Juni Wulan Ningsih
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Manusia sebagai makhluk sosial
membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya sehari – hari. Selain itu interaksi
dengan orang lain bisa menjauhkan individu dari stress sebagai dampak dari rasa kesepian dan keterasingan di
lingkungan masyarakat. Inidividu yang jauh dari stress atau tekanan batin lainnya akan semakin membuat kesehatan
mentalnya terjaga. Hal ini sesuai dengan pendadapat Barber (1964 dalam
Notosoedirjo & Latipun, 2001) makin baik interaksi sosial seseorang makin
baik kesehatan mentalnya, dan sebaliknya makin terpencil interaksi sosialya
makin beresiko mengalami gangguan psikiatris.
Agar individu dapat dengan mudah
diterima dimasyarakatnya, perlu mempelajari psikologi sosial. Dimana psikologi
sosial merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana perilaku
individu dapat dipengaruhi tetapi juga dapat mempengaruhi orang lain dalam
situasi – situasi sosial (Fisher, 1982 dalam Shinta, 2002). Situasi atau
lingkungan baru bagi orang dengan kepribadian introvert merupakan sebuah momok
yang menakutkan, karena ia akan kesulitan untuk menyesuaikan diri. Proses
sosialisasi sangat diperlukan dalama fase ini, dimana individu mulai membuka
dirinya dan secara perlahan – lahan menjalin komunikasi dengan teman – teman
barunya. Jika masih enggan untuk memulai suatu percakapan ataupun komunikasi
terlebih dahulu, maka selamanya kita tidak akan mampu beradaptasi dengan
lingkungan baru tersebut. Bukankah kita yang menjadi anggota baru dalam suatu
lingkungan atau komunitas, sedang orang lain telah lebih dahulu berada disitu
sehingga diantara mereka telah tercipta kedekatan satu sama lain. Orang yang
terlebih dahulu menjadi bagian dari kelompok cenderung akan bersikap acuh tak
acuh terhadap orang baru, dalam benak mereka toh dia yang baru dan butuh, bukan
aku. Untuk itu kita sebagai orang baru harus memulai terlebih dahulu dengan
bersikap ramah dan bersahabat, dengan begitu reward yang akan kita perolehpun
juga sejalah dengan sikap yang kita perlihatkan. Jika kita mau beramah tamah
maka lingkunganpun akan ikut berpihak pada kita. Akan tetapi jika sikap kita
acuh tak acuh maka kitapun akan diacuhkan dari lingkungan tersebut.
Dalam berinteraksi dimasyarak perlu menghormati adanya persepsi individu yang berbeda. Ini dikarenakan lingkungan masyarakat terdiri dari berbagai macam ras atau golongan yang berbeda sehingga sangat memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat dalam suatu lingkungan masyarakat. Setiap anggota masyarakat harus cukup bijak menyikapi perbedaan ini dan tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Adanya perbedaan khususnya beda pendapat dimasyarakat harus dimusyawarahkan agar ditemukan jalan tengan yang tidak merugikan siapapun. Rasa empati juga sangat diperlukan, karena dengan empati ini akan timbul sebuah perilaku menolong antar sesama anggota masyarakat. Perilaku menolong yaitu segala tindakan yang mempunyai konsekuensi tersedianya berbagai keuntungan atau untuk memperbaiki kesejahteraan orang lain (Shinta, 2002). Sikap tolong menolong atau perilaku menolong yang dibiasakan dimasyarakat akan menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis serta jauh dari kesenjangan sosial antara orang kaya dan miskin. Selain itu adanya perilaku menolong ini juga akan menimbulkan kepedulian yang tinggi terhadap orang lain sehingga menghindarkan individu dari keegoisan.
Adanya itikad atau niat untuk
memulai bersosialisasi akan semakin mempermudah individu dalam memperoleh teman
dilingkungan barunya. Selain itu setelah menjadi bagian dalam lingkungan
tersebut, tetap menghormati adanya persepsi individu dan membiasakan perilaku
menolong akan menciptakan kesejahteraan dalam kehidupan bermasyarakat.Imbas
dari semua itu yakni menjadikan interaksi sosial antar anggota masyarakat
semakin baik dan kesehatan mental merekapun juga tetap terjaga.
Daftar Pustaka:
Notosoedirjo & Latipun.(2001).Kesehatan Mental,
Konsep & Penerapan.Malang : UMM PRESS
Shinta.(2002). Psikologi Sosial Edisi kedua.Yogyakarta :
Universitas Proklamasi 45
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji