khusus pada anak laki-laki yang mengalami Dhysporia Gender adalah mereka tidak menyukai alat kelaminnya dan
berusaha untuk menghilangkan serta tidak menyukai permainan laki-laki yang
penuh kekerasan. Gejala-gejala khusus pada anak perempuan yang nampak adalah
anak tersebut meyakini bahwa dalam dirinya nanti tidak akan mengalami
menstruasi dan mereka malah beranggapan akan mempunyai alat kelamin laki-laki.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji