Oleh
Ratna Kanyaka Budi Utami
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Suatu hubungan tidak akan berjalan
dengan baik bila dihantui dengan rasa insecure.
Apa itu insecure? Insecure adalah perasaan tidak aman
bahkan gelisah (Echols & Shadily, 2002). Perasaan ini akan mengganggu
keharmonisan hubungan. Rasa curiga, takut, cemburu buta adalah beberapa contoh
dari insecure. Kalau sudah memiliki
gejala seperti itu maka perlu diperhatikan.
Hubungan yang bahagia adalah jika
keduanya saling mempercayai satu sama lain (Weiner, 2013). Hubungan akan
langgeng bila pasangan tidak sering mencurigai tanpa sebab. Suatu hubungan
tidak dinahkodai salah satu orang saja namun berdua, bersama-sama. Hubungan akan
terasa indah jika dilandasi dengan rasa percaya. Menjalani hubungan harus
berpikir positif dan terus melangkah ke depan. Maka kepercayaan sangat
diutamakan. Sikap saling percaya adalah bagian dari suatu komitmen (Whiteborne,
2013).
Bagaimana
membangun kepercayaan dalam suatu hubungan? Bangunlah kepercayaan pada pasangan
mulai dari hal kecil (Aureus, 2014). Hal-hal kecil ini bentuk dari aktivitas
sehari-hari. Misalnya, tidak melarang pasangan untuk bermain dengan
teman-temannya, memberi kebebasan pada pasangan untuk mengikuti kegiatan yang
positif, memberi ‘me time’ pada
pasangan. Lalu, coba untuk merubah pola pikir, hal ini berarti tanamkan pikiran
positif bahwa kita patut dan pantas dicintai. Kita memiliki ‘special value’ untuk pasangan, pikirkan
beberapa kelebihan kita, tentu hal ini bisa menambah rasa percaya diri sehingga
tidak perlu insecure. Biasakan
berkata jujur dan terbuka untuk masalah apapun dalam hubungan. Hal ini mungkin
membuat canggung, namun in adalah landasan utama dalam hubungan. Biasakan berkomunikasi
agar tidak menimbulkan prasangka buruk (Worldhart, Out, Herrick & Martyn, 2013).
Saling
menjaga kebahagiaan masing-masing juga dapat menumbuhkan rasa percaya pada
pasangan (Indotopinfo, 2013). Hal ini berarti, kebersediaan dalam memenuhi keinginan
masing-masing. Mau berusaha bersama untuk menjadi diri yang lebih baik dari
sebelumnya. Tentu saja hal ini menandakan bahwa hubungan Anda serius. Tips
terakhir yaitu buktikan bahwa kita saling menyayangi dan mencintai (Ningtyas,
2013).
Referensi
Aureus, W.
(2014). Membangun kepercayaan dalam suatu
hubungan. Retrieved on January 12, 2014 from http://kelascinta.com/relationship/membangun-kepercayaan-dalam-suatu-hubungan
Echols, M.
J. & Shadily, H. (2002). Kamus
Inggris Indonesia: An
English-Indonesian dictionary. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Indotopinfo.
(2013). Tips membangun kepercayaan dalam
hubungan. Retrieved on January 12, 2014 from http://www.indotopinfo.com/membangun-kepercayaan-dalam-hubungan.htm
Ningtyas, A.
(2013). 3 Faktor penting dalam membangun
kepercayaan. Retrieved on January 12, 2014 from http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/04/12/3-faktor-penting-dalam-membangun-kepercayaan-550483.html
Weiner, E.
(2013). The geography of bliss.
Bandung: Qanita.
Whotebourne,
K. S. (2013). The one key element that
can build your relationships. Retrieved on January 12, 2014 from
http://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201301/the-one-key-element-can-build-your-relationships
Worldhart, Out, B., Herrick, J., &
Martyn. (2013). How to build trust in
relationship. Retrieved on January 12, 2014 from
http://www.wikihow.com/Build-Trust-in-a-Relationship
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji