Juni
Wulan Ningsih
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dalam berinteraksi dimasyarakat kita dihadapakan dengan banyak perbedaan,
seperti perbedaan asal usul, agama, budaya, dan pendapat . Termasuk juga
perbedaan karakter atau kepribadian yang dimiliki oleh masing – masing individu.
Perbedaan karakter atau kepribadian tersebut
dipengaruhi oleh perbedaan pola asuh sejak kecil. John Locke (1632 – 1704 dalam Hasibuan, 2008)
mengatakan bahwa manusia sewaktu lahir tidak dibekali
dengan ilmu apapun, putih bersih atau tabularasa, dan lingkunganlah yang
membentuk dan mengisi tabularasa dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dialami anak. Lingkungan yang pertama
kali dikenal oleh anak adalah lingkungan keluarga, dan faktor – faktor sosial
dalam keluarga turut mempengaruhi dalam pembentukan kepribadian dan neurosis
individu (Korchin dalam Notosoedirjo,M & Latipun, 2001). Lalu pola asuh
seperti apa yang mempengaruhi kepribadian indivudu?. Adakah dampak dari pola
asuh tersebut terhadap individu?. Pentingkah kelekatan orang tua dengan anak?.
Bagaimana menjaga kelekatan ibu dan anak walaupun anak diasuh oleh nenek
ataupun perawat pribadi?.
Anak yang sejak kecil dititipkan
pada nenek atau dirawat pengasuh akan mempunyai kepribadian yang berbeda dengan
anak yang diasuh langsung oleh orang tuanya. Individu
yang dirawat pengasuh cenderung memiliki kelekatan terhadap ibu (khususnya) kurang,
dalam artian anak lebih dekat dengan
pengasuhnya daripada dengan ibunya sendiri.
Ia juga tumbuh menjadi pribadi yang egois, tidak mudah berempati, dan bertindak sesuka hatinya. Walaupun segi
positifnya ia lebih dewasa dan mandiri dari anak yang diasuh orang tuanya.
Sedang anak yang sejak kecil diasuh kedua orang tua biasanya lebih mudah
berempati, dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap sesama, karena sejak
kecil sudah diberi tahu serta diajarkan berbagi oleh orang tuanya. Segi
kelekatan dengan orang tua juga lebih dekat karena setiap hari bertemu dan
berinteraksi, tetapi sisi negatifnya individu tersebut bisa tumbuh menjadi anak
yang manja. Ia menjadi manja karena setiap yag ia butuhkan ada orang tua yang
bisa membantunya (Handayani,D, 2013).
Pola asuh anak yang jauh dari orang
tua dan orang tua yang terlalu sibuk
dengan urusan bisnis serta tuntutan
pekerjaan sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk anak – anaknya juga bisa menjadi penyebab anak melakukan
aksi kenakalan remaja (Anonim, 2013). Ini disebabkan karena kebutuhan anak akan
kasih sayang dan perhatian tidak terpenuhi dan tidak ia dapatkan dari kedua
orang tuanya. Sehingga untuk menghilangkan rasa kesepian dan kekecewaannya, biasanya dilampiaskan kehal – hal yang
bersifat negetif, seperti ikut gang – gang, minum – minuman keras
(beralkhohol), penggunaan narkoba dan aksi kenakalan remaja lainnya. Kenapa ia
melakukan itu semua? Tidak lain, karena ia ingin mendapatkan perhatian dari
orang lain atau lingkungannya sebagai akibat dari kasih sayang yang tidak ia
dapatkan dari kedua orang tuanya.
Mengingat pentingnya peran keluarga dalam pembentukan kepribadian anak,
untuk itu kelekatan antara ibu dan anak juga penting, yakni (dalam Jacinta, n.d)
berfungsi untuk:
a) Menanamkan pengertian bahwa individu (anak) tersebut
berharga bagi orang lain.
b) Menumbuhkan kepercayaan terhadap orang lain.
c) Media membina hubungan yang hangat kepada sesama.
d) Mengajarkan untuk disiplin dan peduli kepada orang lain.
e) Tempat tumbuh kembangnya intelektual dan psikologis anak.
Untuk menjaga kedekatan antara ibu dan anak, dan agar anak tetap merasa mendapatkan
kasih sayang dari orang tua walaupun pengasuhannya dititipkan pada nenek atau
perawat pribadi, maka sebaiknya orang tua harus mempunyai perhatian terbuka.
Perhatian terbuka yakni dalam satu waktu
individu dapat memperhatikan banyak hal sekaligus (Walgito, 2010). Berdasar
teori ini, ditengah kesibukannya orang tua dituntut untuk bisa meluangkan waktu
dan perhatiannya untuk memantau perkembangan
buah hatinya. Sehingga dengan demikian diharapkan anak tidak merasa kekurangan
kasih sayang dan terbentuk kepribadian yang sehat dalam dirinya.
Daftar Pustaka:
Anonim.(2013).Kenakalan Remaja – Faktor Orang Tua.
Retrieved On December 12, 2013 from: http://www.lupabaca.com/kenakalan-remaja-faktor-orang-tua.html
Hasibuan.(2008).Pola Asuh Orang Tua
Pengaruhnya Terhadap Kepribadian Anak. Retrieved On December 12, 2013 from: http://ucokhsb.blogspot.com/2008/04/pola-asuh-orang-tua-dan-pengaruhnya.html
Handayani,D.(2013). Kuliah sosiologi
“Strategi memelihara kesehatan mental
melalui dukungan sosial pada ibu berperan ganda” . tanggal 11 Desember
2013.
Jacinta.(n,d).Problem Kelekatan. Retrieved On December
12, 2013 from: http://ummahattokyo.tripod.com/duniaanak/problem_kelekatan_anak.html
Notosoedirjo,M &
Latipun.(2001).Kesehatan Mental, Konsep & Penerapan. Malang:UMM Press
Walgito,B.(2010). Pengantar
Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji