Rauf
Wanda Adkhani Nur Rokhman
Teknik
Perminyakan
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Istimewa |
Sebelum memahami seperti apa kegiatan yang ada di
industri migas, perlu diketahui bagaimanakah proses terbentuknya migas tersebut.
Menurut teori secara organik, pembentukan minyak dan gas bumi berasal dari
binatang dan tumbuhan yang yang sudah mati jutaan tahun yang lalu. Oleh karena
itu, sering disebut juga dengan bahan bakar fosil. Binatang dan tumbuhan
(organik) yang sudah mati, mengalami pengendapan bersama dengan berbagai jenis
sedimen (seperti lumpur) yang terbawa oleh aliran sungai. Akibat pengendapam
yang terjadi, bahan organik yang terdapat pada lapisan sedimen tersebut
mengalami proses tekanan dan pemanasan yang berlangsung selama jutaan tahun dan
beralih menjadi minyak dan gas.
Setelah terbentuknya migas ini, selanjutnya dilakukan
berbagai kegiatan untuk dapat mengambil cadangan migas tersebut. Kegiatan
Industri migas, dibagi menjadi sektor hulu (upstream),
midstream dan downstream. Disini akan
dibahas mengenai gambaran kegiatan industri migas pada ketiga sektor tersebut.
Kegiatan sektor hulu migas (upstream) terdiri atas pencarian (eksplorasi) migas. Setelah menenemukan
adanya migas, dilanjutkan dengan usaha memproduksikannya. Pencarian migas
dimulai dengan survey geologi (pemetaan) dan geofisika, termasuk survey seismik
dan survey gravitasi untuk mencari jebakan cadangan migas tersebut. Untuk
memastikan jebakan tersebut terisi migas atau tidak, perlu dilakukan pemboran
eksplorasi. Bila eksplorasi berhasil, maka dapat dikonfirmasi adanya
hidrokarbon (minyak dan gas bumi), sifat batuan, serta kandungannya. Dari data
tersebut, nantinya dapat diperkirakan cadangan migas secara kasarnya. Selanjutnya,
untuk memproduksikan migas dari prospeknya, dilakukan pengembangan lapangan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan dibornya banyak sumur produksi. Produksi
dibagi atas primary recovery, secondary
recovery, dan tertiary recovery.
Primary recovery
adalah cara
memproduksikan sumur secara alamiah dengan tekanan reservoir yang ada dan juga
dapat dilakukan dengan pompa ( baik pompa angguk maupun pompa submersible) atau dengan gas lift ( supaya kolom fluidanya lebih
ringan sehingga minyak dapat mengalir). Secondary
recovery dilakukan dengan pendorongan air (water flood) atau pendorongan gas (gas flood). Yang terakhir adalah, Tertiary Recovery dengan menambahkan zat kimia (polimer) pada air
yang diinjeksikan, injeksi gas yang miscible
(larut dalam minyak), injeksi uap air ( untuk menurunkan viskositas), atau
injeksi mikroba. Secondary dan Tertiary Recovery biasa disebut dengan Enhanced Oil Recovery (EOR).
Operasi Kegiatan Industri Migas selanjutnya adalah midstream, dan downstream. Kegiatan midStream
yaitu meliputi pengolahan dan transportasi. Kegiatan
downstream yaitu distribusi dan penjualan. Kegiatan migas pada sektor ini
mendukung sekali dalam proses pengolah migas dan pemasarannya pada konsumen.
Kegiatan industri migas baik upstream, midstream dan downstream menjadikan suatu hubungan yang
harus saling mendukung. Faktor keberhasilan suatu industri migas sangat
dipengaruhi oleh ketiga sektor ini.
Daftar Pustaka :
Partowidagdo,
Widjajono. (2002). Manajemen dan Ekonomi
Minyak dan Gas Bumi. Seri
Studi Pembangunan 2, Program Studi Pembangunan Pascasarjana ITB.
3 Comments
kenapa minyak itu harus habis masa yang akan datang....
ReplyDeleteKarena minyak dri bahan fosil itu merupakan sumber energi yg tidak dapat diperbaharui. Jadi lama kelamaan minyak tersebut akan habis jika diambil terus menerus.
DeleteTerimakasih.
Saya prediksi tentang negara yang lain, yang ada minyak tanah itu, kalau minyak itu dimulai kelolankan dari 10 tahun itu negara masih kaya, siapa pun ada masih negara itu punya management berat maka negara itu tidak mencapai misking pada massa yang akan datang. tetapi masa yang akan datang itu muncul apa di negara itu...?
ReplyDeleteTidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji