BANK SAMPAH & KEPEDULIAN PADA LINGKUNGAN SECARA
NYATA
Arundati Shinta
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Sebuah Bank Sampah keren sudah
berdiri di RW 11 Kauman Yogyakarta. Lokasinya di dekat alun-alun utara,
Yogyakarta. Sangat strategis, sehingga nasabahnya sangat banyak serta beragam. Untuk
menjadi nasabah Bank Sampah tersebut, tidak perlu rumit birokrasinya. Kita cukup
datang ke tempat Bank Sampah, menyetorkan sampah, kemudian kita akan
mendapatkan buku tabungan. Dalam buku tabungan tersebut sudah tertulis berat
sampah yang disetorkan berikut rupiah yang berhasil disetorkan. Penentuan harga
itu berdasarkan tabel di bawah ini:
Tabel 1. Daftar harga
barang di Bank Sampah RW 11 Kauman Yogyakarta
No
|
Nama
barang
|
Harga
(Rp)
|
No
|
Namabarang
|
Harga
(Rp)
|
1
|
Dos
|
1,500
|
22
|
Kaleng
|
800
|
2
|
Duplek
|
700
|
23
|
Seng
|
500
|
3
|
Koran
|
1,600
|
24
|
Jadelan /
|
4,000
|
4
|
Tabloid
|
1,200
|
25
|
Sari (kg)
|
8,000
|
5
|
Sak semen
|
2,600
|
26
|
Sari dihitung satuan
|
125
|
6
|
Majalah
|
800
|
27
|
Alumunium
|
12,000
|
7
|
Arsip
|
2,000
|
28
|
Accu motor / mobil
|
8,000
|
8
|
Plastik kertas, atom
|
500
|
29
|
Kuningan
|
20,000
|
9
|
Aqua gelas / infus
|
3,500
|
30
|
Tembaga
|
45,000
|
10
|
Pet (botol Aqua putih)
|
2,000
|
31
|
Kecap
|
600
|
11
|
Pet (non label)
|
2,500
|
32
|
Marjan
|
200
|
12
|
Pet warna (mizon dll)
|
1,000
|
33
|
Orzon
|
150
|
13
|
Pet warna (non label)
|
1,500
|
34
|
Manzion
|
300
|
14
|
Ps Kaca (kemasan kue)
|
3,500
|
35
|
Sprite / fanta / cola
|
200
|
15
|
PP bungkus gula
|
800
|
36
|
Sprite / fanta / cola besar
|
400
|
16
|
HD (kantong plastik warna)
|
500
|
37
|
Beer bintang besar
|
1,000
|
17
|
Sachet mie / rinso
|
300
|
38
|
Beer bintang kecil
|
300
|
18
|
Potongan2 pralon
|
1,000
|
39
|
Anggur orangtua
|
600
|
19
|
Besi A
|
2,200
|
40
|
Beling putih
|
200
|
20
|
Besi B (sepeda onthel)
|
1,600
|
41
|
Beling warna
|
50 /
kg.
|
21
|
Pipa kabin / kompor
|
1,200
|
Tabel 1 tersebut di atas menunjukkan
bahwa barang-barang tersebut memang berharga sangat murah. Begitu murahnya
barang-barang itu, maka mungkin saja barang-barang yang kita bawa ke Bank
Sampah itu tidak dihargai sama sekali. Tidak adanya penghargaan itu karena Bank
Sampah belum mampu mengolahnya. Barang-barang yang tidak laku dijual di Bank
Sampah antara lain kain, kain perca, dan styrofoam.
Persoalan yang relevan dengan Bank
sampah adalah sangat sedikit generasi muda yang mengetahui eksistensi Bank Sampah.
Jangankan Bank Sampah, membuang sampah ke tempat sampah saja mereka juga
enggan. Bagi orang-orang muda itu, tong sampahnya sangat besar yaitu jalan
raya, sungai, dan pinggir jalan. Mereka sama sekali tidak peduli dengan
kebersihan. Perilaku menjaga lingkungan hidup adalah nol besar.
Bagaimana cara mengatasinya?
Beruntunglah ada tiga mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta yang sangat peduli dengan kebersihan lingkungan hidup. Siapa saja
mereka dan apa saja kiprahnya?
Sri Mulyani, adalah mahasiswa
Fakultas Psikologi yang keren dan peduli pada kebersihan. Ia berusaha mengubah motivasi eksternal dari pemuliaan
sampah menjadi motivasi internal. Cara yang dilakukan adalah mengelola sampah
yang dikumpulkan dari teman-temannya dan disetorkan di Bank Sampah RW 11 Kauman
Yogyakarta. Bila dilihat rupiahnya, maka sampah itu sangat sedikit. Ia hanya
menerima Rp. 1,500.- saja. Tidak terkira lelahnya menyortir sampah,
membawa-bawa sampah yang berat dan beraroma tidak enak. Belum lagi ia harus
membolos dari tempat kerjanya hanya untuk mendatangi Bank Sampah tersebut. Hal ini akrena Bank Sampah itu hanya buka setiap hari
Jumat pukul 08.00-10.00. Itu adalah waktu kerja produktif sebenarnya, namun ia
tetap bersikukuh untuk mendaftarkan dirinya menjadi nasabah Bank Sampah.
Tri Welas Asih, adalah mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, angkatan tahun
2014/2015. Ia juga satu angkatan dengan Sri Mulyani. Kiprahnya dalam lingkungan
hidup tidak diragukan lagi. Ia sangat rajin dalam menata barang-barang yang
tidak terpakai, mengaturnya, kemudian menyetorkan di Bank Sampah. Ia rela
membolos dari tempat kerjanya, hanya untuk mendaftar menjadi nasabah Bank
Sampah di Kauman. Saya sangat mengapresiasi kiprahnya ini, yang jarang
ditampilkan oleh genereasi muda lainnya.
Murjiwantoro atau Toro, seorang
mahasiswa FAkultas Psikologi UP45 Yogyakarta. Ia juga satu angkatan dengan Sri
Mulyani dan Tri Welas Asih. Laki-laki hitam manis dan agak pendiam ini ternyata
juga punya kiprah luar biasa. Melihat sampah kemasan yang banyak, segera
bangkit kreativitasnya. Ia membuat disain, melipat-lipat sampah kemasan, dan
emnganyamnya. Jadilah dompet dan tas anyaman dari sampah kemasan. Harga jual
tas dan dompet itu sangat mahal. Ia berhasil mengubah sampah menjadi emas.
Saya sangat bangga dengan eksistensi
tiga mahasiswa yang peduli pada lingkungan hidup ini. Rasa-rasanya jerih payah selama ini menjadi dosen di
Fakultas Psikologi UP45 menjadi lunas. Semoga kiprah tiga mahasiswa ini diikuti
oleh teman lainnya.
3 Comments
dear mam Arundati Shinta...
ReplyDeleteterimakasih untuk ulasan ttng kami
terimakasih motivasinya
Semangat kakak.. hehe
ReplyDeleteWaow
ReplyDeleteTidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji