Sifat Alamiah Kehidupan

Diposkan oleh Komunitas Menulis UP45 Label: Wacana di 15:59:00

<br />
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 12pt;">Aristanti  Jhon. Hery T.R HRP</span></span><br />
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 12pt;">Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta</span></span><br />
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 12pt;"> </span> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Maksud dari sifat alamiah
kehidupan adalah kejadian yang terjadi di kehidupan ini yang setiap proses dan
kejadiannya selalu berhubungan, beberapa kejadian mempunyai proses yang sama
hanya hal yang membedakan adalah kehidupan yang berbeda atau peristiwa yang
terjadi yang berbeda bentuk tapi mempunyai proses yang sama. Pengertian lain
dari sifat alamiah kehidupan adalah suatu perilaku yang menjadi kebiasaan yang
mendukung setiap proses yang dirasakan, seperti hal yang mengenai tentang emosi
seseorang terhadap sesuatu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dari pengertian pertama
kita bisa memisalkan contoh nyata sifat alamiah yaitu tentang kehidupan yang
selalu turun-temurun generasi ke generasi menjalani siklus kehidupan dan itu
semua terjadi pada semua makhluk hidup. Tidak hanya tentang siklus kehidupan tapi
kejadian sehari-hari pun kehidupan ini berhubungan dengan ligkungan sekitarnya,
segala lini kehidupan ini berhubungan dengan tingkah laku kita seperti jika
manusia membuang sampah sembarangan dan menebang hutan pasti sifat alamiah akan
terjadi atau timbal balik setiap perilaku yang dilakukan akan kembali lagi
kepada hal yang melakukan, manusia mempunyai sifat alami yang tak pernah puas
sifat yang rakus akan kehidupan sifat yang merusak, tapi sifat ini tidak sama
dengan hewan ataupun tumbuhan dan manusia merasa memiliki dan merajai hewan dan
tumbuhan, itu adalah sifat alami manusia yang tidak banyak orang yang
menyadarinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Manusia mempunyai beberapa
sifat alami dan di antaranya adalah bekerja sama, dan hidup dalam kelompok.
Manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain dan pasti memerlukan
bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dan untuk bertahan hidup.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Peristiwa alami yang
lainnya adalah emosi seseorang terhadap sesuatu misalnya tertawa, tersenyum,
menangis, sedih, gembira, marah, dan emosi-emosi lainnya itu semua tergantung
konteks yang terjadi, tapi arti dari emosi yang di rasakan itu semua tergantung
konteks juga, misalnya menangis bukan berarti sedih bisa saja terharu suatu
kebahagiaan yang datang dari lubuk hati yang paling dalam. Sebuah kasih sayang
kepada orang ataupun kepada benda ataupun hewan, itu adalah sifat alami yang
dimiliki setiap manusia tapi tidak <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lari
dari kemungkinan hewan juga memiliki sifat kasih sayang kepada keluarganya.
Begitu juga tumbuh-tumbuhan yang kehadirannya menjadi pelengkap hidup ini,
memberi kebaikan untuk bumi ini tapi manusia menebang hutan, merusak tapi tidak
memikirkan apa saja dampak yang terjadi apabila manusia merusak kehidupan yang
menjadi penyeimbang kehidupan ini, sifat alami tumbuhan ini menjadi berkah yang
sangat berharga dan kita sudah merasakannya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Apakah sifat alami itu
tergantung dengan lingkungan.?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kita bisa mengambil
kesimpulan dari pertaanyaan ini, coba pikir tentang manusia yang hidup di
lingkungan yang tidak mendukung atau karena kebutuhan hidup yang mendesak yang
memaksa harus melakukan sesuatu yang berbeda dan pastinya akan meninggalkan
sifat alami aslinya, itu bisa saja terjadi begitu pula hewan maupun tumbuhan
juga, dan pastinya dunia ini seperti itu apa bumi sekarang bersahabat dengan
merasakan sikap manusia yang merusak pasti sifat alami dari kehidupan ini
hilang, apa manusia lupa atau terpaksa karena kebutuhan hidup dan karena
lingkungan. Sekarang zaman modern dan cara berpikir menjadi lebih dewasa dan
ini saatnya kita melakuan perubahan tanpa menunda-nunda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Manusia mempunyai sifat
yang lambat bertindak manusia hanya bisa merusak kenapa baru sekarang mereka
berfikir tentang reboisasi ataupun penghijauan dan mencari penemuan baru
tentang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">energy alternative</i> apa itu
salah satu sifat manusia yang perlu proses untuk mengerti dan memahami atau
keterbatasan pengetahuan di era zaman modern seperti ini, tapi disisi lain ini
adalah awal yang bagus untuk kedepannnya dan apa ini yang dinamakan sifat alami
dari kepedulian yang manusia punya dan kita semua berharap begitu. Pembentukan
bumi, penciptaan makhluk hidup, dan apapun itu memerlukan proses. Begitulah
sifat alami yang dialami manusia, manusia memerlukan waktu untuk sebuah proses
memahami dan mengerti karena manusia tidak ada yang sempurna dalam hal pemikiran
dan fisik, mungkin semua teori sudah banyak memikirkan tentang perubahan tapi
perlu ada yang bergerak suatu penggerak yang berfungsi untuk jalannya atau terwujudnya
teori tersebut dan itu adalah kendala yang dialami manusia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ada satu sifat alami
manusia yang membedakan dengan makhluk hidup lain yaitu manusia memiliki cinta,
kepedulian yang membuat manusia itu tetap pada porosnya dan tetap pada jalur
kebaikan, cintalah yang membuat kehidupan ini menjadi indah tidak hanya untuk sesama
manusia tapi untuk semua makhluk hidup yang ada di dunia ini. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Alami adalah suatu keadaan
awal tanpa campurtangan sesuatu dan kealamian itulah yang membuat keindahan dengan
kehidupan yang mengalir apa adanya, “jika tidak bisa membuat lebih indah kenapa
harus merusak atau menciptakan sesuatu dengan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> skill</i> dan pengetahuan yang belum memadai”, kita harus lebih dekat
kealam dekat dengan lingkungan menjaga kealamian kehidupan ini biarkan
kehidupan ini dipenuhi dengan cinta yang mengalir secara alami. Coba pikir
sekali lagi suatu yang alami atau keadaan yang timbul secara alami adalah suatu
keindahan yang pernah kita rasakan suatu ketulusan yang pernah diberikan. Segala
di dunia ini mempunyai hubungan satu sama lain, mempunyai banyak kesamaan dalam
segala proses, kejadian, dan itu menjadi sifat yang alami bagi kehidupan ini
dan intinya kehidupan ini sangat terikat dengan lingkungannya.</span></div>
<br />

Aristanti Jhon. Hery T.R HRP Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta Maksud dari sifat alamiah kehidupan adalah kejadian yang terjadi ...

Sehabis Penangkapan

Diposkan oleh Komunitas Menulis UP45 Label: Fiksi di 15:55:00

<br />

<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">

</span></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Nunuk
Priyati</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Fakultas
Psikologi</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Universitas
Proklamasi 45 <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Yogyakarta</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: center;">
<br /></div>

<br /><br />
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Apalagi yang tersisa sehabis
penangkapan</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Selain suara parau tangis anak istrimu</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Yang lama kau dulang dengan uang haram</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Yang terlalu sulit, untuk dimaafkan</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Yang amat sakit untuk dikenang</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Airmata tak guna digulitanya malam</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">karena tiada lagi napas terasa segar</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Yang terlewatkan tak bisa diulang</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dan didalam jeruji itu hanya tertulis
sebuah penyesalan:</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">“andai dulu aku menjadi pejabat
bermoral</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bisa jadi sekarang udara segar tengah
kunikmati”</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Yogyakarta, 27 April 2014</span></div>

Nunuk Priyati Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta Apalagi yang tersisa sehabis penangkapan ...

Orang Tua Akan Bangga Pada Kita

Diposkan oleh Komunitas Menulis UP45 Label: Wacana di 15:53:00

<br />

<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Iqbalul
Fadhillah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Fakultas
Teknik/Teknik Mesin</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Hallo kawan, apa kabar
pada saat ini? Mudah-mudahan semuanya baik-baik saja, kawan pada minggu ini
kita semua mahasiswa dari universitas proklamasi 45 yogyakarta akan menghadapai
ulangan tengah semester genap, dan pada minggu ini semua dosen segera
menyelesaikan pembelajarannya supaya bisa melaksanakan ulangan tengah semester
genap dan para mahasiswa bisa belajar untuk mempersiapkannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Haridemi hari kita semua
berusaha menjalankan yang terbaik dan berusaha semaksimal mungkin, sudah
saatnya kita tunjukkan kepada orang tua kita bahwa kita pasti bisa
menjalankannya dan meminta do’a restu dari orang tua supaya ada kemudahan dan
ada dalam kelancaran, di mana semua yang kita lakukan pada akhirnya akan kita
sembahkan kepada orang tua kita, dan pada diri kita pasti tidak menginginkan
kedua orang tua kita kecewa pada kita karena pengorbanan orang tua tidak akan
bisa tergantikan oleh apapun terutama kepada ibu kita, kenapa demikian? Karena
ibu merupakan orang yang sanggup menjaga kita mulai dari dalam kandungan, yang
tidak akan di tinggalkan di mana saja ibu kita makan kita dibawa bahkan kita
juga ikut makan, ibu kita minum kita juga di dalamkandungan ikut minum, bahkan ibu
kita pergi ke kondangan kita juga akan dibawa ke kondangan yang jelas semua
yang ibu kerjakan kita semua merasakannya meskipun kita tidak merasakannya
langsung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sesudah dalam kandungan
ketika melahirkan kita semua, pada saat itu perjuangan yang sangat istimewa
yang mana ibu mengorbankan dirinya untuk kita semua, yang menanggung resikonya
hanya dia antara hidup dan mati ada di depannya, namun hal itu tidak pernah ibu
kita mengeluh bahkan ia masih berusaha untuk kita, sesudah melahirkan kita
semua di susui sampai ia berumur 2 tahun, ia tidak akan mengenal mana siang
mana malam, mana untuk bekerja, mana untuk kita, karena ia akan berusaha
semaksimal mungkin untuk anaknya yang terbaik, supaya dewasa kelak bisa menjadi
anak yang sangat berguna untuk dirinya, orange tuanya, keluarganya,
masyarakatnya, serta bangsa dan negarnya, serta agamanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dengan berjalannya waktu
kita akan di ajari makan, minum, belajar, berjalan, berbicara, dan yang lainnya
itu semua ia kerjakan demi anaknya dan ia kerjakan dengan hati yang ikhlas,
dengan penuh kasih dan saying pada kita semua. Ketika berumur 4 tahun bahkan ia
sekolahkan kita mungkin ada yang merasakan sekolah Play Group/Pendidikan<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak/Raudhatul
Athfal, dilanjutkan dengan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, diteruskan ke
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, kemudian ke Sekolah Menengah
Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah, bahkan ada juga sampai ke
jenjang Perguruann Tinggi/Perkuliahan itu semua ia semua korbankan untuk kita
semua selaku anaknya, ia juga tidak akan minta apa yang ia korbankan untuk kita
semua.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Ketika
kita sudah dewasa ia juga masih menginginkan kita melaksanakan pernikahan
sesudah ada pengantinnya dan ketika ia sudah siap untuk berrumah tangga. Ia
akan berusaha untuk anaknya supaya menjadi keluarga yang berbahagia. Karena
setiap orng tua terutama ibu tidak akan menginginkan anaknya menderita untuk
itu ia akan berusaha mencari jodohnya yang akan menuntun kita di kemudian
hari,<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>semua ia lakukan demi anaknya, ia
berusaha melakukan yang terbaik untuk anaknya, ia rela tidak makan tidak minum
untuk kita, andaikan gunung menjulang tinggi ia akan berusaha mendakinya dengan
penuh semangat, andaikan yang di depannya sebuah lautan/samudra yang luas ia
juga akan berusaha menyebranginya. Sungguh pengorbanannya tidakan bisa di
gantikana oleh apapun walaupun kita berusaha menggendongnya untuk keliling
dunia pun tidak akan tergantikan, tidak akan terbalas oleh hal apapun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Walaupun
kita sudah berrumah tangga ia masih memikirkan kita, karena ia tidak mau
anaknya sedih walaupun kita sudah menikah.Kitaakan berusaha menjadi anak yang
terbaik khususnya bagi keluarga kita, demi kelancaran maka kita akan berusaha
mengungkapakan apa yang kita alami dalam berumah tangga, kita akan bercerita
kapada orang tua kita sendiri, disini orang tua akan berusaha untuk menjaga
pernikahan anaknya sampai akhir hayat jangan sampai pernikahan anaknya itu
menjadi hancur berantakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Dengan
berjalannya waktu kini kita mulai berpikir dewasa. Satu persatu kita akan lalui
apa yang telah dirasakan oleh orang tua kita, satu persatu pengorbanan orang
tua kita akan merasakannya, satu persatu kita akan berjuang seperti berjuangnya
orang tua, seperti yang orang katakan bahwa apa yang orang tua katakana akan
terjadi di alam kita, apa yang orang tua kita perbuat kini mulai kita alami
semua akan tergantung pada diri kita masing-masing, kita akan berbuat baik pada
orang tua kita maka dewasa kelak ketika kita punya seorang yang kita inginkan
yaitu keturunan yang baik maka diri kita dulu yang harus berbuat baik tapi juga
sebaliknya jika diri kita melaksanakan yang kurang baik maka keturunan kita kan
kurang baik, karena pepatah bilang bahwa buah jatuh tidak akan jatuh pada
pohonnya atau bisa dikatakan hokum karma.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Kita
kini mulai dewasa, sudah mengerti/berpikir apakah ini baik untuk kita atau
sebaliknya, sungguh orang tua kini telah mempercayai kita untuk pergi rumah
halaman kita atau orang tua mempercayai kita untuk bisa mengatur kehidupandi
luar sanamulai dari sekarang karena ketika orang tua kita tiada. kita harus
bisa apa yang kita inginkan, apa yang kita harapkan, apa yang kita cita-citakan
itu semua bisa tercapai walaupun masih dalam pengawasan dari orang tua atau
keluarga kita saat ini, hal ini guna untuk mengontrol kehidupan kita, pada saat
ini pula kita sudah mulai berperang dalam hal itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Dengan
menjadi orang yang berpendidikan/anak sekolahan/anak kuliahan kita akan
tunjukkan dengan prestasi yang sangat baik di dalam maupun di luar pendidikan
bahwa kita akan bisa berjuang untuk kemenangan yang kita inginkan supaya kita
bisa membahagiakan kedua orang tua, karena saya yakin, bahwa kita bisa menjadi
kebanggaan orang tua, maaf, walaupun orang tua kalian sudah tiada tapi saya
yakin bahwa orang tua kita disana akan bangga terhadap kita karena orang tua
kita akan selalu melihat kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Tidak
lupa kita harus minta do’a restu kepada Tuhan Yang Kuasa, minta do’a restu
kepada keluarga kita terutama orang tua, guru, teman, sahabat, karib supaya
kita dalam memperjuangkannya ada dalam ridhonya. Tidak lupa kita harus selalu
berusaha karena tanpa usaha semua yang kita inginkan tidak mungkin terlaksana
semuanya, tak lupa kita harus bertawakal ketika kita sudah berusaha, sudah
berdo’a lalu kita serahkan kepada Yang Maha Tahu segalanya dengan penuh
kesabaran, itu merupakan kunci dari kesuksessan satu lagi yaitu jangan pernah
mengeluh, jangan pernah menyerah, mencoba,mencoba, dan mencoba.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Dalam
buku sejarah yang pernah saya baca dan pernah saya dengar mengatakan bahwa James
Watt penemu lampu ia banyak sekali gagal, gagal, dan gagal. ketika ia sedang
peraktek membuat lampunya seperti yang ada sekarang, satu persatu ia coba tapi
al hasil yang ia lakukannya itu gagal, tapi ia selalu berusaha. Di lain waktu
ia coba kembali dengan percobaan yang sama al hasil gagal kembali, sungguh ia
tidak mau menyerah sampai ia berhasil katanya dalam pembuatan lampu tersebut
itu melakukan percobaannya itu sebanyak 1000x, sungguh perjuangan yang sangat
luar biasa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Contoh
lain ada ulama yang terkemuka tapi sayangnya entah siapa namanya saya lupa lagi
yang jelas yang saya ingat tentang perjuangan seorang ulama tersebut taruhlah
namanya A. Dalam kisahnya A tesebut ketika masih anak-anak ia di kirimkan ke
sebuah pondok pesantren oleh kedua orang tuanya, A di pondok pesantren oleh
orang tuanya lama sekali saking A_nya itu ingin menjadi ustadz di pondok
pesantren yang akan dibangun oleh orang tuanya di kemudian hari. Hari demi hari
ia lalui, tidak terasa ia di pondok pesantren sudah pada titik penghabisan
karena pondok pesantren yang orang tuanya bangun itu sudah jadi bahkan sudah
ada santrinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pada suatu hari orang
tuanya itu menginginkan bahwa anaknyaA itu kembali pada orang tuanya dan
meneruskan perjuangan orang tuanya di pondok pesantren yang dibangun orang
tuanya itu. Lalu orang tuanya itu memberi tahu kepada gurunya anak tersebut,
bahwa anaknya Abeberapa hari yang akan datang orang tuanya mau mengambil
anaknya itu. Hal itu guru anaknya itu<span style="mso-spacerun: yes;"> 
</span>langsung memberi tahukan kepada A bahwa A akan dibawa ke kampung
halamannya dalam waktu dekat. Sesudah ia tahu bahwa dirinya akan dibawa oleh
orang tuanyan ke kampung halaman lalu ia pergi ke kamarnya lalu berpikir dan
menangis merenungkan dirinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>A
pun menangis karena selama berpuluh-puluh tahun ia belajar di pondok pesantren
tersebut yang ia lakukan tidak belajar, tidak mengaji, tapi yang ia lakukan
yaitu mengkhidmah kepada guru seperti yang ia lakukan di pondok pesantren
tersebut yaitu merawat anak gurunya, merawat ternak-ternak pondok pesantren,
mencuci pakaiannya gurunya, yang jelas apa-apa yang diperlukan gurunya dan
bersifat umum terutama buat pondok pesantrn ia lakukan.kemudian di keesokan
harinya ia pergi meninggalkan pondok pesantren tanpa memberi tahu kepada
gurunya. Ia berlari sejauh mungkin ke dalam hutan sambil menangis karena ia
melu kepada orang tuanya bahwa A tidak bisa apa-apa, karena pada hari itu ia
tidak terlihat oleh gurunya kemudian gurunya tersebut menanyakan kepada santri
lain yang dekat dengan A,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ustadz ; A kemana ko hari ini ia tidak
kelihatan?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">lalu santri yang dekat A itu
menjawabnya dengan penuh rasa bingung untungnya ia melihatnya pada waktu sholat
subuh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Santri ; maaf pak ustadz sebelumnya,
saya tidak tahu A itu pergi kemana, yang jelas tadi saya lihat ketika sudah
melaksanakan sholat subuh ia keluar dari masjid dalam keadaan menangis dan
berlari entah kemana?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Lalu gurunya pun mengerti apa yang
telah terjadi dengan A kemudian ia menyelesaikan pembicaraannya itu dan
melaksanakan aktivitas seperti biasanya</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">*****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Sudah
sekian lama ia berlari kedalam hutan ia merasa kelelahan lalu ia mulai
beristirahat sambil menangis yang tak kunjung berhenti ketika ia berhenti dari
larinya ia melihat batu yang tertetes oleh air yang jatu dari dedaunan dan
melihatnya pada batu itu seperti kubang akibat tetesan dari air. Lalu ia
merenung kambali ko bisa batu yang begitu kerasnya dan air yang begitu lunaknya
bisa membuat batu tersebut<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>menjadi
kubang, lalu ia berpekir sungguh ilmu yang sangat berguna itu penuh dengan
kesabaran, dalam waktu yang lama, perlu kesungguhan, dan perlu perjuangan yang
ekstra sesudah mengalami kejadian tersebut A berlari kembali menuju pondok
pesantren dan langsung meminta maaf kepada gurunya atas kepergiannya itu tanpa
pamit terlebih dahulu, gurunya pun memakluminya atas kejadiannya tersebut. Lalu
gurunya menyuruh A beristirahat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Pada
esoknya A di panggil oleh gurunya, dan gurunya pun berkata, sudah
berpuluh-puluh tahun kamu di pondok psantren ini sudah saatnya kamu mengamalkan
ilmu mu kepada santri-santrimu yang sudah di siapkan oleh orang tuamu di
kampong halaman mu segeralah kamu berkemas karena sehabis ini saya akan
beritahu orang tuamu bahwa kamu akan pulang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Lalu A pun menjawab,
ustdaz mohon maaf sebelumnya, sudah sekian lama A di pondok pesantren ini kini
A disuruh pulang untuk mengamalkan ilmu yang didapat di pondok pesantren ini
kepada santri-santri yang orang tua saya siapkan, sungguh aku malu terhadap
diri saya karena selama saya di pondok pesantren ini saya tidak pernah belajar,
tidak pernah mengaji yang saya lakukan mengurus putra ustadz, merawat
ternak-ternak pondok pesantren, mencuci pakaian ustadz, dan pekerjaan lainnya
yang berjuang untuk pondok pesantren ini sungguh aku malu diri A sendiri dan
malu kepada orang tua A, lalu apa yang akan A berikan pada santri-santri yang
sudah disiapkan oleh orang tua A aku malu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ustadz menjawab, sekarang
kamu pergi kekamarmu, rapihkan kamarmu, dan kemas baju-bajumu lalu datang lagi
kesini temui saya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">A pun tidak banyak berkata
apa-apa, A langsung pergi ke kamarnya dan melaksanakan apa yang diperintahkan
gurunya itu dan kembali ke tempat gurunya itu dan tidak terpikir bahwa orang
tuanya mau menjemputnya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">A bertanya ; ustadz
sebenarnya ini ada apa, kenapa saya disuruh membeskan kamar, dan mengemas
baju-baju A</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ustadz menjawab ; kemarin saya
beritahu orang tuamu bahwa hari ini kamu akan dijemput oleh orang tua mu dan
kamu sudah siap untuk mengamalkan ilmunya kepada santri-santri yang sudah
disiapkan oleh orang tuamu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">A pun menangis dan berkata
kepada gurunya itu : ustadz A ini sungguh belum siap pergi ke kampung halaman
A, karena A masih ingin memperdalam ilmu di sini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ustadz menjawab : bukalah
mulutmu, lalu ustadz pun ####### ke mulutnya itu, kemudian menyuruh pulang dan
siap mengajarkan santri-santri yang ada di kampong halamanmu, ingsya allah
berapa juta pertanyaan yang santri-santrimu lontarkan kepada mu akan kamu jawab
dengan benar sesuai yang Allah swt tetapkan, dan A pun bisa tenang
walaupun<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>yang A rasakan bercampur aduk
penuh dengan keanehan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Tidak lama kemudian orang
tuanya pun datang dan silahturahmi kepada gurunya A dan tidak panjang lebar
orang tuanya itu memninta izin dan meminta do’a supaya diberikan kemudahan
dalam menegakkan agama Allah swt. Dan segera pamit pulang karena santri-santri
sudah menunggunya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kini A menjadi ulama besar
yang menjadi pedoman bagi masyarakatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sungguh dalam dua cerita
diatas kita kita sebagai anak<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>kuliahan
harus benar-benar memanfaatkan sebaik mungkin waktu kita supaya kita bisa
memaksimalkannya untuk mencapai apa yang kita harapkan, kita coba ambil
hikmahnya dari cerita tersebut, banyak sekali point-point penting diantaranya:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Berusaha
semaksimal mungkin</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Tingkatkan
kesabaran yang tinggi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Jangan
mudah mengeluh</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Jangan
menyerah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Berbaik
sangka</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Positif
thinking</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kobarkan
semangtmu</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Keseriusan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Menginginkan
sesuatu itu yang tinggi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Berdo’a
pada Yang Maha Kuasa</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Meminta
restu pada orangtua,keluarga, karib dekat, guru, dan<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>yang lainya</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Menyerahkannya
kepada Yang Maha Kuasa</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Jangan
putus asa</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">        
</span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Apa
yang seharusnya di kerjakan maka kerjakan dengan hati yang penuh ke ikhlasan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Masih banyak hal, tinggal
kita bisa mendesain apa yang seharusnya kita lakukan. Mari kita lakukan yang
seharusnya kita lakukan, Mari kita tunjukkan pada orang tua kita bahwa kita
pasti bisa. Do’a orang tua kan selalu menyertaimu,,,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>

Iqbalul Fadhillah Fakultas Teknik/Teknik Mesin Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta Hallo kawan, apa kabar pada saat ini? Mudah...