BELAJAR BERKONSENTRASI DALAM BEKERJA
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Berkonsentrasi dalam
bekerja adalah bekerja dengan serius dan memusatkan perhatian agar pekerjaan /
tugas-tugas yang dihadapinya segera selesai dengan kualitas yang optimal. Berkonsentrasi
ini sangat membutuhkan kemauan yang keras, motivasi tinggi, serta kegigihan
demi terselesaikannya tugas-tugas yang telah direncanakan.
Apa saja
persoalan-persoalan yang relevan dengan konsentrasi kerja? Bila dirunut tentu banyak persoalan tentang konsentrasi
kerja, karena hal itu memang sulit dilakukan. Apalagi bila bekerja dan
menunaikan tugas itu dilakukan secara berkelompok. Hal ini berarti individu bekerja
dalam suasana ramai dan berkelompok, sehingga setiap orang saling bergantung
pada terselesaikannya tugas masing-masing. Bila ada satu saja anggota tim
kurang mampu berkonsentrasi, maka tugas kelompok akan rendah mutunya. Bahkan tidak
jarang organisasi harus mulai lagi dari awal, demi terpuaskannya tuntutan
pelanggan.
Bagaimana cara
belajar berkonsentrasi kerja dalam
sebuah tim? Cara pertama yang dilatihkan pada para peserta pelatihan Psikologi
Berbagi kali ini adalah mengenali identitas rekan kerja / peserta pelatihan. Peserta
diarahkan untuk mengenal lebih mendalam tentang sesama peserta pelatihan. Hal-hal
yang ditanyakan antara lain warna kesukaan dan hobi, serta tentu saja nama dan
tempat kerja. Stimulus yang digunakan adalah permen. Kegiatannya sangat
sederhana, namun tidak mudah melakukannya. Hal ini karena kita kurang kreatif dalam
bertanya, dan malas / tidak terbiasa berpindah-pindah tempat untuk sekedar
berinteraksi sosial. Kita lebih terbiasa berinteraksi dnegan teman di sebalah
kiri dan kanan kita saja. Berkat metode permen ini, maka para peserta menjadi
saling mengenal, sehingga suasana menjadi lebih akrab.
Cara kedua untuk
berlatih konsentrasi kerja adalah
belajar berhitung. Metodenya disebut the
seven up. Dalam simulasi ini peserta diminta untuk menghitung angka-angka
sesuai dengan urutan berdirinya. Bila menjumpai angka 7 atau angka kelipatan 7
maka hitungannya dibalik. Dalam metode ini peserta didorong untuk benar-benar
menyimak perkataan teman, tidak saling menyalahkan bila teman salah dalam
berhitung, dan kreatif dalam membuat strategi.
Pelatihan Konsentrasi
Kerja ini adalah salah satu materi dari Program Psikologi Berbagi. Program tersebut adalah salah satu andalan Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi
45 Yogyakarta. Program ini sudah menginjak seri ke-3, namun sudah
berlangsung selama 7 kali. Program ini inovatif, karena mampu mengajak peserta
/ anggota masyarakat untuk datang berkunjung ke kampus UP45. Anggota masyarakat yang datang adalah calon peserta yang
diperkirakan tertarik untuk menjadi mahasiswa Fakultas Psikologi UP45.
Pada umumnya,
metode yang biasa dilakukan oleh tim marketing UP45 adalah road show atau mendatangi calon mahasiswa. Jadi calon mahasiswa
belum mengenal kampus UP45 dan seisinya. Pada program Psikologi Berbagi ini, calon mahasiswa diperkenalkan dengan kampus
dan seisinya. Diharapkan, mereka akan lebih mantap dalam memilih jurusan
Psikologi di UP45.
Penyajian Program Psikologi Berbagi ke-7 ini terasa
istimewa karena empat hal:
- Hadirnya Ibu Norita, sebagai salah satu konsultan marketing UP45. Beliau pintar menyajikan quiz menarik sehingga peserta berlomba-lomba menjawabnya. Quiz itu juga ada hadiahnya yaitu 2 buku tenang psikologi. Belai sangat luwes dalam membawakan quiz.
- Hadirnya bapak Andri Azis, sebaga salah satu trainer. Beliau menyajikan simulasi permen dengan sangat menarik, sehingga peserta menjadi panik, dan akhirnya bersedia berinteraksi sosial. Bila tidak ada simulai permen, maka peserta hanya berinteraksi sosial dengan peserta sebelah kiri atau kanannya saja.
- Terlibatnya 2 mahasiswa Fakultas Psikologi UP45 yang keren yaitu Sri Mulyani dan Tri Welas Asih. Mereka berdua merancang sertifikat yang menarik dan tnetu saja snack yang lezat.
- Jumlah peserta mencapai 32 orang. Itu adalah jumlah yang terlalu banyak untuk suatu pelatihan. Bapak Wahyu Widiantoro sebagai manajer program, telah bersusah-payah menolak peserta, namun mereka ngotot ingin menghadiri pelatihan pada hari Sabtu 12 Maret 2016. Mereka khawatir pada waktu-waktu yang akan datang mereka justru berhalangan hadir. Terselenggaranya pelatihan ini dengan sukses berkat tangan dingin Pak Wahyu dalam mengelola berbagai acara.
Apa harapan kita
semua untuk program Psikologi Berbagi
pada masa depan? Sangat diharapkan program Psikologi Berbagi mampu mengadakan
pelatihan-pelatihan berikutnya, dan tentu saja dengan peserta yang semakin
bervariasi. Dampaknya adalah kampus UP45 semakin dikenal sehingga jumlah
mahasiswanya semakin bertambah.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji