Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

SIARAN DI RRI DALAM PROGRAM FORUM DIALOG PSIKOLOGI:



STRATEGI REMAJA MENGHADAPI PELECEHAN SEKSUAL


Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Pelecehan seksual adalah perilaku yang tidak sepantasnya diterima seseorang berdasarkan alasan peraturan hukum, norma sosial, norma susila, dan hak azasi manusia. Contoh perilaku pelecehan seksual itu antara lain bersetubuh, memegang organ reproduksi, mencium, membicarakan hal-hal yang berbau pornografi. Semua perilaku tersebut dilakukan tanpa ijin dari individu dan menyebabkan rasa tidak nyaman, kesakitan, bahkan sampai kehilangan nyawa. Pelecehan seksual bisa terjadi karena unsur pemaksaan, pembujukan, atau tidak tahu. Korban terpaksa menerima perlakuan yang tidak senonoh, karena terpaksa, dibujuk rayu oleh orang yang lebih berkuasa (superior), atau justru tidak tahu bahwa perilaku yang ditujukan padanya itu melanggar norma susila.


Remaja kerap mengalami pelecehan seksual ini. Remaja sering terbujuk melakukan hal-hal yang tidak terpuji tersebut, sehingga terjadilah MBA (married by accident) atau kehamilan di luar perkawinan. Remaja yang telah mengalami pelecehan seksual tersebut juga sering mengalami perasaan inferior, jijik terhadap tubuhnya, dendam kepada pelaku, atau mungkin saja bunuh diri. Dampak yang nyata dari pelecehan seksual bagi korban yang masih remaja antara lain pendidikannya menjadi terlantar / terhenti, kemiskinan, menderita penyakit seksual menular, atau mungkin saja mati.

Apa saja yang bisa dilakukan remaja dalam menghadapi pelecehan seksual ini? Remaja bisa pro aktif dalam membentengi dirinya dari pelecehan seksual dengan berbagai cara antara lain membekali dirinya dengan pendidikan seks yang sesuai dengan usianya, belajar ilmu bela diri, berani berkata tidak pada perlakuan yang tidak sesuai dengan dirinya, berani melaporkan pada orangtua / guru tentang perlakuan yang tidak sesuai dengan dirinya (tidak takut bila diteror) dan selalu berinteraksi dengan orang-orang yang mempunyai pengaruh baik.

Siaran di RRI kali ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2016 pukul 20.15-21.00. Siaran ini merupakan hasil kerjasama Fakultas Psikologi UP45 dengan RRI Yogyakarta. Acara yang diasuh adalah Forum Dialog Psikologi. Siaran dengan topik pelecehan seksual ini merupakan salah satu persiapan untuk acara Studium Generale yang diadakan oleh Fakultas Psikologi UP45, untuk mengawali perkuliahan semester genap 2015/2016. Adapun topik Studium Generale adalah Pendidikan Seks Dalam Meningkatkan Pengetahuan Perilaku Seksual Sehat untuk remaja. Pelaksanaannya yaitu pada 27 Februari 2016 di Kampus Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

Salah satu panitia Studium Generale, Tri Welas Asih, telah berpartisipasi dalam acara di RRI ini. Tri Welas Asih, adalah seorang mahasiswa Fakultas Psikologi UP45 dan juga seorang guru TK yang berpengalaman dalam mendidik anak-anak. Ia juga senang berinteraksi dengan para remaja. Kekhawatirannya adalah remaja banyak yang terjerumus dalam kegiatan seks bebas karena ketidaktahuannya dalam hal tubuh dan organ reproduksinya. Melalui siaran di RRI ini Tri Welas Asih gencar mengajak generasi muda untuk lebih berhati-hati dalam mengisi kehidupannya, sehingga kelak menjadi generasi emas yang dibanggakan oleh bangsa.

Dalam siaran ini Tri Welas Asih tengah belajar berperan sebagai konselor, karena ternyata ada sekitar 10 orang yang merespon siaran kali ini. Dari 10 orang itu, ada dua orang yang menelepon langsung, sedangkan sisanya mengirimkan SMS. Para pendengar itu rupanya juga cemas dengan keadaan remaja di Yogyakarta yang kurang menggembirakan. Saran-saran para pendengar itu luar biasa, dan jitu dalam mencegah terjadinya seks bebas di kalangan remaja.

Kemampuan menjadi konselor di radio adalah salah satu unggulan yang ditawarkan oleh Fakultas Psikologi UP45. Konselor radio adalah semacam ketrampilan atau soft skill yang tidak gampang diperoleh. Tidak sedikit para mahasiswa merasa nervous bila berhadapan dengan pengeras suara, sehingga ide-ide cemerlang mereka tidak bisa keluar. Oleh karena itu Fakultas Psikologi UP45 berinisiatif untuk mempersiapkan mahasiswa dalam era persaingan ketat ini dengan memberikan ketrampilan berbicara di depan publik (public speaking). Ingin menjadi konselor radio yang keren? Bergabunglah di Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

Post a Comment

0 Comments