MENGGAMBAR BEBAS DI KAMULAN SCHOOL
Arundati Shinta
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Menggambar merupakan kegiatan yang
menyenangnkan bagi semua anak-anak. Apalagi temanya adalah bebas. Anak
diijinkan menggambar apa saja, dan diwarna dengan pastel / crayon. Alat
gambarnya dipilih pastel yang besar ukurannya, karena kemampuan psikomotor
tangannya memang belum mampu memegang benda-benda kecil. Dalam kegiatan
menggambar itu anak didorong untuk membuat aneka bentuk yang disukainya / yang
ada dalam pikirannya. Anak juga didorong untuk memenuhi kertas gambar dengan
warna-warna, sehingga tidak ada lagi bagian kertas yang putih.
Persoalan yang ada dalam kegiatan
menggambar bersama anak-anak itu antara lain:
- Anak cepat jemu terhadap kegiatan menggambar. Anak lebih senang untuk bermain bersama teman-temannya. Hal ini karena anak memang mudah terganggu konsentrasinya (easily to be distracted). Selain itu kegiatan menggambar memang bukan ditujukan untuk menghasilkan suatu karya, namun sebagai salah satu kegiatan yang ada di sekolah. Oleh karena itu kegiatan menggambar sebaiknya tidak lebih dari 60 menit saja.
- Anak enggan mewarnai semua bagian kertas, sehingga masih banyak bagian kertas yang putih. Gambar menjadi terkesan tidak selesai. Hal ini terjadi selain karena jemu, juga karena anak belum mampu menyelesaikan suatu tugas dengan tuntas. Anak cepat berpindah perhatian.
- Anak tidak mampu menceritakan isi gambar. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan verbal anak memang terbatas. Anak mampu menceritakan isi kertas gambarnya bila ia dipancing-pancing untuk bercerita oleh guru sambal guru menunjukkan bagian-bagian dari isi gambar. Hasil yang diperoleh adalah anak hanya menceritakan sepotong-sepotong, tanpa memahami isi gambar secara keseluruhan. Kemampuan kognisi anak masih terbatas.
- Anak senang hanya satu warna saja, sehingga warna latar belakang dan warna figure tidak ada bedanya. Ada juga anak yang menolak warna-warna tertentu, sehingga gambar kurang bervariasi warnanya. Hal ini menunjukkan bahwa menggambar adalah bukan kegiatan memproduksi suatu karya. Menggambar adalah sekedar kegiatan mencoret-coret saja. Oleh karena itu guru dalam hal ini harus sabar dan gigih dalam mengejar anak untuk menyelesaikan suatu gambar (membuat gambar menjadi penuh).
Kegiatan menggambar bersama anak-anak
ini telah dilakukan oleh Tim Psikologi UP45 di Kamulan School, pada 16 Februari
2016, pukul 08.30-09.30. Kegiatan menggambar ini merupakan hasil kerjasama
antara Kamulan School dengan Fakultas Psikologi UP45. Fakultas Psikologi UP45
sanggup untuk mengisi kelas menggambar di Kamulan School, selama 12 kali dalam
semester genap 2015/2016. Oleh karena itu kegiatan itu selalu dilakukan pada minggu
ketiga dan keempat.
Tim Psikologi UP45 terdiri dari
Arundati Shinta, dan 2 mahasiswa yang sarat prestasi yaitu Tri Welas Asih dan
Sulfi Amalia. Tri Welas Asih adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UP45 yang
sangat aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh Fakultas Psikologi
UP45. Ia juga aktif sebagai nara sumber pada berbagai radio di Yogyakarta.
Sulfi Amalia, adalah mahasiswa Fakultas Hukum UP45. Ia juga senang dengan
anak-anak dan sama sekali tidak canggung menjadi guru gambar anak-anak taman
kanak-kanak.
Jumlah anak yang hadir dalam kegiatan
menggambar ini ada 9 anak. Rentang usia mereka adalah 2 – 4 tahun. Dalam jangka
waktu satu jam tersebut ternyata hanya 8 anak saja yang bersedia mengumpulkan
hasil gambarnya. Adapun data yang diperoleh guru gambar dari Tim Psikologi UP45
adalah sebagai berikut:
No
|
Nama & umur
|
Judul
gambar
|
Cita-cita
& alasan
|
1
|
Obin, 4 tahun
|
Robot
|
Ingin menjadi ibu, karena sayang pada
ibu
|
2
|
Cheris, 4 tahun
|
Orang-orang jalan di hutan, tenggelam
karena hujan, ditolong oleh rusa
|
Ingin menjadi dokter, supaya bisa
menyuntik mama
|
3
|
Krisna, 4 tahun
|
Robot singa, bawa pistol. Pistolnya
ditutupi warna
|
Ingin menjadi polisi, biar bisa
menembak musuh.
|
4
|
Thisara, 4 tahun
|
Rumah, tempat tidur, kulkas, ada
orangnya namanya Ninda
|
Ingin emnjadi dokter, kalau ibu dan
ayah sakit biar tidak ke rumah sakit tetapi bisa ke aku.
|
5
|
Nadia, 3 tahun
|
Laba-laba, semut,a da hujan, orangnya
tenggelam
|
Ingon menjadi robot
|
6
|
Nurin, 4 tahun
|
Ayah, ibu, Nurin
|
Ingin menjadi dokter, supaya bisa
periksa ibu dan ayah kalau lagi sakit.
|
5
|
Arjuna, 5 tahun
|
Robot kepala tiga
|
Ingin menajdi naga, supaya bisa
membakar.
|
6
|
Humaira, 3,5 th.
|
Awan, gunungnya ada api, asa
anggurnya, semangka, bebek kuning, ibu ungu setannya sembunyi
|
Ingin menjadi dokter supaya bisa
suntik anak Nadia.
|
7
|
Nara, 2 tahun
|
Kereta
|
--
|
8
|
Rio, 2,5 tahun
|
Mobil
|
Anak-anak di Kamulan School ternyata
lucu dan pintar, serta berani menyatakan pendapatnya. Hal itu terlihat pada
cita-citanya kelak kalau sudah besar. Mereka juga sudah bisa memberikan alasan
dari cita-citanya itu.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji