Nurul Istiyani
Psikologi
UP 45 Yogyakarta
Pada
masa remaja, individu mengalami pergeseran peran sosial. semula berperan
sebagai anak-anak kemudian sekarang harus berperan sebagai orang dewasa. Masa
remaja merupakan masa pertumbuhan yang kompleks. Dimana individu mengalami
konflik peran sosial. konflik peran sosial yang dialami para remaja adalah
kemauan untuk mandiri dan kemauan untuk tetap menurut kepada orang tua. Konflik
peran sosial ini yang menjadikan remaja mengalami kebingungan. Kemauan untuk mandiri
ada karena pada masa remaja, individu dianggap sudah mampu melakukan beberapa
kegiatan yang mandiri. Contohnya mencuci baju, belajar, membersihkan rumah. Kemauan
untuk menurut kepada orang tua tetap ada di masa remaja ini, karena individu
pada masa tersebut masih menjadi tanggungan orang tua. Individu pada masa
remaja masih hidup dengan orang tua dan belum diwajibkan untuk menghidupi diri
sendiri. Oleh karena itu remaja wajib nurut terhadap orang tua.
Rasa
ketergantungan ramaja pada orang tua dii Indonesia lebih besar daripada di
Negara lain. Hal ini terjadi karena kehendak orang tua itu sendiri. Penelitian
C. Kagitibasi yang meneliti sejumlah 20.403 orang tua di seluruh dunia
menunjukkan hasil sebagai berikut: ibu-ibu dari suku Sunda dan Jawa
mengharapkan anak agar menuruti ibu mereka. Presentase di pulau Jawa sebesar 88% dan Sunda sebesar 81% anak masih tergantung
pada ibu mereka. Ayah dari Pulau Jawa dan Sunda menginginkan anaknya tetap
tergantung pada mereka presentasinya masing-masing 85% dan 76%. Harapan tersebut berbeda dengan harapan orang
tua yang berada di Negara Korea, Singapura, dan Amerika serikat. Dimana Negara-
Negara tersebut menginginkan anak-anaknya pada masa remaja untuk mandiri.
Presentasi harapan orang tua di masing-masing Negara adalah ibu menginginkan
anaknya untuk mandiri di Korea, Singapura, Amerika Serikat, ayah di Korea, Singapura
dan Amerika Serikat masing-masing sebesar 62%, 60%, 51%, 68%, 69%, 43%.
Harapan
orang tua yang berbeda terhadap anak remajanya di Indonesia dengan di
Korea,Singapura dan AS terjadi karena orang tua di Indonesia menginginkan
anak-anaknya untuk meraih cita-cita nya sesuai dengan keinginan orang tua
mereka, sedangkan di Korea, Singapura dan AS sebagian besar cita-cita anak
berasal dari keinginan anak sendiri. Dari hal yang telah diterangkan diatas
maka sebagian remaja Indonesia masih tergantung pada orang tua mereka karena
hal tersebit yang diharapkan oleh orangtuanya sendiri.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji