Juni Wulan Ningsih
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Foto : Elisa |
Belajar merupakan sesuatu yang akan selalu kita temui dalam kehidupan ini.
Dimana prosesnya berjalan sejak kita terlahir ke dunia ini, sampai akhirnya kitapun kembali lagi kepada–Nya (meninggal dunia). Proses kehidupan ini akan membentuk kita menjadi pribadi
yang lebih baik lagi. Pembelajaran itu bukan hanya lewat kejadian yang
menyenangkan saja, terkadang juga lewat kejadian yang membuat kita terluka.
Justru luka–luka itulah yang mengajarkan kita untuk belajar keikhlasan. Lalu
pengertian belajar sendiri itu apa?, belajar ialah perubahan tingkah laku
seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya
yang berulang–ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu
tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan
atau keadaan – keadaan sesaat seseorang (Hilgard dan Bowel dalam Muslimah,
2013).
Belajar sebagai suatu proses merupakan suatu proses pembelajaran individu
terhadap suatu hal yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku individu
(Walgito, 2005). Dimana hasil dari kegiatan belajar itu tidak diperoleh dalam
waktu yang singkat, melainkan melalui tahapan demi tahapan. Misalnya saja
seorang siswa yang baru lulus SMP
kemudian melanjutkan ke SMA. Perasaan yang dirasakannya dihari pertamanya masuk
kesekolah baru (SMA), pasti canggung, aneh, dan asing serta belum banyak teman yang dikenalnya
(walaupun itu satu kelas). Akan tetapi lihat dua atau satu minggu kedepan,
semua kecanggungan itu pasti sudah luntur dan telah timbul keakraban diantara
mereka. Juga seorang mahasiswa yang belajar psikologi disuatu universitas,
tidak semata – mata dalam waktu pendek
langsung mendapatkan gelar sarjana. Akan tetapi ia membutuhkan waktu
kurang lebih empat tahun untuk menyelesaikan study dan meraih gelar Sarjana Psikologi (S.Psi). Proses belajar
ini juga akan membuahkan hasil berupa bertambahnya pengetahuan yang dimiliki
ataupun perubahan dalam tingkah lakunya. Adapun hasil belajar siswa baru
tersebut yakni berupa keberhasilannya beradaptasi dengan lingkungan baru (SMA),
dan bisa akrab dengan teman satu kelasnya. Sedangkan untuk mahasiswa tadi
bertambahlah pengetahuan tentang psikologi yang sebelumnya terasa asing
baginya, juga ditambah ia mempunyai keahlian untuk bisa memperagakan atau
menggunakan alat – alat tes psikologi, dan lain sebagainya.
Belajar merupakan proses penting dalam hidup ini, yang hasilnya berupa
bertambahnya pengetahuan yang dimiliki juga merubah perilaku kita menjadi lebih
baik. Kehidupan juga tak selamanya mulus, kadang posisi kita berada diatas
(bersuka cita) kadang juga dibawah (kesusahan). Saat hidup kita baik – baik
saja, saat itulah kita belajar bersyukur dan peduli terhadap orang lain yang
kehidupannya jauh dibawah kita. Akan tetapi saat kesusahan, itulah saatnya kita
belajar untuk terus berusaha dan pantang menyerah agar kehidupan kita
kedepannya lebih baik lagi. Juga dikondisi itulah akan diasah keikhlasan kita.
Ada sebuah kalimat yang patut kita renungkan tatkala kita dilanda kesusahan,
yakni Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh
begitu saja.Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima,
penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa
hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian,
pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan
menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya, Biarkan angin
merengkuhnya, membawa pergi entah kemana (Tere Liye, 2013). Penulis berikan sedikit kesimpulan dari kalimat –
kalimat diatas “apapun yang terjadi dalam hidup kita, biarlah berjalan sesuai
kehendak – Nya. Tugas kita sebagai makhluk adalah menjalaninya, karena Tuhan
lebih tahu apa yang terbaik buat kita”. Untuk itu apapun yang terjadi dalam
hidup ini, terima semuanya dengan lapang dada, karena disitulah proses
pembelajaran kita yang sebenarnya.
Daftar Pustaka:
Muslimah. (2013). Hand Out Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UP45
Tere Liye. (2013). Daun Yang Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Walgito. (2005). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : ANDI OFFSET
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji