Oleh Nunuk Priyati
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Sebut saja namanya Lilik, seorang
mahasiswa yang memiliki peran ganda. Selain menjadi mahasisa, dia juga berperan
sebagai karyawan part time di Universitasnya.
Lilik bekerja di bagian staff SDM saat
tidak ada jam kuliah dan diizinkan meninggalkan pekerjaan saat ada jam mata
kuliah tertentu. Lilik berusaha memanajement waktu agar menghasilkan pekerjaan
yang maksimal dan prestasi akademik yang memuaskan. Hal tersebut bisa ia
lakukan dengan baik, sebab sejak awal ia telah memiliki minat untuk kuliah
sambil bekerja. Dengan begitu, proses belajarnya tetap berjalan dengan nyaman
dan menyenangkan, meskipun sambil bekerja. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
(Sardiman, 2003) bahwa proses belajar akan berjalan dengan lancer apabila
disertai dengan minat.
Pada
pembahasan kali ini, penulis mempunyai prediksi , bahwa jika Lilik dapat
mengontrol ego-involment, Lilik akan tetap berprestasi dalam akademik dan tugas
dalam kerjapun akan selesai secara maksimal. Apalagi jika Lilik dapat menerima
tugas kerja dan kuliah sebagai tantangan, dengan penerimaan tersebut Lilik akan
memiliki motivasi yang baik. Ilustrasi ini sesuai seperti yang dikemukakan
(Sardiman, 2003) bahwa kesadaran siswa dalam merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dan menaruhkan harga diri,
adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang sangat penting.
Penulis
memberikan saran kepada orangtua Lilik, agar memberikan hadiah kepada Lilik
dengan adanya prestasi Lilik dibidang akademik, meskipun Lilik kuliah sambil
bekerja. Dengan hadiah ini, penulis berpandangan baha Lilik akan semakin
termotivasi untuk lebih baik dan semakin berprestasi lagi. Hal tersebut sesuai
dengan yang dikemukakan (Sardiman,2003) bahwa hadiah juga dapat dikatakan
sebagai motivasi.
Daftar Pustaka :
Sardiman.(2003) Interaksi & Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji