Dodi Hidayat
Fakulta Hukum/Ilmu Hukum
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Rokok adalah sebuah bahan yang apabila
dikonsumsi dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan
kehamilan dan janin. Ngomongin masalah rokok, mungkin mengkonsumsi sepuntung
rokok bagi seorang perokok memang menjadi hal yang wajar atau biasa. Akan
tetapi bahwasannya walaupun cuma sepuntung rokok itu kadar nikotin yang ada di
dalamnya sangat banyak . Banyak dalam arti tak kasat mata atau tak bisa
dilihat. Apabila diamati, mengkonsumsi rokok memang terlihat hanya menghisap
sebuah asap biasa. Padahal secara medis bahwa letak penyakit-penyakit itu
terdapat dalam asap tersebut. Iya, kalau memang hanya sepuntung rokok yang di
konsumsi. Coba bayangkan bila dalam sehari seseorang mengkonsumsi sepuntung
rokok dalam jangka seminggu saja sudah berapa banyak penyakit yang telah
mengendap di tubuh seseorang perokok ini. Itu saja baru sepuntung rokok
perhari. Bila yang dikonsumsi itu mungkin bisa jadi tiga puntung rokok bahkan
lebih dalam sehari sudah berapa kali ribu lipat
penyakit yang mengendap di dalam tubuh seorang perokok. Namun, dalam
kenyataannya bahwasannya seorang perokok memang belum merasakan apa akibatnya
apabila mengkonsumsi rokok berlebihan dalam jangka panjang, yang pasti terlihat
malah bukan orang perokok lah yang merasakan resah atau pun takut akan bahaya
penyakit yang disebabkan oleh asap rokok, malah sebaliknya seseorang yang tidak
mengkonsumsi atau pun menggunakan lah yang malah merasakan resah. Termasuk saya
pribadi juga sangat resah akan bahaya asap rokok. Memang sangat mengherankan
mengapa bisa orang yang mengkonsumsi merasa enjoy-enjoy saja dan sedangkan
perokok pasif lah yang sangat merasakan resaknya akan bahaya yang terkandung
dalam asap rokok. Padahal seharusnya yang mengkonsumsilah yang seharusnya
merasakan resah akan bahaya merokok. Yang terjadi malah mereka (perokok) merasa
hepi-hepi saja, bisa jadi malah menjadikan kebahagiaan tersendiri bagi
seseorang yang merokok. Sungguh aneh tapi nyata.
Akan tetapi disisi lain yang sangat-sangat
dan sangat mengherankan lagi. Bahwasannya bungkus rokok pada dasarnya sudah
diberi tulisan peringatan bahwa ,”rokok dapat menyebabkan kanker, serangan
jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin”. Tapi mengapa masih saja
perokok sama sekali tidak merasakan takut akan bahaya rokok. Apa karena memang
tidak tahu ataukah memang pura-pura tidak tau ?”, hanya seorang perokoklah yang
tahu. Dan mengapa juga para pengusaha atau pemroduksi rokok sudah tahu kalau
rokok itu dapat menyebabkan kanker dan sejenisnya yang disebabkan oleh asap rokok,
tapi kenapa masih saja diproduksi atau pun diperjual belikan. Kan sangat aneh,
mungkin iya para pemroduksi jiga diberi kebebasan untuk berbisnis asal tidak
melanggar tatanan hukum. Tapi apa ya gak ada yang lain, untuk membuat barang
yang diusahakan. Kalau semacam itu sama saja para pengusaha memproduksi
penyakit dan memperjual belikan penyakit kepada konsumennya. Sesungguhnya kalau
berpositif bisnis, sesungguhnya masih banyak barang atau pun bahan yang
bernilai ekonomis dan menyehatkan. Namun yang namanya usaha ya tergantung niat
dan tujuan kinerjanya. Kalau niatnya dan tujuannya cuma ingin mencapai hasil
saja, ya akhirnya kebanyakannya barang yang merugikanlah hasilnya. Akan tetapi
bila niat dan tujuannya sama dalam arti memikirkan kesehatan konsumennya juga.
Pastu dan pasti barang-barang yang bermanfaatlah hasilnya. “Jadi berusahalah
dalam kebaikan dan janganlah berusaha dalam keburukan atau merugikan”.
Kemudian, ketahuilah bahwasannya sepuntung rokok bagimu membuat bahagia. Akan,
tetapi bagi orang lain tidak. Untuk itu janganlah merokok, karena rokok
menyebabkan kehancuran secara jasmani bagimu (perokok) untuk itu hidupku dan
hidupmu seraya asri tanpa asap sepuntung rokok.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji